Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

~Destiny~

Hari yang ditunggu pun telah tiba. Langit biru bersih, burung-burung bernyanyi, hingga mentari yang memeluk lembut tiap insan pun membuat hari ini semakin istimewa.

Dan pada hari ini, semua orang tersenyum bahagia menyambut kehadiran sepasang pengantin baru yang akan mengukir sumpah setia dihadapan kerabat, hingga sanak-saudara. Tentunya sepasang pengantin itu grogi, utamanya Gaku.

Ya, Gaku saat ini tengah menunggu pasangannya. Dengan jantung berdebar, serta wajah yang selalu memasang senyum menawan, ia pun menunggu dengan tidak sabaran. Pasalnya, ia telah dipisahkan oleh kekasihnya selama seminggu sebelum acara ini dimulai.

'Ayolah, dimana (Name)?' batin Gaku dengan tidak sabar.

Tak lama kemudian, langkah kaki anggun dengan gaun bak putri duyung yang keluar dari singgasananya pun menyita ribuan mata.

Anggun, ya kesan itulah yang dapat mereka katakan pada sang gadis yang menggandeng sang ayah. Jika orang lain melihat sang gadis dengan penuh keanggunan, maka sebaliknya. Sang gadis sangat kaku, bahkan ia rasanya ingin pingsan ditempat. Karena akhir yang selama ini ia tunggu bahkan ia perkirakan takkan pernah terjadi pun, kini menjadi nyata.

Sang gadis pun telah sampai dihadapan Gaku. Dan dengan segera, Gaku pun mengulurkan tangannya untuk calon pendamping hidupnya. Sang gadis pun menerima uluran tangan itu, dan dapat Gaku rasakan jika tangan sang gadis sangat dingin yang membuat Gaku tersenyum simpul.

Sang gadis kini telah berdiri dihadapan Gaku dengan pendeta diantara mereka. Dan tak lama kemudian, pendeta mulai melakukan upacara pernikahan yang diakhiri dengan pengucapan janji suci.

"Yaotome Gaku, apakah kau akan menerima (Last Name) (Name) sebagai istrimu dan akan menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?"

"Ya, aku menerimanya dengan segenap jiwaku."

"(Last Name) (Name), apakah kau akan menerima Yaotome Gaku sebagai suamimu dan akan menemaninya dalam keadaan suka maupun duka?"

Sang gadis pun mengangguk sembari tersenyum. Dan air mata pun mulai menggenang di pelupuk matanya yang indah seraya berkata, "Iya ... iya, aku menerimanya."

"Baiklah, sekarang kalian resmi menjadi pasangan suami istri."

Kalimat penutup itu membuat para tamu bertepuk tangan dengan hebohnya. Namun pasangan pengantin baru ini, mereka hanya tersenyum satu sama lain. Tentunya mereka tak tahu harus berbuat apa saat ini selain menikmati momen langka yang terjadi satu kali dalam hidup.

"Bagaimana dengan ciumannya?" celetuk Yamato yang langsung diinjak kakinya oleh ayah Tsumugi yang membuat Yamato sedikit meringis kesakitan.

"Kurasa itu ide yang buruk," sahut Iori.

"Ciuman! Ciuman!" Para tamu undangan pun mulai riuh yang membuat pasangan baru ini mau tak mau harus melakukannya.

Grogi? Tentunya mereka semakin grogi. Karena mereka belum pernah berciuman selama pacaran atau bertunangan.

Tangan Gaku pun mulai menyentuh pinggang langsing wanita yang telah resmi menjadi istrinya. Sementara (Name) kini tengah grogi, dan tanpa basa-basi, Gaku langsung memberikan kecupan singkat dibibir wanita itu yang langsung disambut dengan sorakan bahagia oleh para tamu.

Namun, (Name) langsung menundukkan kepalanya. Tentunya karena ia malu, sangat malu untuk mengingat apa yang baru saja terjadi.

Dan setelah acara itu, para tamu pun mulai berpencar untuk menikmati hidangan yang telah disajikan. Begitu pula bagi pasutri baru ini, mereka tampak asik bergabung dengan para tamu, walaupun sekadar bercanda singkat.

"Selamat atas pernikahan kalian," ucap Yuki dengan senyum setipis benang. "Ya! Selamat atas pernikahan kalian," ucap Momo dengan riang.

"Terima kasih Re:Vale, " ucap pasutri baru ini secara bersamaan.

"(Name), gaunmu sangat indah," puji Gaku yang tak ada hentinya merangkul wanita yang telah resmi menjadi istrinya. "Tentu, karena ini pun berkat Tsumugi-san yang menemaniku membelinya," ucap sang gadis.

"Terima kasih, Tsumugi," ucap sang Gaku dan Tsumugi pun menjawab dengan grogi, "T-tidak masalah."

"Ah, Tsumugi-san, kau bilang ... ada yang ingin kau bicarakan pada Gaku," ucap sang gadis yang membuat Tsumugi terkejut dan bingung. Ditambah dengan tatapan para idolish7 yang membuatnya semakin tak tahu harus bicara apa.

"A-ano ... Yaotome-san, sebenarnya ... sebenarnya aku menyukaimu juga. Tapi, saat itu aku belum yakin pada perasaanku. Maka ... maka aku memilih mengalihkan pembicaraan pada hal lain. Aku mohon, maafkan aku," jelas Tsumugi yang membuat Gaku tersenyum lembut padanya.

"Ehem, tercium bau madu," ucap Yamato pelan yang membuat center mereka, Riku bertanya, "Madu? Dimana aroma madunya, Yamato-san?"

"Riku, jangan ditanggapi," ucap Tenn yang tak ingin adiknya ikut campur dalam masalah orang lain.

"Tidak masalah, Tsumugi. Dan terima kasih atas ungkapan perasaanmu. Namun kini, ku sudah memiliki malaikat yang akan selalu menemaniku dimanapun dan kapanpun itu," jelas Gaku sembari mencubit gemas hidung wanita pujaan hatinya.

"Memang ya, pengantin baru selalu ceria seperti ini," protes Mitsuki. "Cepatlah menikah, agar kau tahu rasanya," timpal Tenn.

"Sudah-sudah, di hari bahagia ini kalian ingin berkelahi pula?" lerai Ryu dan disambung, "Tenn, apa kau ingin mencari gara-gara karena Gaku akan sulit kau hujat?"

Sontak (Name) pun tertawa mendengarnya. Pasalnya, perdebatan antara Gaku dan Tenn adalah hiburan bagi dirinya. Tentunya, karena tingkah Tenn yang menggemaskan saat akan kehabisan kata-kata dalam menghujat Gaku.

Melihat tawa itu, hati kecil Gaku sangat hangat.

"(Name), aku bersumpah pada diriku sendiri jika aku akan selalu melindungi dan berada di sisimu apapun itu. Bahkan jika maut memisahkan kita, ku takkan berpaling darimu. Hanya kaulah yang ku inginkan, hanya kaulah mimpiku, dan hanya kaulah pujaan hatiku," batin Gaku yang kemudian turut tertawa melihat tingkah Ryu, Mitsuki, dan Momo bersama yang membuat (Name) mencuri pandang pada Gaku.

"Gaku ... berbagai masalah telah menerjang hubungan kita dan pada akhirnya, kini kumiliki dirimu seutuhnya. Namun, jika takdir berkata lain, ku akan menerimanya dengan ikhlas. Ku tak peduli orang akan berkata apa tentangmu nantinya, ku akan selalu bersamamu. Kaulah satu-satunya orang yang mampu membuatku merasa nyaman, Gaku," batin (Name).

"Apa?" tanya Gaku yang sadar jika sedari tadi ia telah ditatap oleh wanitanya.

"Bukan apa-apa," jawab (Name) dan dibalas tatapan jahil oleh Gaku sambil berkata, "Apa kau tidak bisa sabar hingga pesta selesai?"

"Apa maksudmu?" tanya sang gadis dengan tatapan polos.

"Ehem! Lebih baik kita berfoto," ucap Yaotome sacchou yang membuat pasutri itu langsung bergabung dengan keluarga yang telah menunggu mereka untuk pengambilan gambar.


3 ....





2 ....






1 ....



"Say cheese!"



Klik~




~OWARI~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro