Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

WHO AM I?

Kejadian ini seperti rinai-rinai hujan yang turun kala matahari sedang bersinar terang.

Tak disangka-sangka, tak pernah diduga sebelumnya.

Sepanjang beberapa jam terakhir aku sedang asik menekuni sebuah novel yang baru saja kubawa pulang dari sebuah toko buku sore tadi. Tenggelam dalam cerita sehingga tak sedetik pu kupegang ponsel yang kerap menemaniku di waktu senggang. Tiba di bab dua belas novel itu, kuputuskan untuk berhenti sejenak lantaran kulihat jam yang tidak lama lagi menunjuk pukul sepuluh malam, waktu di mana aku biasanya tertidur.

Kuletakkan novel itu di dekat kaki sofa, lantas meraih smartphone, sekadar ingin mengecek apa yang telah terjadi selama beberapa jam terakhir.

Tanpa ada alasan tertentu, namun akun pertama yang kubuka adalah akun instagramku. Sejenak menunggu hingga aku bisa melihat layar notifikasi instagramku.

Dua puluh enam komentar, satu pengikut baru dan empat love tertera. Lekas saja kucek puluhan komentar yang seluruhnya berasal dari teman-teman dekatku.

Mereka memberitahuku sesuatu dengan menyebut nama akunku pada beberapa foto yang di-posting oleh beberapa akun yang tidak kukenal siapa pemiliknya. Namun, seorang pria yang terpotret dengan seorang wanita berbeda di setiap fotonya, aku tahu dia.

'Beb, kamu baik-baik saja, kan?'

'Eonni, lihat! Dia sedang berfoto dengan gadis-gadis di Hongdae.'

'Kasihan Eonni *peluk*'

Dan, masih banyak komentar bernada serupa.

Sesaat enggan menanggapi komentar-komentar mereka, fokus mengamati satu per satu foto yang teman-teman dekat coba perlihatkan padaku.

Brengsek!

Ini sakit.

Melihatnya tersenyum bersama seorang gadis, melihatnya terlihat akrab dengan lawan jenisnya yang tak aku ketahui siapa, melihatnya bahagia dengan seseorang yang ... bukan aku.

Oh, apa ada yang lebih menyakitkan daripada melihat orang yang kausukai bersenang-senang dengan orang lain?

Tidak ada, kan?

Sejujurnya, melihat dia, Jungkook, seperti ini, seharusnya membuatku senang. Setidaknya, ia bisa menikmati apa yang selama ini jarang dinikmatinya.

Namun, aku juga tak ingin menjadi seorang munafik. Melihatnya seperti itu, ada sekumpulam awan hitam yang memenuhi rongga dada.

Sesak.

Memicu kelenjar di dalam mataku untuk mengeluarkan cairan-cairan bening, berhasil menggenang di pelupuk mata.

Sejurus kemudian kucoba untuk menenangkan diri. Sekadar mengingat-ingat bahwa siapalah diriku di matanya? Siapa aku yang tiba-tiba iri pada gadis-gadis yang berfoto dengannya?

Dan, aku selalu tahu jawaban dari pertanyaan itu.

Aku hanya seorang penggemarnya.

Aku hanya seseorang yang mengaguminya dari layar ponselku.

Aku hanya seseorang yang mengetahui keberadaannya dari ciptaan canggih manusia, internet.

Sangat tidak lucu jika aku marah, aku cemburu, atau segala perasaan egois yang tak seharusnya kumunculkan untuknya. Sebab, aku tahu aku tidak punya hak untuk itu.

Aku hanya penggemar ... yang tidak ia ketahui keberadaannya.

-THE END-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro