Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 1









.

.

.

Saat gadis itu bangun dari bunga tidurnya, ia menyadari ada beberapa hal yang berubah saat ia membuka kedua kelopak matanya.

Pertama, posisi tidurnya yang sekarang menjadi telentang di atas tempat empuk bernama kasur.

Kedua, banyaknya putih yang merangsek masuk ke dalam indra visualnya.

Ketiga, bau anyir memuakkan it telah lenyap dan digantikan bau obat-obatan penyembuh atau nama singkatnya antiseptik.

Gadis itu tengah menebak bahwa ia ada di sebuah rumah untuk merawat orang sakit atau rumah sakit.

Dan ia benar.

Sebab, beberapa saat setelah ia sadar, seorang pria dengan jubah putih menjuntai dan terdapat alat untuk mendengar detak jantung tergantung di lehernya masuk ke dalam wilayah pandangannya.

"Apa anda bisa mendengarku?"

Tanya pria paruh baya itu pada sang gadis.

Sang gadis terdiam dan berkedip sebelum ia sadar ia perlu menjawab pertanyaan itu.

"Ya" dengan susah payah gadis itu berbicara. Barangkali suaranya masih serak dikarenakan kejadian kemarin, pikirnya.

Mengingat kata 'kemarin' saja telah membuat perutnya mual karena terputar bagai alat memutar baju.

"Baiklah, apa anda dapat menggerakkan tangan anda?" Tanya pria itu lagi. Semacam tes kecil-kecilan untuk memastikan keadaan sang gadis.

Sang gadis pun mengangkat tangannya yang ditusuk oleh jarum tipis pembawa cairan IV perlahan-lahan dan membawanya ke wajahnya.

Agak lambat, tetapi mungkin hanya karena ia tidak bergerak dan terus-menerus berbaring di atas tempat tidur yang rasanya empuk sekali ini.

Sang pria berjas putih yang memiliki gelar dokter tersebut kemudian menyibakkan sedikit selimut yang menutupi bagian ujung kaki sang gadis seraya memberi perintah

"Kalau begitu tolong angkat kaki anda"

Dan hasilnya pun sama. Gadis it dapat melakukannya perlahan.

"Apakah ada bagian yang sakit?" Dokter tersebut kembali memastikan, takut ada yang salah.

Sang gadis dengan pelan menggeleng.

"Hanya sedikit pusing" ia menjawab sambil mengelus kepalanya pelan.

Suaranya memang serak dan sulit dimengerti, namun paling tidak sang dokter mengerti apa yang ia katakan.

"Baiklah. Anda akan segera membaik. Istirahatlah. Saya undur diri" ujar sang dokter dan berlalu pergi seraya menarik gorden pembatas antara dirinya dan pasien lain untuk keluar.

Namun tak lupa memberikan segelas air mineral tawar pada sang gadis sebelumnya.

Setelah menaruh air tersebut perlahan pada tempatnya yang berada tidak jauh dari tempat tidurnya, sang gadis menuruti saran dokter tadi.

Entah mengapa, akhir-akhir ini sang gadis dapat (dan sering) tertidur dengan cepat bahkan setelah ia tersadar dari tidurnya.

Entah karena capek mental dan jasmani ataupun diberi obat penenang ataukah mengidap penyakit tidur bagai bayi, gadis itu tidak mau juga tidak akan tahu.

Dengan pikiran . Itu di dalam otaknya, sang gadis kembali menyambut alam mimpinya.

Namun tak diketahui baginya, ternyata terror tak hanya ada di dunia nyata, namun juga ada di dalam alam mimpi.

Ia hanya belum tau hal itu.



Belum....

Sebentar lagi.....




~Kalian tahu perbedaan manusia dan hantu?
Hantu tidak dapat bermimpi, sedangkan manusia dihantui oleh mimpi...~






Hitam pekat kembali menyelimutinya. Perasaan itu kembali menjalarinya bagai kelabang raksasa sebesar dirinya yang sedang merangkak dibelakangnya.

Seluruh bulu kuduknya berdiri, tanda akan kaget juga tanda bahaya.

Ada sesuatu di belakangnya, ia yakin akan hal itu.


Namun ia belum berani berbalik.



Lebih tepatnya, ia tidak bisa berbalik.

Ada suatu hal yang menghalanginya untuk berbalik.

Perasaan yang memuakkan dan tidak mengenakkan itu pun memuncak setelah sekian detik berlalu.

Akhirnya ia dapat bergerak, namun ia takut.

Tetapi, jika rasa penasaran dapat membunuh seekor kucing yang memakan ketakutan, mengapa ia sebagai manusia tidak bisa?

Perlahan-lahan ia berbalik......

Dan ia pun melihatnya....

Setan merah yang waktu itu meneror dan menghantuinya di dunia nyata,....

Setan merah dengan mata merah membelalaknya dan senyuman sinting yang menghiasi bibirnya.

Kembali menghantuinya di dunia mimpi......


"GYAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHHAGAHA!!!!!!!"






Suara tawa itu menggema keseluruh otak dan memorinya, membakar lebih dalam tanda setan itu.













[A/N]: 601 word everyone!

Gambar dari Kasane. Maaf yaaaa. Saya nggak tahu mau masuki. Gambar apa.... mungkin chapter selanjutnya lebih baik gambarnya #semoga .

Mungkin cerita ini masih kurang panjang bagi kalian.... tetapi bukan salah saya. Salah buku biru saya yang kurang panjang.

Guru saya menyuruh kami menulis semua ide kami di buku. Dan itu menjadi Masterpiece kami.

Kebetulan, teman saya menanyakan jika saya ingin menulis di Wattpad, dan saya berkata saya telah menulisnya.

Namun saya enggan mengatakan apa cerita saya.

Didalam hati, jika cerita saya telah terkenal, maka saya akan mengatakannya pada anda...

*maafkan saya yang curcol sendiri tidak jelas...

Ini agak malam, jadi mungkin pikiran saya juga agak sableng karena matahari telah jauh dari pandangan di mata saya.

Doakan saya cepat update ya! 🙏

Meow~

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro