Kebetulan itu kadang Menyeramkan
Dengan setengah berlari Ying berjalan menuju kamar Yaya
"Assi ..Assi....." Suara Ying Terdengar dari luat kamar .
Pintu terbuka, Yaya menolehkan perhatian nya dari buku ke arah Ying
Ia lalu menyambut pelayannya itu dengan wajah penasaran
Tdk biasanya Ying memanggilnya dengan nada darurat seperti itu
"Ada apa Ying ..?apa ada masalah? "
Yaya menutup buku nya dan berdiri menghampiri Ying,
"Assi.., nyonya besar Yah mengatakan kau harus segera bersiap-siap...!"
Dengan nafas yg masih terengah-engah Ying menyampaikan pesan ibu Yah
"Bersiap-siap? Bersiap-siap untuk apa? "
"Yang mulia Mengundang tuan besar YAAH dan anda ke istana! "
Wajah Yaya seketika menjadi cerah, ia tersenyum senang .
Ying tdk mengerti apa yg di pikirkan nonanya itu.
"Assi..kenapa wajah mu terlihat seperti itu? "
"Lalu apa yg harus aku lakukan? Apa aku harus menangis mendengar kabar baik ini? "
Yaya melirik Ying dengan senyuman mengejek
"Bukan begitu, bagai mana kalau anda di hukum di dalm istana Assi, Aku dengar, hukum yg langsung di berikan biasanya sangat berat, hamba yakin anda tdk akan sanggup jka harus mendapat hukumam seperti itu"
Ying mulai meremes kedua lengannya secara bergantian
Yaya hanya tersenyum sendiri, ia membayangkan dirinya bisa bertemu langsung dengan yg mulia raja Kaizo.
"Yang mulia bukan orang sekejam itu, walu aku sudah mengacaukan upacara kelulusan kemari, "jawab Yaya
"Aku akan segera bersiap-siap "
"Baik Assi.."
Ying berjalan keluar kamar dengan wajah cemas
Ia lalu menuju tempat ibu Yaya .
"Bagaimana? Kau sudah menyampaikan pesan ku padanya? "
Tanya Yah pada ying sesaat setelah pelayanan pribadi putrinya itu masuki ruangan pribadinya
"Iya, Assi sedang bersiap-siap sekarang "
Jawab ying menunduk kan kepala
"Siap kan kereta untuk tuan besar dan Assi..! "
Setengah berteriak Yah memerintahkan pengawal nya yg berdiri di luar pintu ruangan untuk mempersiapkan kereta yg akan di pakai untuk perjalanan suami dan putrinya ke istana
Beberapa saat kemudian YAAH diikuti Yah dan Yaya melangkah keluar gerbang rumah mereka
"Naiklah .."YAAH Menyuruh Yaya naik ke atas kereta
Kereta tersebut sebenarnya cukup untuk 4 orang, Ukuran nya dirancang khusus sehingga dapat menumpang beberapa penumpang di dalam nya
Terdapat 2 ekor kuda sebagai kemudi utama, dan seorang pengawal yg bertugas mengemudi kan kereta
Akan tetapi kali ini YAAH hanya berangkat berdua dengan putrinya, Yaya yah.
.
.
.
.
....
.
?
....
...
............
...
...........................
Rombongan YAAH berhenti di depqn gerbang utama istana, YAAH lalu turun dari dalam kereta di ikuti Yaya
Mereka ber 2 mendekati gerbang utama istana
Lalu melewati 2 orang pengawal yg berdiri di sisi kiri dan kanan gerbang, Yaya menatap gerbang utama istana takjub, sudah beberapa kali ia menginjak kan kakinya ke dalam istana, tapi ia benar-benar tdk akan merasa bosan untuk melihat betapa megahnya istana Animonsta ini
Salah satu keindahan istana yg tdk dapat Yaya sanggah adalah sungai kecil yg berada tepat di depan gerbang sebelah timur istana
Yaya tdk bisa menikmati perjalanan nya kali ini di istana dangan leluasa
Biasa nya Yaya bisa mengitari taman taman yg asa di istana.
Kali ini ia dan ayah nya memiliki misi khusus
Ia harus menjelaskan sesuatu kepasa raja Kaizo, dan ayahnya
Tdk beberapa lama
YAAH dan Yaya telah memasuki aula tempat di mana raja menerima ucapan selamat dalam istana biasanya di dalam aula ini semua pejabat dan para mentri akan berkumpul bersama untuk berdiskusi tentang berbagai hal yg akan terjadi di luar maupun di luar kerajaan
Yaya dan ayahnya duduk dengan bertempuh kedua kakinya yg dilipat ke belakan
"Yang mulia telah tiba! ..."
Terdengar suara pengawal raja Kaizo dari luar aula
YAAH dan Yaya bergegas menundukan kepala dengan kedua tangan ke dua tangan menyembah ke depan
Raja Kaizo berdiri di depan tangga altar Raja
"Bangunlah ..! "
Perintah Raja Kaizo dengan kedua tangan di belalang punggung nya
Keduanya lalu bangun lalu duduk bersimpuh di depan Raja Kaizo
"Terimakasih, Yang Mulia "
Kata YAAH sambil menundukkan kepala
Setelah berbicara panjang lebar
Pertemuan Raja Kaizo dengan Yaya dan YAAH akhirnya selesai,
Raja Kaizo berdiri dan.meninggalkan aula, Yaya dan YAAH menundukkan kepala ke arah Raja Kaizo, setelah kepergian raja Kaizo, YAAH mengajak Yaya keluar,
"Tunggu lah di sini, aku masih ada urusan lain "
Kata YAAH pada putrinya
"Iya Tau-san "
Jawab Yaya singkat, YAAH lalu meninggalkan Yaya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.................
"Apa maksudnya? !, tdk ada satu hukuman pun untuk anak itu? !"
Pangeran Fang memukul meja dengan kesal
Pelayanan pribadinya Ochobot, terperanjat melihat tuan nya memukul meja
"Pangeran, mohon tenanglah.."
"Tdk ada! , dimana dia sekarang? ! "
Pangeran Fang menatap Ochobot
"Siapa? "
"Anak perempuan itu! .."
"Assi. .sepertinya sekarang ia ada di taman istana pangeran "
Pangeran Fang lalu berjalan keluar dari paviliun pribadinya sebelum Ochobot menyelesaikan kalimatnya
Ochobot mengejar Fang
"Pangeran, anda mau ke mana? "
Ochobot terus mengikuti Fang dari belakang, ia berusaha mengejar langkah tuannya
Akan tetapi langlah Fang jauh lebih pabhang dari langkahnya
"Kemana lagi? Jika yg mulia tdk memberi dia hukuman, aku sendiri yg akan menghukum nya "
Jawab pangeran Fang tampa menghentikan langkah nya
"Pangeran, itu biaa berakibat buruk, anda bisa di anggap menyalahi keputusan yg telah di ambil oleh yg mulia " kata Ochobot
Pangeran Fang tiba-tiba terhenti
Ochobot menabrak punggung majikannya, iaenunduk cepat dng wajah takut-takut
Pangeran Fang menoleh ke arah Ochobot
"Aku adalah putra mahkota, dari sekarang aku akan belajar bagai mana menjadi seorang raja yg bisa bersikap bijak sana, anak itu sudah berbuat satu kesalahan, bukankah sepatutnya ia di beri hukuman? "
Kata Fang
"Ia pangeran, tapi keputusan yg mulia tdk bisa di ubah lagi yg mukia susah membebaskan ke salahan Assi Yaya maka dari itu anda harus .."
Ochobot mengangkat kepalanya ia memutar matanya mencari sosok pangeran Fang yg sudah hilang di depannya
"Pangeran! !!!...."
Ochobot kemudian betanjak dan.mengejat Fang lagi
Sementara itu di halaman belakang istana Yaya sedang duduk berjongkok di dekat timbunan bunga tulip putih yg besinar, ia memengang san mencium salah satu dari timbunan bunga itu
"Wangi sekali..,"Yaya tersenyum, lalu memetik bunga itu
"Yaya yah..!"
Yaya menghentikan aktivitas nya ketika seseorang menyeru namanya deng lengkap
Ja berdiri dan perlahan membalikkan badannya
Saat Yaya melihat seorang yg juga menatap nya, ia terpaku, tampa sadar mulut nya.menganga lebar, ia tak sadar dengan apa yg ia lihat
Pemuda yg kini di depannya adalah pemuda yg kemarin berada di dalam kolam
"Anda! .."
Kata Yaya sambil menunjuk ke arah pemuda itu
"Apa kau anak penasit kerajaan, Yaya yah ?"
Pemuda itu menatap Yaya yg kini berdiri tepat di depannya dengan tatapan tajam
Yaya mengatur nafasnya ia menelan air liur akibat keterkejutan nya.ia menatap ke bawah, beberapa saat setelah nya ia mengangkat kepala dan menatap pemuda di hadapan nya
"Kamu!.."
Yaya membuka suara nya tepat di depan wajah pemuda itu
"Ke kenapa cara bicara mu sangat tidak sopan! "
"Apa? Saya? , siapa maksudmu? Kenapa kau bisa berada di istana sebesar ini? , kenapa kau bisa leluasa berkeliaran di dalam istana? , oh... benar, pakaian mu, kau sekarang terlihat seperti seorang anak bangsawan, tapi kau tdk akan bisa menipu ku! , kau yg memulai kekacauan kemari, benar kan? !"
Yaya berbicara tampa memberi kan kesempatan pada pemuda itu untuk mengeluarkan suara sedikit pun
"Apa-apaan ini?!"
"Dimana? , pakaian yg sedang kau kenakan, di mana kau mengambilnya? , bukan, di mana kau mencurinya? "
Yaya menatap pemuda itu curiga
"Apa maksudmu? !"
Pemuda itu tampak sangat kesal
"Pangeran! !..., pangeran! !.."
Terdengar panggilan seseorang Yaya melihat sumber suara dan mendapati Ochobot sedang berlari kearah mereka
Apa? Pangeran?
Pikir Yaya
Seperti nya ada yg salah dengan.pendengaran nya
"Pangeran? Siapa maksud mu? "
Yaya kini menatap Ochobot tengah ter engah-engah berdiri di samping pemuda yg di depannya
"Lee...."Ochobot masih berusaha mengatur nafas nya, "Lee Fang, pangeran Fang, putra mahkota istana Animonsta. "
Dengan susah paya akhirnya Ochobot dapat menyelesaikan kalimatnya
"Apa maksudmu dengan putra Mahkota? Siapa? "
Yaya masih tdk mengerti
"Orang yg ada di depan Assi.., adalah putra Mahkota, Lee Fang "
Mendengar hal itu Yaya menganga lebar, matanya menatap Ochobot dan Fang bergantian, tubuh nya gemetar, bunga tulip yg tadi ia pegang tak yersa terlepas dan jatuh dari tangan nya
Dengan cepat ia menjatuhkan diri dan bersimpuh di depan pangeran Fang,
"Maaf, pangeran saya sudah lancang. ..."
Pangeran Fang tetap berdiri tegap di depan Yaya dengan memegang ke 2 tangannya
"Apa kau pikir ke amana kerajaan aangat buruk, sehingga siapa saja bisa masuk ke sini? "
Fang akhirnya membuka suara nada nya masih terdengar kesal
"Ti tidak .."
Yaya menjawab ragu, ia belum berani menatap pemuda yg ternyata adalah putra Mahkota
Fang kemudian duduk berjongkok dengan tangan kanannya bertempuh di atas paha
Dengan nada sinis, ia berkata
"Bukankah tadi kau yg mengatakan nya? , di mana alu.mengambil pakaian ini? Apa kau benar-benar berfikir kalau aku mencurinya? "Tanya Fang langsung, ia tersenyum sinis
"Apa? Bu bukan begitu!..hamba hanya.."
"Sudahlah. Aku tdk ingin mendengar ucapan mu lagi "
Fang lalu berdiri
"Kau sudah membuat 2 ke lancangan yg tdk bisa ku maafkan "
Mendengar kata-kata Fang, Yaya lalu bangkit, tapi masih dalam ke adaan berlutut,
Ia menegakkan kepalanya menatap Fang yg kini berdiri membelakangi nya, Yaya melihat punggung yg tegak, tegar dan sangat jauh berbeda dari punggung yg berlari meninggalkan nya kemari di tepu kolam, Yaya menjadi bingung
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro