Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Devil Beside You | 1.1

Tolong abaikan typo
Happy reading
-
-
-

Disebuah padang bunga yang luas Naeun nampak memandang seorang pria yang tengah memetik gitarnya dibawah sebuah pohon ginko. Senyum manis menghiasi wajah Naeun, mendengar alunan gitar yang begitu merdu menyapa telinganya.

Perlahan Naeun mengikis jarak antara dirinya dan pria tersebut, membuat sang pria menoleh kaget karena kehadirannya.

"hai Kim Jaehwan, apa aku mengganggumu?" tanya Naeun saat netra mereka saling bertemu

Pria yang dipanggil Jaehwan itu menggeleng sambil ikut tersenyum kearah Naeun.

"boleh duduk disini?" tanya Naeun menunjuk tempat kosong disisi Jaehwan.

"duduk saja" Jaehwan sama sekali tak keberatan.

Masih dengan senyum yang terkembang di wajahnya, Naeun mendudukkan tubuhnya disisi Jaehwan lantas memandang pria manis di sampingnya itu.

"Jaehwan-a...sebenarnya ada yang ingin kukatakan padamu" tukas Naeun kemudian

"memangnya apa yang mau kau katakan?" tanya Jaehwan sambil menatap lembut kearah Naeun.

Mendapati tatapan Jaehwan seketika jantung Naeun memacu kencang. Gadis itu bahkan lupa bagaimana cara bernafas dengan normal, karena rasa gugupnya yang mendera.

"Naeun, kenapa kau diam?" Jaehwan bertanya pada Naeun yang tiba2 membisu

"uhmm" Neun menggaruk tekuknya yang tak gatal sambil sibuk menatap kesembarang arah.

Jaehwan menunggu dengan sabar, tanpa berusaha menyela Naeun yang terlihat sibuk memilah milih kata. Pria itu bahkan tetap diam saat sepasang iris Naeun kembali mengarah padanya.

"aku menyukaimu" tukas Naeun

"apa?" wajah Jaehwan nampak kaget

"aku menyukaimu Kim Jaehwan, mau tidak jadi kekasihku?" Naeun kembali berujar bersama rasa panas yang merambat di kedua pipinya.

Sesaat Jaehwan diam sambil menatap Naeun tak percaya. Namun beberapa detik kemudian senyum di wajah pria itu mengembang, bersama tangannya yang meraih kedua bahu Naeun.

"kau serius?" tanya Jaehwan

"tentu saja" jawab Naeun

"kau benar2 menyukaiku?"

Kali ini Naeun mengangguk dengan penuh antusias.

"wuah...ini luar biasa" tukas Jaehwan dengan mata berbinar

"maksudmu?" Naeun tak mengerti

Lagi Jaehwan tersenyum sambil menatap kedua manik milik Naeun. Dan hal itu kembali membuat jantung Naeun kembali berdegub tak menentu.

"aku juga menyukaimu Son Naeun, bahkan sudah lama aku menyukaimu" aku Jaehwan

"benarkah?" Naeun berujar tak percaya

"hmm"

Naeun menutup mulutnya dengan kedua tangannya, seolah tak percaya dengan apa yang didengar barusan.

"jadi...kau juga menyukaiku?" Naeun memastikan

Tanpa melunturkan senyum di wajahnya Jaehwan menjawab "ne, aku menyukaimu Naeun. aku bahkan sangat menyukaimu"

Hati Naeun berbunga2 mendengar hal tersebut, diapun langsung berhambur memeluk tubuh Jaehwan erat. Pujaan hatinya tersebutpun balas memeluk tubuhnya, sambil mengusap surai panjang milik Naeun.

Lama mereka berpelukan, hingga perlahan Jaehwan menjauhkan tubuhnya dari Naeun. Tangan besarnya pun mengusap pipi putih Naeun, lantas mulai mendekatkan wajahnya pada sang gadis.

Pipi Naeun terasa panas seketika, namun gadis itu cepat2 menutup matanya saat wajah Jaehwan semakin dekat dengan wajahnya.

BRAK

Suara benturan keras yang berasal dari sisi Naeun menyentak gadis tersebut. Dengan kikuk Naeun membuka matanya dan mendapati seorang wanita berdiri dihadapannya sambil menatap tajam kearahnya.

"bagaimana tidurmu nona Son Naeun?" sarkas wanita itu yang tak lain adalah Park Kahi, dosen yang saat ini tengah mengajar di kelasnya.

Kesadaran Naeun seketika kembali, terlebih saat melihat sosok Jaehwan yang memang duduk tak jauh dari tempatnya terkekeh geli.

"kalau memang materi yang kuberikan membuatmu mengantuk, kau bisa mencari dosen lain untuk kelas ini nona Son Naeun" suara Kahi kembali terdengar di telinga Naeun

"jweisohamnida, aku takkan mengulangnya lagi" Naeun berujar lemah sambil sedikit membungkukkan tubuhnya

Kahi mendengus mendengar itu, lantas meninggalkan meja Naeun untuk kembali memberikan materi.

"aish" gerutu Naeun tepat saat matanya kembali bersirobok dengan Jaehwan yang tersenyum lebar kearahnya

"benar2 memalukan" sambungnya kemudian

*

Dua orang gadis menghampiri Naeun tepat setelah Park Kahi kangsanim menyelesaikan kelasnya. Mereka adalah Eunji dan Bomi, dua sahabat karib Naeun.

"jadi...kau mimpi apa tadi huh?" tanpa pakai basa basi Eunji langsung bertanya pada Naeun.

Mendengar itu awalnya Naeun mempoutkan bibirnya, namun tak berapa lama gadis itu malah senyum2 penuh arti.

"ya! apa dia sudah gila?" tanya Bomi melihat sikap yang Naeun tunjukan

Eunji mengendikan bahunya lantas kembali mengarahkan tatapan herannya pada Naeun.

"Son Naeun, kau masih waras kan?" tanya Eunji yang langsung mendapatkan pukulan keras di bahunya.

"sakit" rintih Eunji sambil mendelik pada Naeun

"tentu saja aku masih waras, kalau aku tak waras bagaimana mungkin aku berada disini huh?" tak perduli dengan protes Eunji, Naeun menjawab sambil ikut mendelikkan matanya pada sang sahabat

"ok...kalau memang kau masih waras, ceritakan pada kami apa yang kau mimpikan sehingga kau bisa bersikap seperti orang tak waras begini?" kembali Eunji bertanya pada Naeun

Naeun menatap ke kiri dan kekanan, lantas menarik kedua temannya untuk lebih dekat dengannya.

"aku bermimpi menyatakan perasaan cintaku pada Jaehwan" bisiknya

Mata Eunji dan Bomi membulat, lantas keduanya sama2 tersenyum kearah Naeun.

"apa itu menyenangkan?" tanya Bomi

Naeun mengangguk membenarkan.

"lalu apa yang dia lakukan di mimpimu?" tanya Bomi lagi

Jemari Naeun menangkup kedua pipinya saat merasakan sensasi panas mulai kembali merambat di wajahnya.

"kami hampir berciuman" jawabnya

"kyaaa" Eunji dan Bomi memekik pelan

"lalu...lalu" Bomi yang terlihat antusias mendekatkan tubuhnya pada Naeun

Wajah Naeun yang tadi sempat terlihat bahagia kini berubah muram dalam hitungan detik.

"lalu Park Kahi kangsanim membangunkanku" jawabnya kecewa

Bahu Bomi melorot, gadis Yoon itu merasa kekecewaaan yang sama seperti Naeun. diapun sempat menatap Naeun yang menghela nafas pelan sambil menatap kursi Jaehwan yang kosong.

"andai saja mimpi itu kenyataan" lirih Naeun nyaris berbisik

"kalau begitu ayo buat jadi kenyataan" balas Eunji yang mendengar ucapan Naeun barusan

Pandangan Naeunpun tertuju pada Eunji kini, dahi gadis Son itu nampak berkerut bingung.

"ungkap perasaanmu padanya Son Naeun" usul Eunji

"eh?" kali ini Naeun nampak terkejut

"kau menyukainya bukan? jadi...ayo ungkapkan perasaanmu padanya"

Naeun menatap Eunji ragu kemudian melayangkan pandangannya pada Bomi yang terlihat setuju dengan usul yang baru saja Eunji ucapkan.

"haruskah?" tanya Naeun tak yakin

"kau mau Jaehwan dimiliki gadis lain?" Eunji balas bertanya sambil melipat tangannya di dada

Naeun mengigit bibirnya pelan, sejujurnya dia juga tak rela kalau memikirkan hal itu.

"kalau tak mau...sebaiknya katakan sekarang" Eunji kembali menegaskan usulnya

"majayo...aku setuju dengan Eunji" imbuh Bomi

"lalu bagaimana caranya? Kami bahkan jarang bicara" Naeun makin bingung

Ketiga gadis itupun diam sesaat guna memikirkan cara untuk menyatakan perasaan Naeun pada Jaehwan.

"aku ada ide" Bomi berujar sambil menjentikan jarinya.

*

"kau yakin cara ini akan berhasil?" tanya Naeun pada Bomi yang berdiri disisinya

"coba saja dulu, kita akan tahu setelah mencobanya" jawab Bomi

Ketiganya kini tengah berada di bawah tangga dekat club basket, menunggu sosok Jaehwan yang memang ketua tim basket kampus. Rencananya Naeun akan memberikan surat cintanya pada Jaehwan saat pria itu keluar dari ruang clubnya.

"ya! aku takut" adu Naeun sambil memegang dadanya yang bergemuruh

"eiiy, kau hanya memberikan surat cinta...bukan pergi berperang" tukas Bomi

"tapi tetap saja aku gugup, coba saja kau yang diposisiku" balas Naeun tak suka

Bomi hanya diam mendengar itu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

"jangan gugup santai saja ok?" Eunji coba menyemangati

Kali ini Naeun mengangguk pelan, lantas menarik nafas pelan berkali2 untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"itu dia...itu dia" Bomi berujar heboh saat mendapati sosok Jaehwan yang keluar dari club basket.

Naeun yang semula sudah sedikit tenangpun kembali gugup, lantas mulai bergerak gelisah.

"ya! kau mau kemana? Jaehwan disana" Eunji menarik tubuh Naeun yang akan menaiki tangga dan mendorong tubuh temannya tersebut kearah Jaehwan.

Gadis Son itu kian gugup manakala mendapati sosok Jaehwan yang semakin dekat padanya. Tak sanggup menatap wajah Jaehwan, Naeunpun menundukan pandangannya sambil mengacungkan surat miliknya kearah Jaehwan.

"Kim Jaehwan, ini untukmu" tukas Naeun dengan suara yang terdengar sedikit gemetar.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

Tak ada tanda2 surat yang Naeun berikan diraih oleh Jaehwan membuat Naeun merasa bingung.

"apa ini? kenapa tiba2 udara disini terasa dingin?" Naeun berujar bingung masih dengan kepala yang tertunduk.

"Naeun...Son Naeun" Eunji dan Bomi yang masih berada dipersembunyian mereka memanggil Neun dengan suara pelan.

Naeun menolehkan kepalanya pada Eunji dan Bomi, yang memberi isyarat agar gadis itu menatap orang yang ada dihadapannya.

Dengan perasaan tak enak, Naeun mengalihkan pandangannya kearah yang dimaksud kedua temannya. Wajah gadis itupun diliputi rasa terkejut kini manakala mendapati sosok yang berdiri tepat didepannya.

Orang itu bukanlah Kim Jaehwan lelaki pujaan hatinya, melainkan sosok Kang Daniel salah satu pengacau di kampus ini.

"ma...maaf...aku salah orang" cepat Naeun berlalu setelah mengatakan itu.

Eunji dan Bomi pun ikut berlari menyusul Naeun yang sudah menjauh dari keduanya. Naeun bahkan tak menyadari, sosok Daniel yang menyeringai lebar menatap kepergian dirinya dan kedua sahabatnya.

TBC_

Langsa, 15 oktober 2018
09:57

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro