Aku muak melihatmu galau terus-menerus. Merutuki nasib yang tak berpihak padamu. Sebab dia lebih memilih yang orang lain, yang menurutmu tak pantas untuknya.

Berpuluh kali aku memberikan advis padamu, untuk melupakannya, salahmu sendiri yang memilih hanya mencintainya dalam diam. Namun semuanya selalu kau acuhkan. Ucapapanku hanya kau anggap angin lalu. Lalu mengapa kau selalu datang padaku untuk mengadu?

Tolol memang ketika aku mengharap, kau akan melakukan advis yang aku berikan. Karena nyatanya aku sendiri tak bisa melakukannya.

Aku menyukaimu. Oh tidak, mungkin rasa itu telah menjadi cinta. Aku ingin memiliki hatimu hanya untukku seorang.

Keinginan yang mungkin hanya berakhir sebagai bualan semata. Faktanya aku selalu menjadi bayangan semu yang selalu mengikuti langkahmu, namun tak pernah kau sadari keberadaannya.

Aku harap dengan selalu berada di sekitarmu. Suatu saat nanti kau akan menyadari keberadaanku, walau hanya sedetik.

End.

###

Narasi semua wkwk. 😅😅😅

Andieeeeer - Pinrang, 11 Desember 2016

#31dayswritingchallenge #day11 #success