Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Krista jadi cowok?

Boboiboy Ice. Anak sulung dari keluarga yang tinggal di kota. Tidak kaya dan juga tidak miskin. Ia menikmati hidupnya yang seperti itu. Dirinya memiliki seorang adik yang sedikit menyebalkan.

Ralat-- lebih tepatnya sangat menyebalkan! Namanya Boboiboy Taufan. Anak berumur 5 tahun yang memiliki rasa keingintahuan yang tinggi.

Dirinya yang sudah menginjak umur 10 tahun sangat menyayangi adiknya. Orang tua nya juga sama. Mereka menyayangi malaikat kecil itu.

Sampai hari itu tiba.

Boboiboy milik
Animonsta

Saya selaku author hanya meminjam karakternya saja

[Dead]
.
.
.
.
❄HAPPY READING❄

Hari itu semuanya berjalan seperti biasa. Orang tua mereka bekerja dan Ice baru saja pulang dari sekolah. Ia sangat letih. Ingin sekali dirinya merebahkan tubuhnya di atas kasur.

Namun rasa lelah itu seketika hilang ketika mendengar suara teriakan sang adik.

"Kakak!!" Ice tersenyum dan merentangkan tangannya siap menyambut sang adik dalam pelukannya. Taufan tertawa saat dirinya mulai melawan gravitasi. Dia sangat suka saat digendong oleh sang kakak.

"Kau sudah makan siang?" Taufan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum memperlihatkan gigi putihnya. Ice tersenyum kecil dan membawa adiknya ke kamarnya.

Dia ingin berganti pakaian dulu sebelum menyuapi adiknya makan.

"Kak Ice... bolehkah aku bertanya?" Gerakan Ice yang sesang melepas kancing seragamnya terhenti. Manik biru bertemu dengan manik biru gelap sang adik. Dirinya. Tersenyum kecil dan mengelus lembut kepala adiknya.

"Apa yang ingin kau tanyakan?"

"Bagaimana kematian terjadi?" Ice terdiam. Manik birunya menatap lekat manik biru sang adik. Ini aneh baginya. Itu bukan pertanyaan yang biasa di lontarkan oleh anak kecil. Bahkan dia tidak tau bagaimana kematian bisa terjadi.

Ia memakai kaos oblong miliknya dan melempar seragamnya ke keranjang pakaian kotor. Tangannya segera menarik tangan Taufan menuju dapur untuk makan bersama.

"Aku juga tidak tau" Ice menjawab selama perjalanan menuju dapur. Setelah itu tidak ada lagi kata yang terucap dari bibir kedua kakak adik itu.

*****

5 tahun sudah berlalu. Semuanya berjalan seperti biasanya. Sebelum hari itu tiba.

"I-ce... hiks... cepat Ice...hiks"

"Sebentar lagi ibu! Ku mohon!" Ice berteriak di sepanjang koridor sekolah. Mengabaikan tatapan aneh yang di berikan teman-temannya.

Cairan bening mulai menetes dari matanya. Berikan dirinya waktu sebentar lagi.

"Pak! Buka gerbangnya! Tolong pak! Ini tentang adik saya!" Ice mendesak seorang penjaga gerbang sekolahnya. Dahinya mulai mengerut bingung. Ia tau siapa Ice.

Murid termalas sekaligus terpintar di sekolah. Cukup aneh baginya saat melihat Ice yang kalem mendadak menjadi sangat panik. Ini tidak bagus. Pak satpam segera membuka gerbang sekolahnya untuk Ice.

Dia rasa ini memang keadaan darurat. Dan dirinya memang tidak boleh ikut campur dalam masalah ini.

Di luar gerbang Kaizo terlihat sudah menunggu dirinya. Kaizo yang berstatus sebagai pamannya juga terlihat sangat khawatir.

Tanpa menunggu persetujuan sang pemilik motor, Ice langsung melompat ke atas motor milik Kaizo dan berpegangan erat. Motorpun mulai melaju membelah jalanan.

"Astaga Ice! Cepat!...hiks dia...dia..."

"Sebentar lagi ibu! Sebentar lagi aku tiba di rumah sakit! Kumohon... bilang padanya untuk bertahan...kumohon ...hiks..." Ice menangis.

Ponsel birunya masih menunjukkan layar telepon masih terhubung dengan sang ibu. Dia berkali-kali memohon agar tuhan memberinya waktu beberapa menit lagi.

akhirnya tiba juga di rumah sakit. Kaki Ice segera berpacu memasuki rumah sakit dan menuju ruang UGD. Di sana orang tuanya menunggu. Ada ibunya yang menangis di dalam pelukan sang ayah.

Dia tidak mengerti. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Ada apa ayah?! Beritahu aku?! Cepat ayah?!" Ice mendesak. Ayahnya mengusap lembut surai coklat sang anak. Tidak ada kalimat yang terlontar di bibir pria tua itu.

Dirinya malah memilih merengkuh rubuh anak laki-lakinya. Ice takut. Apa yang terjadi? Beritahu dia!

Sampai pada akhirnya ada seorang dokter yang keluar dari ruangan itu. Menatap keluarga itu dengan tatapan miris. Bibirnya bergetar seolah berat mengatakan fakta itu.

Tapi dia harus memberitahukannya. Dirinya sudah terikat dengan pekerjaan sebagai seorang dokter. Dokter muda itu sesenggukan seolah kembali melakukan hal yang berdosa. Ia berlutut di depan keluarga kecil itu.

"Maaf..." semuanya menunggu. Menunggu untuk kelanjutan kata-kata itu. Sampai seorang suster keluar dan memeluk erat tubuh sang dokter. Suster itu tersenyum kepada mereka walaupun dirinya tau itu hanyalah usaha yang sia-sia.

"Kami gagal menyelamatkan anak itu"

*****

Ice diam di tepi pantai. Manik birunya menatap ombak yang terus menerus menyentuh pasir halus tersebut. Ia menangis mengingat itu. Kejadian 2 tahun yang lalu. Kejadian yang sangat membuat dirinya ingin mengulang masa lalu agar itu tidak terjadi.

Ibunya menjadi depresi berat dan berakhir di rumah sakit Jiwa sedangkan ayahnya terjerat kasus Narkoba karena kehilangan tujuan hidup.

Boboiboy Taufan...
Seperti namanya...
Dia kehilangan nyawanya karena terjatuh dari gedung lantai 2 sekolahnya. Dan pelakunya adalah teman-teman sekolahnya.

Ia jatuh. Lalu menghilang begitu saja seperti tidak pernah ada. Bukankah begitu arti namanya? Angin yang bisa kita rasakan kehangatannya lalu kemudian akan hilang seperti tidak pernah ada.

Ice mengangkat kepalanya. Dirinya mulai melepaskan sepatunya dan berjalan ke arah laut yang siap menyambutnya. Perlahan tubuhnya tenggelam di telan oleh lautan.

Ia tidak peduli. Kakinya terus ia langkahkan sampai dirinya tidak lagi memijaki pasir lembut itu.

Untuk apa lagi dia hidup? Ia telah kehilangan segalanya. Ayah, ibu bahkan adik kecilnya. Tidak lupa ia juga kehilangan kehangatan keluarga.

Mata Ice terbuka. Mengamati lautan yang dalam untuk detik-detik terakhirnya. Sebuah senyum kecil mulai mengukir di bibirnya.

Bukankah namanya Ice? Dan Ice berarti adalah es yang dingin. Dan es akan meleleh menjadi air. Maka Ice juga akan seperti itu. Ia juga akan meleleh di lautan samudra yang dingin sebelum pada akhirnya benar-benar lenyap dari dunia ini.

END

kerasa gak angastnya? Jangan salah paham sama judul ya:'v

Gimana kalau Krista jadi cowok?

Itu OC aja ok Krista tetap cewek!!

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro