CHAPTER 44: keceriaan mu
Di saat sudah membaik....
"Kenapa kamu tidak bilang ke sini?!" Ichigo yang protes
"Hah...ya maaf, tapi aku tidak bermaksud untuk membuat kamu terkejut" Aoi
"Apanya yang terkejut justru aku cemberut tahu" Ichigo
"Maaf....maaf, aku tidak akan mengulangi lagi kok" Aoi menghubur
"Sebelumnya apa kamu sudah aman?" Ichigo
"HM....bisa di bilang ya sedikit tapi kemungkinan mereka masih mengincar diriku" Aoi
"Lalu kamu mau apa untuk kembali, kalau masih belum aman!" Ichigo
"Bukankah.....kamu rindu denganku?" Aoi
"Huh?" Ichigo
"Aku yakin kamu rindukan?" Aoi
"Memang iya, tapi... bagaimana dengan-
"Sudah, aku sebelumnya pernah bilang aku ke sini kalau keadaan sedikit aman dan bisa bersamamu" Aoi
"Ngg......" Ichigo
"Sekarang kamu mengerti bukan?" Aoi
"Uh-huh" Ichigo
"Bagus, mungkin lebih baik kita jalan-jalan, bagaimana?" Aoi
"Ah....iya boleh" Ichigo
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Di saat itulah mereka menghabiskan waktu bersama dengan Ran yang ikut bersama mereka.
Di saat bersama dengan teman-teman lainnya tampak lebih baik dan banyak sekali candan yang bisa di lakukan bahkan sampai Aoi greget sendiri dengan apa yang membuatnya merasa bersalah.
"Aduh....bukan itu maksudku!..." Aoi yang lompat sisi ke sisi lain tak jelas
Sementara itu Ichigo tersenyum manis sedangkan Ran hanya diam dan tercengang mendengar kata-kata candaan dari teman mereka.
.
.
.
.
.
.
.
Dan mereka terus menghabiskan waktu untuk berkeliling dan tanpa tidak terjadi apa-apa karena Aoi sudah memprediksi apakah ada yang mengintai dirinya, dan Aoi masih berhubungan dengan Conan dan ai yang kebetulan sedang keluar untuk jaga-jaga agar bisa saling berkomunikasi dan membagi keadaan situasi di sekitar mereka.
.
.
.
.
.
.
"Bagaimana apa aman di sana?"
"Ya semua aman dan sepertinya tidak ada yang mengintai diriku"
"Baiklah kalau aman tapi tetap waspada di sekitarmu"
"Ya aku tahu"
"Baiklah nanti aku kabarkan kalau ada yang mencoba mencari keberadaanmu dan kemungkinan mereka masih mengincarmu"
"Oke, sampai jumpa"
"Iya"
Setelah mengakhiri percakapan dengan Conan, Aoi melihat sekeliling dimana Ichigo tidak curiga tentang pengintai yang masih dia lakukan demi keamanan dirinya serta orang lain.
Tampak Aoi masih ingat saat Ran di culik oleh organisasi Hitam yang sebelumnya pernah membuat dirinya menjadi seperti anak-anak usia 7 tahun, dan bagaimanapun Aoi menyamar sebagai nama Rena yang selama ini dia gunakan untuk nama samaran itu, agar dirinya tetap aman dari para organisasi Hitam tersebut.
..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sepanjang hari tampak Aoi, Ichigo dan Ran menghabiskan waktu bersama-sama bahkan sekarang Aoi bisa melihat kebahagiaan Ichigo yang semakin terukir di wajahnya, dan Ran tampak menunjukkan rasa bahagia yang sangat nyaman dan hangat.
Apa lagi ketiganya merupakan grup yang bernama Soleil, tampak mereka hampir tidak pernah tampil secara bersamaan karena alasan tertentu yang membuat mereka tidak tampil bersama.
Namun fens sangat berharap kalau grup Soleil bisa kembali muncul dan bisa memberikan mereka kebahagiaan yang tidak ada lainnya.
Namun apa daya kalau situasi tidak mendukung untuk membuat mereka tampil bersama, bahkan keadaan situasi Aoi yang masih sebagai incaran dari organisasi Hitam tersebut.
Maka grup itu tidak setiap muncul setiap saatnya dan bahkan kepala sekolah orihime memberikan sebuah keputusan yang tidak bisa di ganggu gugatan tersebut.
Bahwa grup Soleil tidak akan tampil tanpa seizin darinya dan membuat suasana kembali normal kembali, bahkan Aoi yang salah satu member tersebut sedang dalam pengawasan sehingga itulah yang sebagi alasan tertentu.
Para publik hanya pasrah dan mengalah atas situasi tersebut yang tidak menentu, Sehingga sebagai besar juga ada yang kecewa atas pembatasan tampilan grup Soleil yang sangat di batasi dan harus memenuhi persyaratan tertentu agar Soleil tatap aman selama mereka tampil terutama Aoi kiriya yang di ketahui masih sebagai incaran para penjahat yang akan membuat ancaman untuk Aoi.
.
.
.
"Baiklah, ini sangat menyenangkan!" Ichigo
"Ya lumayan buatmu" Ran
"Sepertinya kamu banyak berubah juga, Ichigo" Aoi
"Kamu juga kok" Ichigo
"Apanya?" Aoi
"Nih lihat, hehehe!!" Ichigo menarik pipinya
"Ow!, Sakit duh..." Aoi mengelus pipinya yang sakit
"Kamu gak banyak makan ya..." Ichigo
"Huh makan kok" Aoi
"Bohong kamu..." Ichigo
"Eh.... tidak kok" Aoi
"Ichigo, Aoi jadi seperti ini karena memikirkan berat badannya" Ran
"Memang beratnya akan bertambah, hah?" Ichigo
"Tidak, coba aja dia akhir-akhir ini sering makan buah di luar sana" Ran
"Eh... sungguh?!" Ichigo
"Ya akhir-akhir ini aku memang banyak makan buah dan sayur, dan makan pun jarang yang termasuk makanan berat" Aoi
"Memang kamu mikirin apa sih sampai seperti itu?" Ichigo
"Ichigo, aku di sana jarang makan yang berlemak dan lebih banyak makanan organik jadi aku harus bisa mengelola makan yang ada, jadi kalau mau makan begituan ya harus ingat porsi agar tetap makan seimbang" Aoi
"Huh...ya sudahlah" Ichigo
"Hei...kamu ambek?" Aoi melihat Ichigo cemberut
"Enggak kok!" Ichigo
"Udah bilang aja kamu cemberut gitu" Aoi
"Ih...Aoi..!" Ichigo
"Hehehe tangkap aku kalau bisa!" Aoi
"Hei tunggu!!" Ichigo
"Kalian berdua berhenti!!!" Ran
Mereka tampak berlari-lari Tampa ada yang kena satupun di antara mereka sehingga tetap lanjut untuk kejar-kejaran seperti anak-anak yang sedang mengejar impian mereka dengan berlari dan lari sampai menunjukkan rasa bahagianya.
.
.
.
.
.
.
.
.
Bersambung........
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro