Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

D02

Keadaan kelas begitu sepi kala aku masuk dengan seragam berbeda, suasana menguntungkan meski tiap hari seperti ini. Aku melangkah menjauhi daun pintu lalu terhenti di salah satu meja dan kursi belajar, mendudukinya.

Tanganku bergerak menuju laci meja, mengambil sebuah buku yang telah menanti untuk dibaca. Buku bertahtakan ilustrasi sederhana dengan judul sederhana pula.

Memulai lembaran lama yang belum usai kubaca, menatap setiap rentetan kalimat puitis sederhana dalam diam. Tak lama terhanyut akannya.

Tap! Tap!

Sebuah suara memecah keheningan, meski hanya sebentar. Hatiku berkata untuk menilik suara apa itu akan tetapi mata berkata sebaliknya. Dan bahkan entah keyakinan dari mana jika suara itu adalah suara langkah kaki seseorang saat akalku berkata demikian.

"Aku ingin mendengar lagu klasik."

Alunan suara pelan muncul dari arah kiri, suara yang bisa kutebak siapa ia. Terlebih kata yang disebutkan oleh pemilik suara.

"Kujo Tenn."

Panggilan pelan memenuhi gendang telinga, membuatku berdeham seraya melirik ke arah kiri.

"Apa kau merasa terganggu?" Ia bertanya dengan tangan memegang sebuah kotak pengalun melodi yang selalu dibawanya.

"Tidak."

Jawaban singkat mengalun begitu saja dariku, sedikit menangkap raut wajahnya sebelum kembali mengubah atensi terhadap buku di genggaman.

"Terima kasih ...."

Ucapannya berganti dengan denting nada lembut, merajut nada tiap nada khas lagu klasik. Nada itu perlahan mendekap siapa saja yang mendengarnya-tak terkecuali aku-dengan lembut.

Pemutaran lagu klasik ... membuatku merasa tenang dan nyaman, terlebih kala membaca sebuah novel. Seulas tipis terpatri di wajahku, kepala kutolehkan, menatap ia lembut.

"Aku ... menyukainya."

"Ada sebuah pengumuman untuk kalian, Anak-anak."

Perkataan lembut di ruang kelas kami, wanita dengan usia terpaut berbeda dari siswanya menggenggam secarik kertas.

"Lusa kita akan ke ruang masak, membuat sebuah hidangan dan temanya adalah dessert. Kegiatan ini akan dilakukan secara berpasangan untuk tiap tim." Ia berkata demikian, matanya terlihat menatap kami satu persatu. "Pasangannya Ibu yang pilih."

Wanita itu, notabenenya adalah salah seorang guru melakukan tugasnya, memberitahu siapa yang akan menjadi pasangan kami untuk tugas ini.

"Dan untuk tim terakhir Tenn dan Nathalia."

Penuturannya membuatku tampak biasa saja, seakan sudah menduga. Bola mataku bergulir ke arahnya, bersitatap dengan ia. Kegiatan antara aku dengan dia hanya seperkian waktu sebelum memutuskan tatapan itu.

"Kalian bisa pikirkan menu apa yang akan dihidangkan lusa, sekarang kita menuju materi pekan lalu."

TO BE CONTINUED

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro