Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

05 - Nyctophobia | Akashi Seijūrō

Nyctophobia; fobia terhadap malam dan/atau gelap

×

Kini kau berada di ruang tamu yang tertutup, dengan buku-buku berserakan di atas meja. Kau tengah serius menatap buku yang dipenuhi coretan-coretan angka. Kau mengacak rambutmu pelan, tidak paham dengan apa pun yang tertera di buku.

"Bagian mana yang belum kau mengerti, [name]?" tanya Akashi yang duduk di sebelahmu.

Kau mengembuskan napas pelan. "Semuanya. Tidak ada satupun yang dapat dicerna oleh otakku."

"Baiklah, aku akan mengajarimu satu-persatu," ujar Akashi seraya mendekat ke arahmu, guna melihat soal-soal yang tidak kau mengerti.

Embusan napasnya terasa hangat di tengkukmu. Wajahmu memerah, namun kau menggelengkan kepala perlahan dan berusaha mendengarkan penjelasan Akashi baik-baik.

"Jadi, kau mengerti?"

Kau mengangguk. Kau bersyukur Akashi mau mengajarimu.

Kini kau kembali mengerjakan dengan cara yang dijelaskan Akashi sebelumnya, sementara Akashi hanya melihat caramu mengerjakannya.

"Oh, ternyata mudah, ya, Akashi-kun." Kau berujar setelah mengerjakan lebih dari setengah soal yang diberikan Akashi.

Akashi mengangguk. "Tentu sa—"

Clap

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, lampu di ruangan tersebut padam. Ruangan menjadi gelap, tanpa ada sedikitpun cahaya yang masuk.

"Ah, mati lampu. Tunggu sebentar, aku akan mencari senter ataupun lilin." Akashi bangkit dari duduknya, hendak mencari benda yang dia sebutkan dalam kalimatnya.

Namun belum sempat melangkah, ia berhenti karena kau menahannya untuk tidak pergi.

"Ada apa?"

"A-aku ... ikut, ya?" ujarmu dengan suara pelan.

"Tidak perlu, kau disini saja."

"T-tidak, aku ikut. Aku takut," cicitmu dengan suara gemetar, takut ditinggal sendiri di ruang yang gelap ini.

Akashi mengembuskan napas dan kembali duduk disampingmu. Kau terheran, mengapa dia memilih kembali duduk, tidak mencari senter ataupun lilin. Apakah dia marah karena kau ingin ikut? Kau tidak tahu.

Grep

Kau tersentak saat Akashi menarikmu dalam pelukannya. Kau bersender pada dada bidangnya.

"Tenang, aku ada di sini."

Berujar pelan, dia berusaha membuatmu tenang.

Kau tersenyum, seolah setelah Akashi mengatakan itu, rasa takutmu perlahan berkurang dan hilang.

"H-ha'i, kalau begitu, j-jangan tinggalkan aku, ya, Akashi-kun?" ucapmu seraya balas memeluk Akashi erat.

"Ya, aku tidak akan meninggalkanmu sendiri."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro