Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

23. Aku benci perpisahan

"Perpisahan selalu menjadi kata yang aku benci. Kepergianmu kali ini menghadirkan luka baru yang aku tidak tau kapan akan terobati."

****

Suara dering ponsel Shanette yang berulang-ulang tetap tidak membuat gadis itu beranjak dari posisi tidurnya. Bahkan Shanette enggan untuk membuka mata, dia meraih bantal untuk menutup telinganya.

Jujur, Shanette tidak sanggup jika harus mengantarkan kepergian Galang, dia tidak mau sampai harus kembali menangis dan berakhir sulit untuk melupakan.

Namun, hatinya tergerak untuk mengambil ponsel itu. Dan melihat nama Raskal yang tertera di sana.

"Halo, kenapa nelpon pagi-pagi?"

"Pagi kata lo! Ini udah jam 10 Shanette, dan apa lo lupa? Kalau Galang berangkat hari ini."

"Gue sama sekali gak lupa, emang kenapa kalau Galang pergi hari ini?"

"Lo masih ngigau kayaknya, cepetan siap-siap. Supir gue bakalan jemput lo, gue gak nerima penolakan."

Tuuttt...

Shanette mengacak rambutnya yang sudah berantakan, dia memang tidak bisa jika harus bertemu dengan Galang, terlalu susah melupakan lelaki yang menciptakan banyak kenangan untuk dirinya.

Pada akhirnya, dia mengalahkan ego dan berlari masuk ke kamar mandi. Lima belas menit Shanette sudah siap berpakaian, waktu yang sangat cepat dan dia harus buru-buru ke sana, sebelum semuanya terlambat.

Selama perjalanan, Shanette ingin sekali turun dari mobil dan berlari agar terhindar dari kemacetan ini.

Jam menunjukkan pukul setengah sebelas pagi, yang artinya Galang akan berangkat sekitar tiga puluh menit lagi.

"Eh Neng mau ke mana?" tanya sopir Raskal.

"Saya lari aja Pak, cuma 1 km lagi kok."

Cuma 1 km kata Shanette? Gadis itu benar-benar sudah gila sepertinya.

Shanette terus berlari di bawah terik matahari yang semakin panas. Shanette tetap melanjutkan langkah yang lama kelamaan menjadi semakin lemah.

Lima belas menit lagi, Shanette harus segera tiba di sana.

Shanette terus berlari, bahkan beberapa kali terjatuh karena kekurangan tenaga. Dia sama sekali belum menyentuh makanan pagi ini.

Sampai di Bandara, Shanette mencari keberadaan Galang diantara ribuan manusia yang berlalu-lalang.

Shanette sudah putus asa, lima menit lagi Galang benar-benar akan pergi.

Sebuah lambaian tangan dari Raskal membuatnya sedikit bernapas lega. Dia berlari ke arah sana, tapi tidak menemukan Galang.

"Di mana Galang? Jangan bilang kalau dia udah pergi."

"Itu."

Shanette melihat punggung tegap yang sedang berjalan dengan seorang perempuan, yang tak lain adalah Reta.

"Galang."

Galang berbalik, raut wajah yang awalnya terlihat putus asa, kini perlahan menjadi lebih baik, kala dia tersenyum hangat ke arah Shanette.

"Sha, gue kira lo gak bakal datang."

Shanette berlari, dan memeluk Galang. Mungkin setelah ini, dia tidak akan pernah bertemu Galang dan merasakan pelukan hangat ini yang mampu membuat jantungnya berdebar tidak karuan.

"Gue duluan Lang, jangan kelamaan. Lo bisa ketinggalan pesawat," ujar Reta lalu berjalan terlebih dahulu meninggalkan Shanette dan Galang.

"Selama gue pergi, tolong tetap baik-baik aja, jangan melakukan hal-hal yang gak masuk akal, jangan buat nyawa lo terancam. Gue bakalan terus awasi lo, gue gak mau lo kenapa-kenapa. Sampai nantinya kita bisa ketemu lagi."

"Sampai kapan? Lo bakalan lama di sana."

"Selama apa pun gue di sana, jangan lupain gue. Tenang, gue bakalan langsung ngabarin lo kalau udah sampe."

"Janji?"

Galang menautkan jari kelingkingnya. "Janji, tunggu gue kembali Shanette."

Keduanya kembali berpelukan, karena dalam waktu lama semuanya akan menjadi seperti semula, Shanette akan merasakan kesendirian. Tanpa Galang di sisinya.

"Ya udah, baik-baik di sini, gue yakin lo bisa masuk UI sesuai mimpi lo. Maaf karena gue gak bisa menepati janji buat sama-sama kuliah di sini. Gue bakalan terus nunggu kabar bahagia dari lo Sha, jadi selamat tinggal."

"Lo juga baik-baik di sana Lang, jangan jadi makhluk tengil di negara orang dan jangan lupa belajar yang rajin, terus jaga kesehatan."

"Iya, gue pergi Sha."

Shanette menatap kepergian Galang, seluruh dunianya seolah hancur. Penyemangatnya memang benar-benar pergi, dan Shanette sudah sepatutnya mengikhlaskan Galang untuk mengejar mimpinya.

Dengan langkah lesu, Shanette melangkah pulang.

"Bareng gue." Ajak Raskal.

Shanette mengikuti langkah Raskal yang sudah mengenggam tangannya.

"Gue hancur, Kal."

Raskal menghentikan langkahnya. "Lo bakalan baik-baik aja, meskipun Galang gak ada di sini."

"Gue udah terbiasa sama Galang, gue masih terlalu takut buat sendiri lagi."

"Gue bakalan ada buat lo, tenang aja. Gue yakin, lo pasti bakalan ketawa tiap hari kalau ketemu gue."

"Karena muka lo jelek," ujar Shanette bercanda.

"Jelek kayak gini, gue juga punya pacar kali Sha."

"Iya percaya."

"Kok penampilan lo tadi hancur banget sih Sha?"

"Gue lari tau, daripada kejebak macet."

"Sebegitu cintanya lo sama Galang, gue salut."

"Cinta yang tidak akan pernah mendapatkan balasannya," ujar Shanette.

"Gue yakin, Galang pasti juga sangat mencintai lo."

"Seberapa yakin?" tanya Shanette.

"Tadi aja sebelum lo datang, dia sengaja lambat-lambatin kepergiannya. Sok-soan banyak ngomong sama mamanya supaya gak langsung disuruh pergi."

"Iyakah?"

"Galang baru kali ini jatuh cinta, sama lo. Cinta pertamanya dia, gue rasa Galang juga bakalan susah tanpa kehadiran lo. Kalian berdua cuma saling menyakiti, padahal saling sayang."

"Iya, makhluk bucin."

"Bagus-bagus gue kasih tau."

"Hahahaha."

Raskal mempercepat langkah kakinya, membuat Shanette kesusahan mensejajarkan.

"Ngambek ya? Gue cuma bercanda kali."

Shanette ingin kembali tertawa melihat wajah Raskal saat ini. Benar-benar kocak."

"Gue gak ngambek, malahan senang liat lo ketawa kayak barusan."

"Jadi, jangan lupa bikin gue ketawa setiap harinya. Lo udah janji."

"Ahsiap," ujar Raskal, keduanya tertawa dan melangkah meninggalkan bandara, untuk beberapa saat yang lalu, dia sudah bisa melupakan Galang.

****

Spam komen bisa kah?

Vote jangan lupa.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro