Chapter 11
Sekuat-kuatnya manusia, dia pasti memiliki kelemahan. Itulah kalimat yang pantas untuk Gaku saat ini. Terkadang hal itupun membuat rekannya tak tega untuk melakukan pekerjaannya di situasi seperti ini.
Namun, sudah tugas seorang idola untuk tampil diberbagai acara dalam situasi apapun dengan mengesampingkan urusan pribadi.
"Lima menit lagi, Trigger harap bersiap," teriak staff yang menemui mereka dibelakang panggung.
"Baiklah, ini acara penting bagi kalian. Berusahalah yang terbaik, jangan kecewakan kami," ucap Anesagi dengan tatapan lelah.
"Tanpa diucapkan pun kami telah mengerti," ucap Tenn dengan tampang menantang.
"Gaku, jangan ceritakan tentang dia jika kau masih ingin selamat," tegur Anesagi dengan tatapan serius.
"Akan ku usahakan," ucap Gaku dengan nada yang sulit dijelaskan yang membuat Ryu menatap sendu dirinya.
"Trigger," teriak staff yang membuat Trigger berbaris rapih untuk menuju panggung.
Hitung mundur pun dimulai, hingga tiba dimana sang pembawa acara memanggil mereka untuk hadir.
Saat mereka hadir, suasana studio itupun turut berubah. Para penggemar bertepuk tangan dengan sangat antusias, bahkan diantara mereka pun menutup mulutnya agar tak berteriak.
"Baiklah, bintang tamu kita telah tiba disini. Bagaimana kabar kalian?" tanya pembawa acara dengan ramah.
"Kami baik, terima kasih telah bertanya," jawab Tenn dengan senyuman manisnya.
"Ah, sesuai dengan harapan kami pada hari ini. Trigger memang luar biasa, silakan duduk," puji sang pembawa acara yang mempersilahkan bintang tamunya duduk.
"Baiklah, Trigger. Apakah kalian tahu tujuan kalian dipanggil kemari?" tanya sang pembawa acara dengan nada jahil.
"Hmmm ... mungkinkah kami akan bertemu dengan para gadis cantik?" tebak Gaku dengan pose berpikir.
"Hahaha ... jawaban yang bagus, Gaku," ucap sang pembawa acara yang terkesan dengan jawaban Gaku.
Tentunya, Tenn langsung menginjak sepatu Gaku dengan cepat agar tak tampak atau terekam oleh kamera.
"Ittai ..." rintih Gaku pelan setelah kakinya diinjak oleh Tenn dengan sekuat tenaga.
"Tentu saja, kami tidak tahu tentang kehadiran kami disini. Benar bukan, Ryu?" Ucap Tenn dan dijawab dengan persetujuan oleh orang yang dipanggilnya.
"Baiklah, karena Trigger tidak mengetahuinya. Maka jawabannya adalah ..."
"Ngerumpi, I don't have secret from you,"
Dan satu kata untuk Trigger, skakmat. Karena pada acara ini, masa lalu mereka telah dibongkar atau lebih tepatnya telah di stalk oleh orang-orang tertentu dan akan diumbar sebagai hiburan ataupun asupan bagi orang-orang yang gemar gosip.
Bahkan ini pun bisa mengancam jumlah serta jiwa para penggemar mereka. Dan bisa dibilang, acara ini memiliki resiko yang sangat tinggi untuk industri hiburan.
"Baiklah, untuk permulaan ada baiknya jika kalian tidak tegang ya hahahaha," ucap pembawa acara yang membuat Tenn ringan serta Gaku dan Ryu yang merasa tenang.
Namun Gaku sedikit berbeda, ia justru memikirkan jawabannya jika mendadak mendapatkan pertanyaan ataupun fakta yang menyangkut kehidupan pribadinya.
"Baiklah, kita mulai untuk berita yang pertama," ucap pembawa acara yang kemudian menampilkan layar dengan headline sebuah surat kabar.
"Ada rumor yang beredar jika ketua Trigger, Yaotome Gaku memiliki seorang kekasih," sambung pembawa acara yang disambut dengan tatapan penuh curiga dari para penonton yang ada di studio.
Setelah pernyataan itu muncul, Gaku pun hanya mengulas senyuman sembari memikirkan apa yang harus ia katakan. Apakah ia harus jujur, atau menuruti keinginan manajernya.
"Ya, dulu aku memang memiliki seorang kekasih. Jauh sebelum ku berhasil menjadi seorang idola seperti saat ini," ucap Gaku dengan senyuman tulus dan penuh percaya diri.
"Wah! Mengejutkan sekali. Ku yakin para gadis baik diluar studio maupun didalam studio penasaran dengan gadis itu," ucap pembawa acara dengan ekspresi sedikit terkejut.
"Aku berani jamin, setelah ini akan ada wawancara besar pada Gaku," sambung Tenn dengan senyum yang tersirat penuh ancaman.
"Sudah-sudah, ini hanya masa lalu. Jangan terlalu berlebihan untuk menanggapinya," timpal Ryu dengan nada penuh perhatian.
"Kau benar, Ryu. Tapi Gaku, bisa ceritakan sedikit bagaimana ciri-ciri atau kriteria gadis yang kau incar?" tanya pembawa acara dengan nada penasaran.
Gaku pun tampak berfikir sebentar.
"Manis, pintar memasak, riang, dan yang paling utama adalah pengertian," jawab Gaku dengan percaya diri.
"Bagi yang berminat, silahkan berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian Gaku ya! Hahahaha," ucap sang pembawa acara.
"Baik, kita lanjutkan setelah pariwara berikut ini. Jangan kemana-mana, tetap di Ngerumpi! I don't have secret from you," sambung sang pembawa acara yang disambut dengan tepuk tangan meriah dari para penonton yang ada di studio.
Disisi lain, seorang gadis tampak memperhatikan acara itu dari televisi yang berjejer rapih di toko. Tak lupa, para gadis lain yang merupakan penggemar unit itupun turut memenuhi toko itu. Tentunya dengan bisik-bisik gosip serta kebencian pada mantan Gaku.
(Name) hanya diam saja saat melihat acara itu. Ia justru tak menyangka jika Gaku akan sejujur itu pada awak media.
"Kau menggali lubangmu sendiri, Gaku,"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro