Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Shift Malam

Genre: Horror, 214 kata.

Jumat - Dini hari, 03:00.
Aku paling benci jaga malam. Harus tetap terjaga demi melayani pasien yang sangat membutuhkan obat. Dari tengah malam hingga matahari kembali terbit di ufuk timur. Hanya ada dua orang yang berjaga di apotek untuk tiap shift malam. Maka waktu tidur kami harus dibagi secara adil. Sekarang giliran temanku yang tidur terlebih dahulu.

Aku duduk di bilik loket. Masih merekap resep obat yang harus dilaporkan setelah pergantian shift. Dinginnya malam menusuk hingga ke tulang. Cahaya dari lampu dan layar komputer yang masih setia menemaniku. Kesunyian tidak membuatku berhenti dalam menyelesaikan seluruh tugasku.

Tiba-tiba—pintu apotek bergeser pelan. Sesosok pria berjubah putih melangkah masuk. Ternyata dia adalah Dokter Datura. Entah pencahayaan di sini yang redup, tapi air muka Dokter Datura sangat pucat.

Dia menghampiriku, dengan ekspresi yang tidak bisa terbaca. Lalu, dia bertanya, 'Apa kamu lapar? Aku sangat kelaparan. Ayo pergi makan.' Karena aku terlalu fokus dengan pekerjaanku, aku menolak ajakannya secara halus dan dia pun berlalu.

Beberapa menit kemudian, suara langkah bergema di koridor. Dokter Datura kembali masuk ke dalam apotek sambil menggosokan kedua telapak tangannya yang kedinginan. Aku menoleh ke arahnya dan bertanya, 'Kenapa cepat sekali, Dok? Dokter memang makan apa?'

Dokter Datura kebingungan dengan pertanyaanku dan membalas, 'Aku dari tadi di ruang operasi, sejak kapan aku makan?'

***

Jadi, ceritanya aku ikut challenge di salah satu akun IG penerbit. Dimana wajib masukkan 3 kata yang sudah ditetapkan. Saat itu, kata yang dipakai adalah pintu, dokter dan adil. Ok, aku merasa tertantang. Maka kubuatlah flash cerpen ini. Entah ditolak atau apa, ternyata hanya dipilih satu karya untuk satu kali challenge. Aku baru tau, ternyata begitu alurnya. Sedikit sakit hati sih, kukira tiap hari bakalan ada cerpen dari berbagai penulis yang di posting, ternyata pendapatku salah.

Yahhhh ... namanya juga usaha. Belum juga punya pembaca atau follower banyak, jadi dipandang sebelah mata. Sakit ya, dunia maya sama kejamnya dengan dunia nyata. Habis, kita engga tau lawan bicara kita kayak apa.

Atau mungkin ceritaku jelek, ya? Engga seram? Terserah deh, yang penting ini hasil muntahan dari sel-sel otakku. Kalau engga di posting di sana, yah, aku aja yang publish.

Kok curhat? Wkwkwkwk. Makasih buat yang sempat baca karyaku. Siapapun itu, walau kita engga pernah bertatapan muka sekali pun. Aku sayang kalian. 😘😘😘

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro