Dear, Cincah.
Gimana kabar kamu? Ya, kamu yang ada di dalam kamar sambil peluk guling, atau baring-baring di pangkuan kesendirian, ehm ... bisa jadi sambil menatap masa depan yang hilalnya belum mau menampakkan diri.

Sehat?
Semoga tetep sehat, lebih baik, makin kuad, dan siap menghadapi keras nan kejamnya dunia yang melebihi ibu tirinya Cinderella.

Dears, pernah nggak sih kalian merasa teramat hampa menghadapi kenyataan. Merasa dunia ini ketjam tiada tara. Harapan-harapan yang sempat dianggap kehaluan haqiqi lama-lama hanya jadi serpihan unfaedah.

Dunia ini kejam. Diri ini selalu nggak beruntung. Kenapa yang lain bisa ketawa manja sambil jilat dalgona, tapi  hamba ini cuma nyedot es teh diplastikin.

Nggak adil kan? Makanya ... sini, berbagilah kisah kalian sama Mimin. Ciwi manis ini bakal jadi pendengar buat segala keresahan hati kalian.

Jangan biarkan rasa kesal, sedih, dan resah serta sepi ini menumpuk jadi lemak membandel di hati kamu. Ingat, Sanlek cuma bisa bersihin lemak di piring, tapi bukan di hati.

Kamu boleh anggep Mimin pegadaian, yang menyelesaikan masalah tanpa masalah. Atau anggep Mimin pembalut yang bisa bikin hati kamu kembali ke bentuk semula.

Karena, Dears ... setiap masalah yang kamu pendam, nggak bakal bisa ada jalan keluarnya kalau kamu cuma diem kayak patung Pancoran. Keluarkan, ceritakan, dan bagikan kisah kamu. Siapa tahu dari rasa sakit yang kamu pendam bisa jadi pelajaran berharga buat banyak orang.

So, siapkah kamu ber-BISIQ-BISIQ sama Mimin soal kisah hidup kamu?