Yang Kutahu Hidup Itu Misteri
Teruntuk diriku.
Hidup itu ... misteri.
Masih kuingat diriku ketika masih berumur 5 tahun. Duduk merenung menatap langit bertaburan bintang. Lalu seketika berpikir, "Bagaimana diriku di masa depan?"
Banyak rajutan takdir manis yang mampir di kepalaku saat itu. "Akan seperti apa aku? Apakah aku bisa menjadi orang hebat seperti di dalam film-film? Apakah aku bisa menjadi diriku dalam versi terbaiknya?"
Tahun ini banyak hal yang terjadi.
Tak bisa kuceritakan satu per satu, karena memang nyatanya begitu. Kuakui kehidupanku tak begitu menarik. Hanya seorang gadis remaja yang sibuk mengejar angka tertinggi di sekolah, dan berusaha melarikan diri dari dunia dengan bermalas-malasan.
Awal tahun, aku bertekad untuk menggapai angka dengan label "ambis". Namun nyatanya di akhir tahun, terungkap bahwa aku adalah seorang pembohong. Lucu sekali diriku ini.
Di tahun ini aku bertemu banyak orang. Secara online dan juga bertatap muka. Memang bergaul itu menyenangkan. Banyak ilmu baru yang dapat kita pelajari dari mereka semuanya. Namun, terkadang aku lebih menyukai kesendirian. Mulutku terlalu berkelit ketika harus menghadapi manusia.
Aku tak bisa fokus jika keributan mendominasi lingkungan di sekitarku. Oleh karena itu kesendirian juga menciptakan keheningan yang begitu kudamba. Terkadang aku khilaf, suka lupa jika dunia tak hanya berpusat kepadaku. Maka ego bisa membawaku terbawa arus tanpa kusadari. Dan banyak hati yang tersakiti karenanya.
Sekali lagi, oleh karena itu aku menyendiri. Mengamati semesta dari sudut ini. Menyimpan semua ego yang terlalu tinggi.
Namun di lain sisi, aku tak sanggup.
Tempatku tinggal saat ini bukanlah "rumah". Aku tak pernah bisa merasa aman di sini. Aku ingin "pulang". Namun pilihanku tahun lalu mengikat diriku untuk terus berada di sini hingga tahun depan. Kuharap waktu segera berlalu, apa pun yang terjadi padaku nantinya.
Aku ingin segera "bebas" dari sini.
Jadi, bagaimanapun diriku terbentuk dari tahun 2024 ini, kuterima dengan ikhlas. Berharap tak bersikap konyol lagi dengan menjanjikan asa yang berakhir lupa.
Teruntuk diriku, terima kasih sudah bertahan. Kamu kuat, kamu tahu itu.
Ingatlah, hidup memang suatu misteri. Namun proses yang kamu lalui selalu menjadi acuan bagaimana dirimu nantinya akan terbentuk. Berhenti menjadi kaum rebahan, mulailah menjadi anak ambis. Hiraukan komentar miring orang lain. Karena mereka tak pernah tahu apa luka yang kau sembunyikan.
Salam sayang, dariku di tahun ini.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro