Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Cuplikan Novelet Fujio

Cuplikan halaman pertama Novelet 'Fujio'. Bagi kalian yang tertarik untuk membeli silakan hubungi Grassmedia ya.

Makasih.

****
****

Setelah kisah Kay Natsuki dan Harumi Kirei yang mengguncang dunia, kisah siapa lagi yang akan membuatmu kembali terharu?

Di sini ada Fujio, Fujio Natsuki sang penerus tahta Kerajaan Awan yang tak kalah fantastis. Bukan hanya karena rupa yang elok bak boneka hidup, namanya melambung sama seperti ayahnya.

Jika Kay bisa menyeimbangkan bumi Kerajaan Awan, dia berparas tampan dan sangat baik hati maka lupakan sejenak kisahnya karena Fujio-lah yang lebih hebat daripada sang Ayah.

Kenapa?

Kau tak kan pernah tahu dan takkan pernah tahu sebelum aku menceritakannya padamu.
Berbahagialah karena hanya dengan dirimu aku mengungkapkan kisah hebat ini.

Jadi....

Duduklah yang manis dan perhatikan aku!

Ini kisah Fujio Natsuki, kisah imprint dari Kay Natsuki yang melegenda.

Kay hebat, Fujio hebat!

Kamu juga hebat!

***
2.MATA JENDELA HATI
Buukk.

"Katakan padaku kaulah yang menggoda kakak iparmu!" perintah wanita tua berwajah murka pada seorang gadis yang berdiri di hadapannya.

Gadis itu terlihat menyedihkan, ia berdiri mematung dengan kedua tangan memegang ujung kimono hijau guna disingkapkan ke atas. Matanya tak kunjung berhenti meneteskan airmata, bibirnya kelu dan bergetar menahan sakit.

Bukk.

"Ayo katakan! Kau menggoda Kakak iparmu, kan?!" tuduhnya lagi semakin ganas.

Tangan keriput itu terus memukul kedua kaki sang gadis tanpa rasa kasihan. Ia memukulnya sekeras mungkin hingga darah mengalir ke ujung tumitnya.

"Siapa yang mengajarimu demikian? Apa aku mengajarimu bertingkah genit? Katakan Yuuri-Chan, Katakan!"

Bukk.... Bukk.. Bukk.

Penyiksaan demi penyiksaan dilalui Yuuri Chan sore itu. Tanpa mengeluh ia terus menyingkap ujung kimononya seakan pasrah jika sang ibu terus memukul kakinya hingga lumpuh.

Rasa prihatin mendera pribadi lain. Fujio Natsuki yang gemar menyamar dan berjalan bebas di pasar atau pelabuhan 'terpaksa' melihat kenyataan sakit di depan matanya. Di atas bukit, ia menyaksikan bagaimana gadis itu diperlakukan tidak adil oleh anggota keluarganya sendiri.

Ketika semua orang hanya bisa berkerumun, beradu argumen lalu menyalahkan sang gadis, mata phoenix Fujio dengan jeli menatap dalam gadis tersebut. Salah apa yang membuat gadis itu terlunta-lunta?

"Lihatlah dirimu! Kau hanya seekor babi gemuk, kau tidak akan mungkin bisa menggoda kakak iparmu yang tampan! Sekarang, bukan hanya kakimu yang akan dibuat lumpuh tapi aku juga akan menutup kedua matamu agar tidak ada orang lagi yang tertarik padamu!" seru seorang wanita yang lebih cantik dengan sombong.

Wanita itu jauh lebih muda, mungkin itu adalah kakak perempuannya yang sadis. Tanpa peduli bahwa perbuatannya sangat memalukan, dia dengan tertawa mengikatkan tali merah ke mata sang gadis yang terisak.

"Tidak ada yang akan menyukai babi gemuk! Kau akan menjadi perawan tua selamanya!" ucapnya pongah lalu tertawa terbahak-bahak.

Cukup sudah cukup!
Fujio mengepalkan jari-jarinya begitu kuat, matanya terasa berkedut tak karuan. Perasaan campur aduk itu membuat pengikut Fujio Natsuki merasa khawatir.

"Yang Mulia Pangeran, perlukah saya melakukan sesuatu untuk anda?" tawarnya mencoba memperbaiki perasaan Fujio yang emosional.

"Tidak! Aku sendiri yang akan menanganinya. Antarkan aku ke sana Paman Miura," pinta Fujio dengan suara seraknya.

"Baik Yang Mulia," jawab pria itu seraya membungkukkan badan pada Fujio.

Mereka meloncat dan terbang ke bawah bukit, ilmu menyamarnya cukup baik. Dengan berpakaian ala sarjana muda mereka berdua bisa mengelabuhi semua penduduk desa.

Penghinaan demi penghinaan yang tertuju pada gadis itu semakin jelas terdengar di telinga sang pangeran. Fujio semakin geram, tidak hanya meneteskan beberapa tetes darah mereka juga mencaci dan melukai harga diri gadis tersebut.

"JANGAN MENYIKSANYA!"

Teriakan Fujio Natsuki membuat semua orang di desa menoleh ke arahnya. Mata mereka tak berkedip, melihat penampilan Fujio yang terpelajar mereka bungkam sekaligus kagum.

"Jangan menyiksanya! Aku akan menikahinya."

Suara Fujio Natsuki menggegerkan seluruh penduduk desa. Tidak hanya mereka bahkan Panglima Miura yang mengikutinya sontak kaget luar biasa. Apakah pangerannya ini sedang demam? Bagaimana ia bisa mengambil satu langkah ekstrim demi hal sepele seperti ini?

"Yang Mulia...." desis Panglima Miura tertahan.

"AKU AKAN MENIKAHINYA JADI TINGGALKAN DIA DAN JANGAN SAKITI DIA!"

Semua orang terdiam hingga akhirnya wanita muda yang turut menghina gadis itu tertawa dan bertepuk tangan seraya melangkah mendekati Fujio Natsuki. "Apa kau yakin anak muda? Kau sangat tampan dan terpelajar, mana mungkin kau mau menikahi gadis babi gemuk seperti dia?!" wanita muda itu kembali tertawa setelah menghina.

Mata phoenix Fujio dengan cermat mengamati, ia tidak berkutik ketika wanita muda itu dengan genit menyentuh bahunya yang kekar, "Sebaiknya kau memilih wanita lain daripada menyesal."

"Aku hanya menginginkan gadis itu, tak peduli dengan banyak lemak di tubuhnya, tak peduli dengan tangannya yang banyak terdapat bekas luka. Aku menginginkannya." jelas Fujio dengan mantap.

Semua orang terkagum-kagum pada sosok sarjana ini, dia tampan dan terlihat kaya namun sayang ia memilih barang yang tidak bagus. Melihat keraguan di mata penduduk desa, Fujio melirik Panglima Miura yang menatapnya sama bingung, "Paman keluarkan uang kita, berikan pada keluarganya! Sore ini juga aku akan membawanya."

Instruksi macam apa ini? Meskipun linglung, Panglima Miura tak punya kewajiban untuk menolak kehendak pangerannya. Ia mengeluarkan dua buah kantong penuh dengan koin emas, dengan hati-hati ia melempar kantong-kantong itu ke arah wanita tua dan wanita muda tersebut.

"Dengan uang itu, aku akan membawa gadis ini bersamaku."

"Bawa saja, kami tak membutuhkan babi gemuk!" umpat wanita muda seraya mendorong tubuh Yuuri Chan hingga tersungkur ke tanah.

Hati Fujio meledak, ia ingin menghabisi wanita itu tapi ia berusaha untuk menahannya dari dasar hati. Jangan sampai karena emosinya ia membuka topengnya sendiri.

"Ayo, ikut denganku! Keluargamu sudah tidak membutuhkanmu jadi ikutlah bersamaku. Aku berjanji tidak akan menyusahkanmu seperti mereka," ucap Fujio seraya mendekatkan diri ke arah Yuuri Chan dan menarik tangannya.

Gadis itu tetap tak bersuara, ia bangkit dan dituntun Fujio. Karena sakit yang tak tertahankan di kakinya, ia jatuh ambruk. Sekali lagi ia tak bersuara, airmata merembes dari pelupuk matanya yang tertutup.

Menghela napas, Fujio Natsuki tak punya pilihan lain selain mengangkat tubuhnya yang berat dan menggendongnya bak pengantin. Sekali lagi tindakan Fujio menuai decak kagum penduduk desa, setidaknya dengan pria itu Yuuri Chan tidak akan mengalami penderitaan sama seperti  yang diberikan ibu dan saudara perempuannya.

"Jangan takut kelak mereka akan membayar mahal karena perbuatannya," bisik Fujio lembut seraya berlalu dari kerumunan orang.

"Terimakasih, Tuan. Terimakasih." Suara pelan dan lembut itu mengalir begitu saja di telinga Fujio. Sejenak ia menghentikan langkah dan menatap gadis itu, walau dengan mata tertutup Fujio bisa melihat kelembutan yang terpancar di wajah sang gadis. Fujio bisa menilai apa yang sekarang ia pertaruhkan dengan harga dirinya.

"Di masa depan jangan kecewakan aku, aku pasti sangat membutuhkanmu."

***

"Yang Mulia, jangan gegabah! Anda masih 16 tahun tapi anda sudah mendeklarasikan pernikahan. Bagaimana Yang Mulia Raja dan Ratu jika mengetahui hal ini?" tanya Panglima Miura dengan kalut.

**********
Yuk di order Dearest-nya.

Ditunggu.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro