19 - Agoraphobia | Hayama Kotarō
Agoraphobia; fobia terhadap tempat yang ramai
×
Libur. Itu salah satu alasan kini kau bermalas-malasan di rumah. Berbaring di sofa dan sampah kemasan makanan ringan di mana-mana. Ah, dan kau merasa sangat beruntung karena di saat libur begini kau sendirian di rumah—berhubung orang tuamu sedang ada urusan di luar kota.
Hari yang tenang tanpa ada gangguan. Yah, setidaknya sebelum ponselmu berdering.
Oshiete oshiete yo son—
Bip.
"Ah, selamat pagi, [name]-chan!"
"... Ya, ada apa?"
"Hari ini aku ingin mengajakm—"
Bip.
"Ganggu orang tidur aja ...." Kau menggerutu, lalu meletakkan ponselmu kembali di lantai. Jangan heran, rumahmu kini berantakan.
Oshiete oshiet—
Bip.
"Maumu apa, sih?! Berhenti menggangguku!" omelmu sambil mengacak rambutmu kesal.
"Hari ini aku mau mengajakmu ke taman bermain~ Kau mau, kan, [name]-chan?" Teman sekelasmu—yang juga berstatus sebagai pacarmu, Hayama Kotarō bertanya dari seberang sana.
"Enggak." Kau menjawab dengan singkat karena jengkel. "Sudah, kan? Cuma mau tanya itu, kan? Lagipula enggak lihat jam? Subuh-subuh gini nelpon orang," sambungmu dengan nada malas.
"Hey [name]-chan. Jammu rusakkah? Lihat jam dong~ Sudah jam sepuluh pagi, loh."
"Terserahmu aja, Kotarō."
"Jadi ... kau mau, [name]-chan?"
"Ya, ya. Beri aku waktu satu jam."
"Oh, OKE! NANTI KUJEMPUT, YA!"
"Ya, ya. Jangan teriak, dong. Mau tuli rasanya," balasmu, lalu memutuskan sambungan dan beranjak ke kamar mandi dengan malas.
×
Peluh bercucuran dari pelipismu. Kau memegang lengan Hayama erat. "K-Kotarō ...."
"Ada apa, [name]-chan?" Hayama bertanya sambil melihat dirimu yang tampak ketakutan.
"Kenapa kau ... tidak memberitahuku bahwa taman bermainnya seramai ini? Ada banyak sekali orang. Lihatlah!" gerutumu sambil mengedarkan pandangan.
"Ada orang di depanku, di belakangku, di atasku, di samping kiriku," ujarmu seraya menunjuk ke depan, di mana sekelompok remaja tengah berjalan. Lalu menunjuk ke belakang, di mana seorang pemuda berjalan sendiri. Lalu menunjuk ke atasmu, di mana ada kereta gantung yang tentunya dinaiki oleh beberapa orang. Dan terakhir, kau menunjuk ke samping kirimu, di mana ada kios popcorn dan penjualnya berada.
"Kau tidak lihat? Banyak sekali orang disini, Koutaro!" Kau berujar dengan nada yang kuat sambil menahan diri untuk tidak mencakar wajah kekasihmu itu.
"S-Sudahlah [name]-chan," ucapnya pelan ke arahmu. Kotarō meringis melihatmu yang kesal.
"Tch, aku pulang saja." Kau bergumam pelan dan berniat berjalan ke arah sebaliknya.
"Hei, [name]-chan. Kau pernah tersesat di pusat pemberlanjaan, kan? Makanya kau takut tempat yang ramai?" Hayama berujar dengan tangannya yang menahan tanganmu untuk pergi. Kau melebarkan kedua bola matamu; terkejut.
Lantas kau tolehkan langsung kepalamu ke arah Hayama. "B-Bagaimana kau tahu?"
Tidak menjawab pertanyaan yang kau lontarkan, Hayama menarikmu berjalan terus ke arah sebuah wahana.
"Jaa, tenang saja, [name]-chan. Aku akan memegangmu dengan erat agar kau tidak tersesat lagi, [name]-chan~"
×
"Y-ya, tapi kenapa harus ke rumah hantu?!"
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro