Bung, aku rindu
Pada gelagat manis aksaramu
Mengguncang kalbu di malam Minggu
Saat satu per satu bait kau cipta gemuruh

Bung, aku rindu
Pada tiap bisikan-bisikan riuh nasehatmu
Dengan cipratan pedas bungkam hati berdebu
Lalu kau masuk, memporak-porandakan benteng ragu

Bung, aku rindu
Tiap tetesan peluh tintamu
Hitam legam kau toreh satu per satu
Hingga kutahu arti merindu

Bung, aku rindu
Tiap bait sajakmu
Bung, aku rindu
Lalu kapan kau kembali tuk basuh rinduku?

Viohei di penghujung Desember.