-4 Erwin
Markas Agen Rahasia
Pengungsian area 2
Jam 12 siang
Helikopter mendarat di tanah yang belum pernah kamu kunjungi. Sebuah tempat yang begitu luas dan banyak orang yang selamat. Helikopter yang lain juga membawa orang yang selamat dari kota lain. Tempat itu terdapat dinding tinggi yang sudah dibangun cepat sejak sebelum virus bisa menyebar ke dua negara yang sudah dijadikan satu untuk tempat pengungsian sekaligus markas paling teraman.
Semua turun dari helikopter termasuk dirimu. Memandang sekitar yang terasa baru dan begitu aman. Kebanyakan orang yang berjalan di sekitarmu adalah para rekan kerja Erwin yang tampak sibuk bekerja dan mengurus orang yang selamat.
Erwin dihampiri oleh seorang wanita berpakaian hitam yang sama dengan sang pria. "Mohon beri laporan. Berapa orang yang Anda selamatkan di kota X, Tuan Erwin?" tanyanya.
"Lapor. Ada empat orang. Satu wanita, dua remaja, dan satu anak kecil. Lalu seekor kucing," jawab Erwin kepada rekan kerja perempuannya.
Wanita itu mencatat dengan cepat laporan dari Erwin termasuk seekor kucing juga ia catat. "Baik. Misi Anda sudah selesai, Tuan Erwin. Anda bisa beristirahat untuk pekerjaan berikutnya nanti," ucapnya dan menutup buku laporan. "Selamat."
Erwin mengangguk singkat. "Terima kasih atas kerja samanya," balas Erwin. "Berikan laporan bahwa saya akan membawa mereka pulang, bukan ke pengungsian area 2."
Wanita itu tampak terkejut, lalu melihat siapa saja yang akan dibawa pulang oleh Erwin. Itu hal yang tidak biasa menurutnya. "Tuan Erwin, Anda tidak bercan—"
"Saya tidak bercanda, Nona Wanda," jawab Erwin penuh penekanan yang seolah tahu apa yang akan ditanyakan oleh wanita bersurai merah panjang di depannya. "Tambahkan itu ke dalam laporan Anda."
"A-ah, baik." Wanda kembali membuka buku laporan dan mencatatnya dengan cepat.
"Maaf tapi saya terkecuali," ujar Asta tiba-tiba mengangkat tangan.
"Ehh? Kenapa? Kau tidak ikut bersama kami?" tanya Cherry tampak sedih.
Asta menggeleng. "Tidak bisa, Cherry. Tapi aku masih bisa bertemu dengan kalian. Lagipula kita sudah saling terima pertemanan di insta. Jangan sedih," jawab Asta sambil menepuk lembut pucuk kepala Cherry.
"Kalau begitu saya permisi dulu. Saya akan membawa Anda ke pengungsian area 2." Wanda membungkuk kemudian berjalan pergi meninggalkan mereka dengan Asta yang telah setuju dibawa. Asta melambaikan tangan kepada mereka, meski sedih harus berpisah dulu. Terutama kepada Cherry.
"Uhh Asta," ujar Cherry seperti akan menangis melihat Asta pergi.
Apa yang harus kamu lakukan?
Selamat bermain!
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro