Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tuan Bumi, Maukah Kau Membacanya?

Kepada Yang Terhormat
Tuan Bumi,
di Bumi

Halo, Tuan Bumi-ku yang tercinta. Bisakah kita bercakap-cakap sebentar dalam selembar kertas usang ini? Begini, ada beberapa hal yang ingin kusampaikan kepadamu bila kau bersedia mendengarkan─maksudku membacanya.

Tuan Bumi, tahukah kau jika kau sedang sakit? Ah, bukan sakit seperti manusia yang memulihkan diri di atas ranjang putih berbalut rumah sakit (kuharap nanti ada rumah sehat). Kau juga tak perlu repot-repot menelan obat pahit, sebab sepertinya, sama sekali tak ada obat untukmu. Bukankah begitu? Sebanyak apa pun manusia yang berusaha menjagamu, yang merusak seratus kali lebih banyak. Tunggu, bukannya kau tak punya harapan. Masih ada tempat-tempat yang layak dikunjungi, tempat-tempat yang indah juga aman. Kuharap suatu hari nanti aku dapat melihatnya.

Bisakah kau bertahan lebih lama lagi? Demi kami─para manusia tak tahu diri yang tamak─juga makhluk hidup yang lainnya. Aku tahu ini kedengaran konyol. Jangankan rasa terima kasih, permintaan maafku bahkan tak cukup untuk mewakili seluruh manusia. Barangkali surat ini kutuliskan dengan niat terselubung─soalnya aku tak ingin kau cepat membelah. Kuharap itu tidak terjadi sekarang.

Tuan Bumi, meskipun terasa sakit, ingatlah masih ada manusia-manusia yang menyayangimu walau tak seberapa. Tetap berilah mereka rumah. Jangan mengharapkan lebih banyak, abaikan saja para seratus kali lipat yang menyakitimu─ya meskipun terasa sakit. Maaf. Itu tidak sebanding, ya?

Tetapi aku yakin, Tuan Bumi lebih kuat dari para manusia yang sok menderita di sini. Kau sudah hidup lebih lama dari kami. Bukankah pengalamanmu lebih senior?

Nah, jadi, ayo Tuan Bumi, tetaplah bertahan.

Tertanda Terang Benderang,
Lynaynan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro