Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

8

Yeonjun berharap, Davy Jones benar-benar nyata. Ini harapan yang sebenarnya sia-sia, sebab presensi bajak laut yang terpisah dari jantungnya itu saja sudah mustahil. Nggak ada. Tapi, Choi Yeonjun sangat amat berharap bahwa ada jantung yang siap didonorkan buat Luna. Dan itu adalah jantung Davy Jones.

Biar saja. Mau si bajak laut itu tetap hidup sampai kapan pun, asal Luna tetap bisa bertahan, nggak apa-apa. Mau Davy Jones sekejam dan sejahat apapun, terserah. Luna hanya butuh donor jantung. Itu saja.

Tadi pagi, Yeonjun menerima telepon dari ayah Luna. Katanya, kabar buruk. Mengenai kesehatan Luna yang terus menurun kualitasnya, kini bisa dibilang nyaris terjun bebas. Nggak ada jantung yang bisa didonorkan. Ini laiknya telepon pemberitahuan malapetaka. Sedang Yeonjun nggak bisa apa-apa, sebab dia terkurung di balik jeruji besi. Dia nggak bisa melakukan apa-apa meski sudah berpikir keras sejak tadi pagi hingga malam.

"Aku memang se-nggak berdaya ini, ya?" Yeonjun nggak bisa tersenyum.

"Apa yang kamu pikirkan sejak tadi?" Salah satu narapidana, Seol Hwiyoung, hampiri Yeonjun yang ada di salah satu sudut sel. "Kamu terlihat buruk." Hwiyoung duduk bersandar pada dinding sel yang dingin. Ah, penghangat ruangannya rusak.

Yeonjun menoleh, kaget. "Ah, bukan apa-apa, Tuan Seol. Saya baik-baik saja." Bibirnya dikulum. "Kuharap."

"Oh, omong-omong, jangan terlalu dekat dengan Jung Ruda." Hwiyoung berbisik. "Dia pecandu. Dia ditangkap atas tuduhan konsumsi obat-obatan. Wah, meskipun ayahnya sudah menutup-nutupi, nyatanya terbongkar juga, ya." Hwiyoung terkekeh kecil, berusaha sebisa mungkin tidak mengambil perhatian. "Pokoknya, hati-hati."

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro