Untuk Penenun Senja
Selamat malam penenun senja,
Ini sepucuk surat dari pemetik rindumu diujung sana
Yang tak lagi harap-harap cemas, menanti lambaian tangan terbuka
Selamat malam penenun senja,
Bila boleh sedikit bertanya
Lantas apa rasa ini namanya
Saat namamu disandingkan dengan nama berbeda
Meluap berdebar tak tentu arah ke mana
Seolah menarik luka sedikit semakin terbuka
Selamat malam penenun senja,
Jika boleh kembali bertanya
Apakah kita berada di malam yang sama?
Dan wajarkah rasanya bila hati tak menerima
Namamu dan namanya berada di baris yang sama?
Selamat malam penenun senja,
Setidaknya aku bisa bernapas lega
Meski dari sudut jauh di sana
Gerlingan matamu sungguh masih sama
Setidaknya berikan secercah harapan bahwa yang kulihat hanya lelucon belaka
Selamat malam penenun senja
Terima kasih selalu ada
Dan tak biarkan ragu menyapa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro