Qila
Senin aku berkunjung
Qila masih tersenyum
Kuberikan sebuah apel, dia tak mau
Kukupas lalu kudekatkan mulutnya, baru bernafsu
Rabu aku berkunjung
Qila masih ceria
Kunyalakan televisi untuknya, tak sempat dia berpaling
Kuganti lalu kumatikan suaranya, dipukul kepalaku dengan guling
Jumat aku berkunjung
Qila bilang tak apa
Kubelai kepalanya, dia menolak
Kupeluk erat dirinya, menangislah di dalamnya
Minggu aku berkunjung
Qila tak tampak
Kukemasi barangnya, semuanya kecuali fotonya sebuah
Kuambil bingkai hati di atas meja, kini aku yang menangis
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro