Dear Diary,

Entah gimana caranya, aku jadi berteman sama Xavier. Dia tuh ya, ummm, pinter, baik, dan lucuk, dan aku suka ngobrol banyak hal dengan dia. Ya, aku tuh lumayan kasian sih sama dia, kagum juga soalnya dia mau ngurusin meskipun bapaknya uh, payah gitu.

Tapi, rasanya ada yang aneh. Entah apa yang salah, aku gak ngerti apa. 

====

X: Chiara, kamu tuh, an amazing person

C : *giggles*  kamu juga. Sumpah

X:  Aku pengen banget ketemuan, beneran.

C : Iya ayo aja, suatu hari mungkin. Aku percaya sama kamu kok.

X: *sending pics* Aku

Xavier jangkung, berotot, rambutnya blonde, wajahnya khas Jerman, alisnya tebal, matanya keras dengan penderitaan. Setelah berfikir sedikit, gadis itu mengirimkan fotonya yang paling jelek. 

C: *uploading pics* Dan ini aku 

X: Wow... sexy. Manis banget.

Tersenyum tapi mengerutkan alis, Chiara memiringkan kepalanya, bertanya tanya ketika Xavier mengirimnya gif, serigala melolong dan gif cium.

C: :frowning emoji: Really?

X: Beneran kok, dan kamu ngirim foto dengan pose jelek lagi. Aku gak kebayang kalo kamu ngirim pic yang bagus. Pasti kamu gorjes . Your eyes, your lips. Oh please send me one. I know you would look soo good.

C: *flattered* aww, enggak ah

X: Sini kukirim aku pake tux *sending pics*

C: Woa you look good!

X: Plis kirim kamu pake dress dong, pls banget

C: *giggles* Aku gak punya weew

X: Come on...

Chiara memegang mukanya yang terasa hangat dan merah, tertawa tawa ketika kemudian Xavier memohon-mohon untuk mengirimnya picture yang cantik, dan akhirnya setelah setengah jam, gadis itu menyerah, dan memilih salah satu foto tercantiknya. 

C: :blush: *uploading pic*

X: Whoa damn, aku benar, kamu cantik banget.

C: aww hihihi

====

Dear diary, kami berteman lebih dekat setelah itu. Dia enggak keliatan aneh kok... sampai satu hari...