Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3 - Kapan Melukis Bareng Lagi?

Day 3

•••

"Le-Leon?"

Lelaki yang namanya baru saja disebut itu tersenyum kepada Alicia, lantas memasang senyum lebarnya. "Iya, aku Leon."

"Kamu juga diundang ke ulang tahunnya Serra?" tanya Alicia yang sejujurnya masih terkejut dengan keberadaan Leon. Dia pikir, teman SMP yang diundang Serra hanya dirinya dan Nova. Tapi, ternyata, seorang Leonardo Aditama juga diundang ke sini.

"Iya, aku juga diundang," jawab Leon. "Kamu apa kabar, Al? Udah lama banget, ya, kayaknya kita enggak pernah ketemu."

Alicia menganggukkan kepalanya. "Kabarku baik. Ka-kamu sendiri, gimana?"

"Aku juga baik. Ternyata, lama enggak ketemu bisa bikin suasana jadi canggung, ya?"

Alicia yang merasa kalimat tersebut ditujukan untuk menyindir dirinya berdeham sejenak, mencoba menetralkan rasa canggung yang ada di dalam dirinya.

Ini bukan perkara "lama tidak bertemu, menumbuhkan rasa canggung", melainkan ini perihal bagaimana rasanya bertemu kembali dengan seseorang yang pernah saling menyimpan perasaan. Perasaan yang pada akhirnya harus dengan terpaksa dibunuh secara perlahan agar tidak membuat lebih banyak korban berjatuhan.

Merasa pertanyaannya menyinggung Alicia, Leon segera mengganti topik pembicaraan. "Kamu masih suka melukis?"

Alicia mengangguk. "Masih."

"Keren, pasti lukisan kamu semakin bagus."

Dalam hati, Alicia mengamini kalimat tersebut yang menurutnya adalah sebuah doa.

"Kapan, nih, kita ngelukis bareng lagi? Kayaknya, udah lama banget kita enggak ngelukis bareng. Padahal, dulu kita sering. Iya, kan?"

Dunia Alicia seolah berhenti bergerak seketika. Gadis itu mengangkat kepalanya, menatap kelap-kelip lampu yang tergantung di sana. Sekelebat memori masa lalu mendadak memenuhi pikirannya, membawanya mengarungi masa-masa yang begitu indah ...

saat itu.

Saat dirinya dan Leon masih bersama. Tepatnya, saat mereka masih suka melukis bersama.

Ralat, hanya Alicia yang suka melulis. Leon hanya menemaninya. Walau begitu, Alicia tetap bahagia. Melakukan hobinya sekaligus ditemani oleh orang yang dia sayangi. Itu adalah momen yang paling berharga sepanjang yang pernah dilewati. Bahkan, Alicia masih menyimpan foto yang mengabadikan momen berharga tersebut.

Meski sudah bertahun lamanya, nyatanya Alicia diam-diam masih membuka foto tersebut, merasakan rindu yang menyeruak, menangisi kenangan yang tak bisa diulang kembali, hingga dadanya menjadi sesak. Lantas, gadis itu akan ketiduran dengan kondisi ponsel yang menyala, menampilkan foto tersebut.

"Alicia?"

Leon melambai-lambaikan tangannya di hadapan Alicia, memecahkan lamunan gadis itu.

"Eh, iya, kenapa?"

"Kapan kamu mau ajak aku ngelukis bareng lagi di rumah kamu?"

•••

3 Desember 2022
365 kata

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro