Chapter 18
Waktu terus berlalu, meninggalkan semua kenangan dan melangkah pada halaman baru.
Begitupun dengan kehidupan Gaku. Kini ia dan unitnya selalu ditemani oleh dua manager yang selalu berada disisinya.
Siapa mereka? Tentunya, Anesagi dan (Name).
Hah? (Name)? Iya, (Name) telah pulih dan disaat itu pula, Yaotome sacchou merekrutnya menjadi manager kedua atau lebih tepatnya asisten Anesagi.
Namun kini, mereka sedang berada di acara pesta para idola yang diadakan besar-besaran oleh (Last Name) production.
"Oh, (Name)-san."
Suara itu membuat sang gadis melihat sang sumber suara. Sang gadis pun memberikan senyuman manisnya lalu berkata dengan riang, "Nagi."
"Senang melihatmu telah pulih, (Last Name)-san," ucap Sogo dengan tenang.
"Tapi, kurasa dia tetap kalah saing," sela Mitsuki dengan tatapan konyol yang membuat Yamato sedikit gelagapan.
"A ... ahahaha." Yamato pun tertawa garing hanya untuk mengusir suasana canggung yang tercipta akibat ulah rekan satu timnya.
Puk~
Tangan gagah itu tiba-tiba saja merangkul sang gadis seraya berkata, "Kau tak bisa memilikinya, Yamato."
Gaku? Ya, itu Gaku. Gaku yang muncul dengan tampang penuh percaya diri dan narsis, sama seperti seorang pria, tokoh permainan SMS dari negara ginseng. Hanya saja pria itu memiliki manik merah, sementara Gaku memiliki manik silver seperti surainya.
"Ya, aku tahu itu. Setidaknya siangan ku untuk mendapatkan Tsumugi berkurang," gumam Yamato yang masih dapat didengar oleh rekan serta lawan bicaranya.
"Ah, Tsumugi-san ya," ucap (Name) dengan nada menggoda yang membuat Gaku memberikan tatapan hangat.
"Tenanglah. Hatiku tercipta hanya untukmu, sayang."
"Buaya," ejek (Name) yang membuat sebelas pria yang tengah berkumpul disekitar mereka pun tertawa mendengarnya.
Tak lama kemudian, suara mikrofon pun terdengar yang membuat hening seluruh makhluk hidup yang berada dalam gedung ini.
"Selamat malam, para hadirin yang saya hormati. Saya selaku kepala agensi (Last Name) production mengucapkan terima kasih atas kehadiran para idola dari penjuru negeri ini. Dan saya harap, para hadirin bisa saling akrab satu sama lain.
Tentunya, saya menggelar acara ini bukan hanya untuk merayakan ulang tahun agensi ini. Tetapi, saya ingin mengumumkan jika pada malam ini ... saya telah memiliki calon menantu ...."
Sontak seluruh gedung itupun riuh. Ya, mereka mempertanyakan siapa pria yang berhasil mencuri hati pasangan suami istri itu. Karena setahu mereka, hati mereka sangat sulit untuk di luluhkan.
Apalagi jika berkaitan dengan putrinya yang mereka rahasiakan identitas nya. Sungguh hebat calon menantu itu.
"Para hadirin dimohon untuk tetap tenang," ucap pria paruh baya itu. Dan setelah tenang, ia pun melanjutkan pembicaraannya.
"Baiklah, saya lanjutkan. Kemarilah, putriku," ucap pria paruh baya itu yang membuat sang gadis naik ke podium, disisi ayahnya.
"Dan pada hari ini ... malam ini ... para hadirin telah menjadi saksi jika saya akan menyerahkan seluruh jiwa raga putriku pada ...
Ya ...."
Yamato pun tampak sedikit berharap jika ucapan itu disambung dengan namanya. Walaupun tampang berharap itu tertutupi oleh tampang seriusnya.
"Yaotome Gaku."
Para tamu itupun langsung menatap Gaku dengan tatapan tak percaya, bahkan beberapa diantara mereka menganggap jika itu hanya nisekoi saja. Bagaimana tidak, mereka saja tidak tahu sama sekali siapa putri sang pendiri agensi ternama ini. Namun seorang Yaotome Gaku mampu merebutnya dari impian mereka.
Pria paruh baya itupun memberikan kode pada Gaku untuk turut naik ke podium. Gaku pun menuruti apa kata pria paruh baya itu.
Sesampainya disana, ia disambut pelukan hangat dari sang calon mertuanya.
"Aku percaya padamu, Gaku," bisik pria paruh baya itu.
Setelah memeluk Gaku, pria paruh baya itupun menyatukan tangan putrinya dengan Gaku yang mengartikan jika sebagai ayah, ia sangat percaya padanya jika ia bisa menjaga buah hatinya yang kini telah tumbuh dewasa.
Gaku terdiam seribu bahasa. Ia tak tahu harus berkata apa. Begitu pula sang gadis, ia lebih terkejut dibandingkan Gaku.
"Dan mungkin, sekarang kalian telah mengerti mengapa pesta ini diadakan. Ya, ini adalah pesta pertunangan Yaotome Gaku dengan putriku, (Last Name) (Name).
Hal ini kulakukan karena ... Yaotome Gaku telah membuktikan jika ia memang mencintai putriku tanpa mengincar apapun dari putriku. Mengapa ku bisa tahu? Tentu saja karena ku mengujinya secara tak langsung.
Mungkin hanya itu yang ingin ku ucapkan. Selebihnya, selamat menikmati pestanya," ucap pria paruh baya itu yang kemudian kembali ke belakang podium.
Gaku menggandeng (Name) untuk menuruni podium dan bergabung bersama temannya yang lain. Tentu saja mereka tak lepas dari sorot mata para tamu yang bahagia maupun kurang menyukai mereka.
"Cukup mengejutkan bukan, Gaku."
"Ah, sangat mengejutkan," balas Gaku pada rekannya, Tenn. "Ah, dimana Ryu?" tanya Gaku yang tak menyadari kehadiran rekannya yang paling tua itu.
"Oh, dia masih belum sanggup bertemu denganmu," ucap Tenn dengan tatapan datar yang menyambut tatapan bertanya dari Gaku. "Dia masih terharu atas pidato tadi. Tapi yang pasti, dia sangat terkejut atas pernyataan itu," jelas Tenn.
"Souka ...."
"Ku harap, semoga hubungan kalian akan terus berjalan lancar," gumam Tenn. Namun akibat keramaian itu, gumaman Tenn pun tak dapat didengar oleh lawan bicaranya.
"Aku akan menemui Ryu dan mengajaknya kemari. Nikmati saja waktu berdua kalian, jangan sampai menyesal nantinya," ucap Tenn yang kemudian meninggalkan pasangan calon suami istri itu dengan tawa kecil.
Mengapa? Tentunya karena mereka bingung serta lucu disaat Tenn tiba-tiba menjadi perhatian.
"Mau menikmati hidangan?" tawar Gaku yang dijawab anggukan penuh antusias dari sang gadis. Dan dengan segera, Gaku pun menggandeng sang gadis untuk menikmati beberapa hidangan yang telah disediakan.
"Semoga bahagia, Gaku."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro