Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

The Past

Dazai dan Chuuya menyadari bahwa [YN] telah menghilang. Mereka segera mencari informasi dimana [YN] berada.

Sementara itu, [YN] mulai terbangun dari ketidaksadarannya.

[YN] POV

Uuuh... Dimana aku..

Semua terlihat buram, dan kepalaku begitu sakit. Sepertinya aku baru saja bangun setelah sesuatu menghantam leherku.

Tapi.. Dimana aku.. Tempat apa ini..

Crrrkk

Aahh..!

Kedua tanganku dirantai keatas. Kakiku bahkan tak menyentuh tanah.

Apa yang sebenarnya terjadi..?

Ruangan ini cukup gelap, hanya sebuah cahaya yang masuk dari ventilasi atas yang menyinari sebagian ruangan.

"Kau sudah bangun rupanya"

Klaaaannggg...

Gema pintu dan langkah kaki mulai mendekat. Bisa kupastikan, seorang pria dengan beberapa orang yang mungkin membawa senjata, memasuki tempat ini. Namun, aku tak bisa melihat wajahnya.

"Siapa kau? Dan.. Kenapa kau merantaiku disini?" aku tak bisa melawannya.

Bahkan kekuatanku bukan untuk melawannya.

"Kau tidak mengenali suaraku?"

"Aku bukan sebuah memori yang bahkan harus mengingat suaramu."

"Hahaha... Kau memang tidak pernah berubah [YN]"

"Kau tahu namaku? Siapa kau sebenarnya!"

Tap tap tap

Kini aku dapat melihat jelas wajahnya. Seorang pria yang cukup tua dengan pakaian layaknya seorang boss mafia.

Tunggu.. Apa aku ditangkap oleh mafia? Apa karena mereka tahu aku mantan anggota Port Mafia?

Tidak, tak ada gunanya menangkapku.

"Kau masih tidak mengenaliku?"

"..."

"Bagaimana dengan, [FN] [YN]-chan?"

Tidak mungkin...

"Katsuragi-san?"

Aku tahu dia. Aku pernah bertemu dengannya!

"Hahaha.. Kau mengingat namaku sekarang. Kau sudah tumbuh dewasa sekarang. Seingatku kau masih senang menempel pada ayahmu."

"Aku turut berduka atas kematian orang tuamu."

"Apa yang kau katakan? Apa yang sebenarnya kau inginkan? Kenapa kau menangkapku?"

Apa yang salah.. Kenapa Katsuragi-san melakukan hal ini padaku?

"Tentu kemampuan, [YN]-chan"

"Ke-Kemampuanku?"

"Ya. Kemampuanmu dan sepupumu adalah kemampuan yang luar biasa. Kalian berdua bisa saja membuat mafia ini menjadi lebih hebat, dibandingkan Port Mafia."

"Tapi sayangnya, ayahmu menolak untuk bekerja sama denganku dalam hal ini. Teganya dia mengkhianati sahabat lamanya."

"Itu tidak mungkin.. Ayah dan kau, sudah lama berteman. Ayah tidak mungkin melakukan itu!"

Ayah.. Apa yang sebenarnya terjadi..

"Gadis sekecil dirimu, tak mengerti urusan orang dewasa saat itu. Kupikir ayahmu yang pintar itu akan mengerti. Tapi ternyataa tidak."

"Kudengar kau pernah bekerja di Port Mafia sebagai informan bukan? Kalian berdua memang tidak jauh berbeda"

Tidak jauh berbeda? Jadi selama ini, Ayah adalah.. Seorang informan? Sama sepertiku?

Entah aku harus senang, atau sedih mengetahui hal itu.

"Tapi kalian sama sama bodoh. Tidak mengerti tentang kemampuan kalian sendiri. Itu kenapa aku melakukannya, untuk menyadarkan Ayahmu."

Melaku..kannya?

"Apa yang kau maksud, Katsuragi-san?"

"Apa yang kumaksudkan? Kau tidak mengerti juga?"

"Seorang gadis yang ketakutan, berlari didampingi seorang anak laki laki melarikan diri dari rumahnya sendiri"

☆☆☆☆

"Cepat lari!!"

"C-Chuuya!"

Drap drap drap

Kuingat jelas, ia menarik tanganku pergi dari tempat yang kusebut rumah.

☆☆☆☆

"Kau... Ada disana.."

Sulit kupercaya.. Selama ini dia.. Ada disana? Lalu mengapa dia tak menolong kami.

"Ya. Kau benar. Aku ada disana, tepat dimana aku menyingkirkan keluargamu."

"!!!"

Tidak mungkin..

Tidak mungkin..

Semua itu tidak mungkin...

ITU TIDAK MUNGKIN...!!

"Kau... KAU MEMBUNUH ORANG TUAKU!!"

"Hahaha.. Bukan aku yang membunuhnya. Tapi ayahmu yang mencari kematiannya sendiri."

"Ayahku?! Tidak mungkin!! Ayah selalu menganggapmu sebagai temannya!! Ayah selalu menghargaimu, DAN KAU MENGKHIANATINYA!"

"Ayahmu yang mengkhianatiku! Dia menolak memberikanmu dan sepupumu itu!"

☆☆☆☆

Brak!

"Sudah kukatakan, aku tak akan menyerahkan putriku dan Chuuya pada mafia!!"

"Pikirkan lagi, sahabatku. Putrimu dan Chuuya yang akan memberikan kejayaan pada mafia. Mereka akan jadi kebanggaan kalian semua. Tidakkah kau berpikir begitu?"

Ayah [YN] menatap tajam teman karibnya itu.

"Menjadi mafia adalah pekerjaan yang berat. Mereka masih terlalu kecil untuk itu. Lagipula, aku tak mau putriku dan Chuuya selalu dalam bahaya karena menjadi anggota mafia."

"Ada apa dengan dirimu? Kau sahabatku, aku sahabatmu. Putrimu dan Chuuya, adalah bagian dariku juga. Aku tak akan membiarkan mereka dalam bahaya."

"Ada apa denganku? Aku mempertanyakan persahabatan kita, kawan. Jika kau memang sahabatku, kau harus bisa menerima perkataanku. Dan aku mengatakan, tidak."

Katsuragi terlihat kesal karena penolakan itu. Ia segera pergi dari rumah keluarga [YN] dan tak pernah kembali.

☆☆☆☆

"Dan hanya dengan cara itulah, aku bisa mendapatkan kalian. Selama dia hidup, aku tak bisa mendapat kesempatan ini"

Air mata mulai mengalir, aku tak bisa membendung semuanya. Kenyataan yang begitu menyakitkan.

Pengkhianatan yang dilakukan olehnya, membunuh semuanya. Keluargaku, harapanku, masa depanku.

Termasuk milik Chuuya..

"Oh... Semua ini tak selalu salah Ayahmu, [YN]-chan.."

Pria mengerikan itu mendekat dan menyentuh wajahku. Aku memalingkannya.

"Jangan berani menyentuhku, dasar pembunuh!"

"Heh.. Tidakkah kau sadar, ini juga salahmu?"

Refleks ku menoleh padanya.

"Jika saja kau tidak punya kekuatan itu, mungkin kau tidak akan berakhir seperti ini."

Dadaku begitu sesak. Napasku sulit dikendalikan.

"Kau bekerja sebagai anggota Port Mafia. Membuatku tak bisa menyentuhmu karena kami tak mungkin melawan mereka."

"Tapi kini, kau bukan siapa siapa. Aku berterima kasih pada temanmu yang berbaik hati, memberi tahukan tentang keberadaanmu"

Tap tap tap

Ditengah kesakitanku, ia berjalan memasuki ruangan tanpa ada wajah bersalah sedikitpun.

"Aku hanya akan menunggu imbalanku. Setara dengan nyawanya."

"R-Rei-san?"

Banyak kejutan yang benar benar terjadi. Apa ini.. Yang Ranpo-san maksudkan..?

"Jangan berani menyebut namaku lagi, dasar sampah."

"Ooh.. Kau memang luar biasa. Jangan khawatir, kau akan segera mendapatkan yang kau inginkan."

"Kenapa Rei-san? Kenapa kau melakukan ini juga?"

"Dazai menolakku."

"?!"

"Dia menolakku karena dirimu!! Ketika aku bekerja sebagai informan di Port Mafia, aku memberikan banyak hal untuknya."

"Informasi yang ia butuhkan, laporan dan lainnya."

☆☆☆☆

"Hei kudengar seorang atasan akan turun dan memilih seorang asisten!"

"Waahh... Benarkah? Hebat sekali!"

Tentu saja, aku tahu tentang hal itu. Aku sudah menduga, bahwa ia adalah anggota eksekutif Port Mafia, Osamu Dazai.

Aku sudah mempersiapkan semuanya, karena aku tahu dia akan memilihku.

Akan tetapi, dia justru berhenti dihadapanmu. Dan memilihmu sebagai asistennya tanpa menoleh padaku.

☆☆☆☆

"Dan yang terburuk, saat kutahu kalian melarikan diri bersama! Itu membuatku hancur. Lalu aku bertemu dengan Katsuragi, yang berjanji akan memberikan apapun jika aku berhasil membawamu."

Aku tidak tahu, semenyakitkan itu yang ia lalui selama ini. Tapi bukanlah kehendakku menjadi asisten Dazai saat itu. Tapi dia yang memilihku.

Tanpa kuketahui, tanpa kukatakan hal lain selain menyebutkan namaku.

"Ini imbalanmu"

Katsuragi-san memberikan sekoper uang pada Rei-san. Tapi Rei-san menolaknya.

"Aku menginginkan Dazai. Bukan uang ini. Kau bilang akan menghapus ingatannya, bukan?"

Menghapus.. Ingatannya?!

"Benar. Tapi aku berubah pikiran. Aku tak akan memberikannya padamu, melainkan membuatnya bagian dari kami."

"Apa? Kau--"

Dor dor dor!
Bruk!

Tepat didepan mataku, Rei-san terbaring dengan darah terus mengalir dari kepala dan tubuhnya.

"Dasar wanita bodoh."

Ia kembali mengalihkan pandangannya padaku.

"Kuharap kau mulai terbiasa dengan semua ini. Oh.. Kau pasti sudah terbiasa. Kalau begitu aku harus pergi, buat dirimu nyaman"

"Lepaskan aku!!!"

Crrkk crrkkk

Semakin aku berusaha untuk menarik tanganku, rantainya semakin menyakitkan. Rasanya seperti membakarku.

Crrk..

Aku menyerah.. Aku tak tahu harus melakukan apa. Tak ada yang bisa kulakukan.

Tubuhku semakin lemas, aku masih tak bisa percaya semua ini ulahnya.

Pria yang dulu sering bermain denganku dan Chuuya. Tertawa dan lainnya..

Dialah.. Yang merenggut semuanya dari kami. Tawa itu, kebahagiaan itu..

Apakah aku akan berakhir seperti ini... Tangisan ini.. Tak ada hentinya..

"Dazai.. Aku ingin melihatmu lagi.."

[YN] POV END

Semua tekanan itu membuat pikiran [YN] berantakan. Perlahan tubuhnya menjadi glitch karena depresi yang ia rasakan.

"Ia membunuh orang tua kami"

"Ia merenggut kebahagiaan kami"

"Dia.. Pembunuh!"

★★★★

Sementara itu Dazai dan Chuuya tiba disebuah tempat dimana [YN] dikurung.

Namun, tentu saja para penjaga tidak mengizinkan mereka masuk.

Chuuya maju dan membanting mereka dengan kemampuannya.

Bzzzttt bzzztt

Setelah masuk lebih jauh, mereka dihadang para kemampuan khusus.

Giliran Dazai yang menangani mereka diawal. Dan Chuuya yang menyingkirkan mereka.

Tiada ampun untuk para mafia itu.

"Jangan maju lebih jauh! Atau kami akan membunuh kalian!!" seru seorang pria.

"Membunuh ya.." pria bertopi itu kembali menggunakan kemampuannya untuk menekan mereka ke tanah.

Ia pun mendekati pria yang sepertinya seorang eksekutif.

"Kau.. Dimana kalian menahan [YN]!!"

Pria itu tak mengatakan apapun, dan langsung menggigit lidahnya.

"Ack!" dan tidak sadarkan diri.

"Tch"

Bruk!

"Aku mengakui kesetiaannya, luar biasa.." puji Dazai.

"Ini bukan waktunya untuk mengatakan itu. Kita belum menemukan [YN], dan kita tidak tahu apa yang akan mereka lakukan padanya!!"

"Apa yang akan kulakukan padanya?"

Spontan mereka berdua menoleh  ke asal suara. Dan mendapati pria tua muncul dengan para pengikutnya.

"Lama tidak berjumpa, Chuuya"

"Kau.. Jadi kau yang melakukan semua ini?!"

"Ya.. Aku yang melakukannya. Begitu juga hari itu"

"Hari itu?"

"Kau dan [YN] memang tak ada bedanya. Hari dimana, kalian berakhir seperti ini"

Kedua mata birunya terbelak. Mengingat hari dimana ia dan sepupunya harus lari dan bertahan hidup.

"Kkhh... Kau...!!"

Aura kemampuannya mulai menyelimuti. Katsuragi tak kehabisan akal, ia menggunakan anggota kemampuan lainnya untuk menghadang Chuuya.

"Jangan hentikan aku, Dazai"

"Aku tak akan menghentikanmu. Tapi ingatlah, [YN] berada disuatu tempat disini. Jangan sampai amarahmu menghancurkannya juga."

Setelah itu, Chuuya berubah bergabung dengan aura gelapnya.

Dazai mengambil beberapa langkah kebelakang.

Boom!

Tempat itu hancur dan hampir rata dengan tanah. Dalam kesempatan itu, ia mencari [YN] disegala tempat.

"Aku harus segera menemukannya sebelum Chuuya diluar batasnya."

Drap drap drap

Brak!

Pria maniak bunuh diri itu menemukannya. [YN] terantai keatas dengan tatapan kosong dan sulit untuk dilihat.

"[YN]!"

"Da..za..i.."

Ia menyentuh wajah lembut istrinya itu, dan mengembalikannya seperti semula.

"Kita harus pergi.."

"Mereka membunuh orang tuaku.."

"Mereka menghancurkan harapanku.."

"Masa depanku.."

Tangisan [YN] kembali pecah.

Crrkk

Dengan cepat rantai terbuka, dan [YN] terjatuh. Untung Dazai menangkapnya tepat waktu.

"Mereka memang menghancurkan harapan dan masa depanmu. Walaupun begitu, tanpa mereka.. Aku tak akan pernah bertemu denganmu" hibur Dazai.

"Dazai.."

"Aku membutuhkanmu, dan kau membutuhkanku. Kita bisa membangun masa depanmu bersama."

Seketika tangisannya berhenti, berubah menjadi senyuman.

"Chuuya.." [YN] bisa merasakan kekuatan besar Chuuya.

"Ya. Kita akan kesana"

Seraya menggendongmu, Dazai berlari kembali menuju Chuuya.

Ia sudah hampir menghancurkan wajah dari Katsuragi, dan Dazai menghentikannya.

"Dia sudah sekarat, Chuuya. Lebih baik hentikan."

"Ukkh..."

Bruk!

Terlalu banyak kekuatan dan luka membuat pria itu tak berdaya. Namun, ia sempat tersenyum melihat [YN] baik baik saja.

"Jadi.. Tidak mungkin aku membawa dua orang."

Dazai pun menelpon Kouyo dan memintanya menjemput Chuuya. Serta mengatakan bahwa [YN] baik baik saja.

★★★★

Perlahan kedua matamu terbuka. Tubuhmu begitu lemas dan kepalamu pening.

"Uuh.. Dimana aku.."

Melihat ke sekitar, tempat yang cukup asing, dan itu bukanlah kamarmu.

"Kau sudah bangun?" kau menoleh dan mendapati Dazai disampingmu.

"Dazai?"

"Hm"

"Dimana kita...?"

"Kita ada di asrama agensi."

"Asrama agensi?" tanyamu.

"Ya. Kamar ini yang dulu sempat akan mereka berikan untukku. Sementara kita akan disini sampai semua keadaan mereda."

Kau mengangguk perlahan. Dan menghela napas panjang. Senang..

Akhirnya kalian berdua dapat bersama kembali.

Tapi sesak masih tersisa di dadamu. Mengetahui kenyataan yang ada. Berharap orang itu mendapat akhir yang sama dengan orang tuamu dulu.

"Sekarang.."

Dazai bangun dan berpindah tepat diatasmu.

"Dimana terakhir kita lakukan malam itu?"

Lalu kalian melakukan kegiatan malam.

★★★★

Tap tap tap

Seorang pria berjalan melewati reruntuhan bangunan yang telah dihancur ratakan oleh Chuuya.

Ia melihat sang pemimpin Katsuragi terkapar tak berdaya disana. Pria itu mendekatinya dengan wajah puas.

"Bagaimana rasanya, hidup di sisi terendah?"

Katsuragi mengumpulkan kekuatannya untuk melihat, siapa orang yang berani mengatakan hal itu padanya.

"Kau--"

"Hai, lama tak berjumpa bukan? Aku kemari hanya ingin melihat kematianmu yang menyakitkan itu."

"Dasar tidak berguna!! Beraninya kau.. Uhuk!" darah mulai keluar dari mulut pria tua itu.

"Bicaralah sesukamu, kau akan mati pada akhirnya."

"Kkhh..."

Bruak!!

Ia menendang Katsuragi dengan kencangnya, hingga darah semakin mengalir dari mulutnya.

"B-Berani sekali.. K-Kau.. melakukan..hal..itu!!"

"Kenapa aku harus takut? Sejak awal, aku tak pernah takut padamu."

Crrk..

Ia menodongkan pistol pada Katsuragi.

"Sebenarnya aku ingin melihatmu menderita lebih lama lagi. Dan mati perlahan. Tapi melihatmu tetap hidup, sungguh menjijikan."

"J..jangan berani kau.."


"Matilah. Sama seperti yang pernah kau lakukan pada ibuku."

Dor dor dor!

☆☆☆☆

"Hahaha..hahaha... Tangkap aku!" seru seorang anak laki-laki.

"Jangan lari kau ya.. Hahaha.."

"Hei hei kalian ini!"

Brak!
Grep!

"Kita pulang!"

"T-Tunggu..."

Anak laki laki itu menoleh pada temannya.

"Jangan pisahkan aku.. Jangan..."

☆☆☆☆

"Jangan pisahkan aku lagi."

Bersambung

Soo... Diluar keinginan ya? Aneh? Dan ya begitulah...

Jadi begini, ekhem.. Mungkin kalian akan punya anak sama Dazai.

Uhm dan ya, bgaimana kalau voting? Block dan komen dibagian yang kalian mau.

1. Anak kalian dan Dazai :

Laki laki

Perempuan

2. Nama Anak :

Tentuin sendiri [NA]

Rai tentukan

Semakin cepat kalian voting, votes dan comment. Semakin cepat chapt selanjutnya akan dibuat.

Siapa mereka? Apa mau mereka? Bagaimana kisah kelanjutannya?

Thanks untuk votes dan komentar kemarin, lumayan banyak. Dan itu bikin Rai semangat!

Okay, Thanks for reading, votes, comment and follow!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro