Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog

Aku, dan Kamu, Kita.

- El -


"Chris, ayolah, kita sudah ditunggu di panti."

"Tunggu, Sayang, kenapa sih, kau cerewet sekali."

Suaranya terdengar dari balik kamar mandi. Tidak lama ia keluar berbalut handuk yang ia lilitkan di perutnya. Rambutnya yang sudah menyentuh tengkuk terlihat basah, semerbak aroma sampo segera memenuhi indera penciumanku. Aku menghampirinya membawa dua pasang baju kaus pendek dengan warna yang berbeda. Aku melihat ke arah baju, dan wajahnya bergantian.

"Sayang, jangan menatapku terlalu lama, aku takut kau jatuh cinta sekali lagi pada suami super seksi-mu ini." 

Dia menatapku dengan pandangan menggoda. Aku tidak memedulikannya. Setelah selesai menimbang baju mana yang pas untuknya, aku menyimpan salah satu yang tidak dikenakan kedalam lemari pakaian.

"Sayang, ayolah!" bujuknya.

Aku tahu, dia pasti menginginkanku untuk bergelut sekali lagi di ranjang yang bahkan baru saja selesai aku rapihkan. Aku merasakan tubuhnya yang belum diseka oleh handuk itu memelukku dari belakang. Tangannya perlahan bergerak naik ke pahaku, aku menepisnya. Tapi tangan sialan itu, nampak tidak patah semangat, bahkan aku merasakan ritsleting belakang bajuku dibuka perlahan.

CUP.

Dia mendaratkan ciuman singkat di punggungku.

"Da da!"

Sertamerta aku, dan Chris terlonjak, dan menghentikan kegiatan kami saat si kecil Axlyn terbangun dari tidurnya.

"Ma ma!" Si kecil Ax membuatku bergegas meninggalkan Chris. Aku tidak peduli padanya yang tengah dilanda gairah. Saat ini, malaikat kecilku lebih penting darinya.

"Oh Ya Tuhan ... kenapa kau manis sekali, Ax."

CUP. 

Sebuah ciuman singkat kudaratkan pada pipinya yang bulat, dan semerah tomat, Axlyn tertawa.

Sementara Chris menggeram di ujung ranjang sana.

"Kenakan pakaianmu, Chris. Ax sudah bangun, dan lagipula dia juga sudah ditunggu oleh orang panti. Jadi, aku mohon agar ayah tercinta segera bergegas, ok? Kau tidak mau kan, jika Ax melewati pesta ulang tahunnya?"

"Iya, iya."

Chris segera mengenakan pakaian yang sudah kusiapkan untuknya. Aku memerhatikan bayangannya di kaca. "Kenapa?" tanyanya, saat mendapatiku sibuk memerhatikannya. 

Aku menggeleng pelan. "Tidak apa. Hanya saja, aku sedang menikmati keindahan makhluk Tuhan paling seksi seantero jagad raya, syukurlah dia adalah suamiku," kataku, lalu bergerak secepat yang kubisa, setelah sebelumnya aku mengecup pipinya singkat.

Aku melihat pria bermata biru itu tersenyum, sangat tampan. Aku yakin, tindakan kecilku mengecup pipinya barusan telah membuat rasa sayang pada dirinya bertambah untukku, dan juga anak kita, Axlyn. 

Dia segera menyusulku ke mobil, kami baru saja akan berangkat ke panti untuk acara ulang tahun putri kami, Axlyn. Dia duduk di bangku kemudi, sementara aku bersama si kecil Ax di sampingnya. Dia perlahan mendekat ke arahku, memasangkan sabuk pengaman untukku. 

Dia selalu melakukan itu, karena aku ceroboh untuk urusan sabuk pengaman. Dia selalu kesal, setiap kali aku lupa mengenakan sabuk pengaman. Jika perpergian dengan mobil, dia bilang aku terlalu sering masuk rumah sakit dengan alasan kecelakaan mobil. 

"Jadi, dengan mengenakan sabuk pengaman ini, setidaknya kau sudah menghargai nyawamu yang telah diberikan Tuhan," katanya. 

Aku selalu berdalih setiap kali dia mulai menceramahiku, aku katakan padanya, kecelakaan adalah hal yang didak aku sengaja.

"Aku mencintaimu, El," bisiknya, dia lalu mulai menyalakan mesin mobil.

"Aku juga mencintaimu, Chris. Selalu," kataku mengusap punggung lengannya.

Mencintaimu adalah keputusanku, 

Bertemu denganmu adalah rencana Tuhan yang terindah, 

Bersamamu adalah janjiku, dirimu, dan Ax

Kalian adalah hidupku, karena aku, dan kamu, adalah kita.

Aku tidak mengerti caramu mencintaiku, 

Kau kadang kasar dengan ucapanmu, yang telalu apa adanya, 

Tapi, aku tahu semua itu adalah bentuk perhatianmu untukku dan anak kita 

Terima kasih, karena di manapun aku, meskipun aku tidak mengingatmu, kau selalu berada di sisiku, mendukung, dan melindungiku dengan caramu. 

Tetaplah disisiku, Chris ... aku mencintaimu.

- End -


Terima kasih banyak-banyak yang sudah mendukung cerita DBY ini, semoga kalian suka... ^^

Tunggu cerita baru saya ya, ceritanya akan berbeda dengan cerita DBY ini, karena cerita baru yang akan saya garap selanjutnya tentang petualangan, semoga kalian juga suka... terima kasih banyak -banyak semua ^^ 

Love u all ^^  :-*

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro