•♬•A love poetry♬•

***

Tik ... tak ..., tik ... tak ...
Detik waktu terus berdetak
Di detik yang terisak
Tatkala hati dan nafas dijejali sesak
Di tengah timbunan mimpi nan tiada henti mendesak

Jika sang gulita tengah meraja di angkasa
Langit buta seakan dukung jutaan lara
Dari si penderita yang syukur jarang terkata
Dekat sini, suara sosok penyumbang tawa mengudara

Tidakkah kau tersadar wahai diri?
Segalanya hampir sempurna dalam ungkap jati
Kendati hanya harga tak ungkap yang nyata
Ialah monokrom tertoreh warna
Tentang janji dan persahabatan
Manakala pahit menyapa beruntai lambaian
Tentang sakitnya patah
Manakala derasnya pengorbanan berujung merelakan

Ia tentangmu juga
Jauh katanya, di atas sana
Akankah boleh kusebut candra?
Usang nan suram suasana
Hadirkan ia bagai cahaya gelora
Alangkah dikara tra terkira
Rungkaikan makna dan rahasia

Kini tentangku
Berdiri dengan daksa membatu
Lumpuh dan bisu
Aku jatuh dalam jepitan waktu
Dari detak detik jarum jam
Kusadari ia 'kan siap menghujam
Namun tak gentar, aku hanya diam
Karena dirimu
Aku bukan lagi aku

***

Terlepas dari rasa tak aman yang melingkupi
Aku tak akan menangis atas apa yang telah berlalu pergi
Aku akan tersenyum karena semuanya pernah terjadi
Lilyafa, 3|04|2022