1 - Hujan itu Berkat
Day 1
•••
“Baru hari pertama di bulan Desember, udah ujan aja. Mengganggu aktivitas di luar rumah aja,” gerutu Alicia sembari melihat ke jendela mobil yang dipenuhi titik-titik air.
Tak terhitung sudah berapa kalimat yang dilontarkan gadis berusia 18 tahun itu, sejak hujan turun mengguyur bumi sebagai bentuk protesnya kepada semesta.
Ini hari pertama di bulan Desember. Ada sejuta rencana di luar rumah yang telah Alicia persiapkan jauh-jauh hari di hari pertama yang bertepatan dengan weekend itu. Namun, rasanya, semua rencana itu sia-sia saja. Hujan seolah-olah berusaha untuk menggagalkan rencananya.
“Belum tua aja udah banyak ngomel kamu. Gimana kalau kamu tua nanti?”
Mendengar celetukan yang ditujukan kepadanya itu, Alicia menoleh ke samping. Matanya menatap nyalang Arifin, kakak laki-laki satu-satunya yang juga tengah menatap ke luar jendela mobil. Entah sedang mengamati hujan, atau kendaraan yang tengah berlalu-lalang.
“Suka-suka akulah. Sewot aja kamu,” cibir Alicia.
“Jangan suka protes kalau hujan, Alicia. Hujan itu berkat,” balas Arifin tanpa memalingkan wajahnya dari jendela.
“Berasa nonton film Upin dan Ipin akunya. Hujan itu berkat, hujan itu berkat. Apanya yang berkat coba? Bikin gagal rencana aja. Udah tahu aku susah payah buat nyusun agendanya.”
Arifin membetulkan posisi duduknya, kemudian menatap Alicia. “Enggak percaya kalau hujan itu berkat? Coba, deh, kamu pikir. Seandainya dalam setahun, enggak turun hujan sama sekali. Apa yang akan terjadi?”
“Kalau enggak hujan, ya, musim kemarau,” jawab Alicia sekenanya.
“Kalau kemaraunya berkepanjangan?”
“Kekeringan, lah.”
Arifin menjentikkan jarinya. “Nah, itu kamu paham. Kalau enggak hujan, kita bisa mengalami yang namanya musibah kekeringan. Emangnya, kamu mau kalau kita kesulitan air?”
Membayangkan bahwa dirinya mengalami susah air, Alicia bergidik ngeri. Kalau minim air, nanti ikan-ikan peliharaannya akan mati.
“Ya, enggak mau lah!”
“Maka dari itu, kalau turun hujan, jangan banyak ngeluh. Nanti, beneran dikabulin jarang hujan, baru tahu rasa,” pesan Arifin yang seketika membuat Alicia terdiam. Merasa bersalah karena telah banyak melayangkan keluhan dan juga protesan.
•••
1 Desember 2022
316 kata
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro