Chapter 2: First Mission Date!
BGM for the Chapter:
Mamamoo - Love Lane (Marriage, Not Dating OST)
.
.
.
Pagi kala itu terasa biasa saja bagi orang lain yang tidak punya kegiatan apa-apa ataupun kegiatannya normal. Tapi untuk sekarang, Navira merasakan kalau pagi ini membuatnya hampir kram perut. Untung saja tidak sampai ke toilet.
Hari ini adalah hari dari tantangan pertama kencan yang diberikan, dan dia akan melakukannya bersama kakak kelas dan kapten tim voli sekolahnya-Sawamura Daichi.
Rasanya mau pulang, tapi tak mungkin.
Aduh, belum melakukannya saja sudah membuat hayati lelah.
Eaa.
"Ainamida-san!"
Kepalanya menoleh, menangkap penampakan seseorang tak jauh dari sana. Sawamura berlari kecil agak terengah-engah walau cuaca mulai cukup cerah.
Dia berhenti ketika sudah di dekat Navira yang menunggu di depan gerbang sekolah mereka yang tertutup.
"Maafkan aku, tadi aku membantu orang tuaku dulu." ujar pemuda berambut cepak tersebut yang disambut gelengan kepala dari yang bersangkutan.
"Tidak masalah, Daichi-senpai. Aku juga baru sampai." Navira menenangkannya soal itu dan waktu keterlambatan.
Sejenak Navira memperhatikan penampilan sang senior yang ada di depannya.
Dilihat-lihat lagi, pakaian yang dikenakan oleh Sawamura terlihat cukup rapi dan santai-kaos putih polos dengan celana jeans campur antara warna hitam dan navy, sementara sepatunya semi-formal berwarna hitam.
Merasa diperhatikan, Sawamura tertawa canggung sambil menggaruk pipi kirinya yang tak gatal dengan jari telunjuk.
"Ehehe... Pakaianku aneh ya? Aku tidak terlalu tahu soal yang beginian." ucapnya sedikit sungkan.
Navira menggeleng cepat, melempar senyum sambil tertawa canggung. "Ti-Tidak!! Bukan begitu! Uhm, aku juga tak tahu untuk soal beginian juga jadi kau tidak salah, senpai. Hehehe..."
Lagipula, Navira kesini juga memakai pakaian yang pantas, biar decent.
Navira menyunggingkan senyuman padanya. "Lagipula, kau terlihat pantas dan keren kok."
Mendengar itu, Sawamura melepas tawa renyah. "Kalau begitu kita seri."
Mereka sama-sama tertawa singkat dan mulai berjalan ke arah kota.
"Jadi, hari ini kita mau kemana?" tanya Sawamura sambil berjalan di sampingnya.
Navira berpikir sebentar. "Uhh.. kalau bisa sih Daichi-senpai saja yang menentukan. Aku tidak tahu tempat yang bagus."
Sawamura ikut memutar otak pintarnya sebelum berusul, "Kalau mau kita bisa ke café dulu. Sekalian melewati taman kota. Kita akan pikirkan mau kemana habis ini."
Dia menyetujui usulan senior itu dan mengikutinya.
Mereka menentukan tujuan awalnya pada sebuah café yang berada di seberang taman kota Miyagi. Tempatnya tidak terlalu besar tapi cukup nyaman untuk berkumpul.
Navira secara pribadi tidak suka tempat yang terlalu ramai, tapi di café ini sepertinya nyaman dan tidak banyak orang yang datang karena masih jam setengah sebelas pagi.
Akhirnya mereka duduk di meja kosong dengan dua kursi.
"Baiklah. Kita pesan sesuatu dulu. Permisi!"
Setelah pelayan datang dan mereka menentukan makanannya, Navira melirik jam tangan yang ia pakai.
"Masih ada waktu sih..." gumamnya pelan, tetapi terdengar jelas oleh Sawamura.
"Oh iya, Ainamida-san. Kau ada pikiran mau melakukan ini dimana? Aku hanya ingin pendapat saja."
Navira berpikir sejenak sebelum berujar, "Kita bisa kemana saja, apa kau punya usul?"
Pemuda itu ikut berpikir dan muncul ide. "Bagaimana dengan bioskop? Biasanya kalau kencan 'kan menonton bersama-sama."
Mendengar itu, sang gadis tertegun sambil menggangguk setuju. "Hoo~ Ide yang bagus, senpai! Kita bisa kesana dan memilih filmnya. Kudengar ada film bagus yang sudah ditayangkan."
Pemuda bermata coklat tersebut mengangguk singkat untuk setuju. "Baiklah. Habis ini kita kesana."
Baguslah kalau juniornya menyutujuinya. Diam-diam dia berterima kasih pada Sugawara, Kiyoko, serta Asahi yang membantunya tadi malam untuk membahas tentang hal ini di group call.
Tak lama berselang, pelayan datang dan membawa pesanan mereka sebelum pergi lagi.
Navira menyeruput matcha latté dan menatap pesanan seniornya.
"Molten Lava Cake?"
Sawamura mendongak sambil menyunggingnya senyuman kecil setelah makan. "Benar. Aku penasaran bagaimana rasanya sih. Suga pernah merekomendasikannya padaku-katanya ini menu favorit, dan ternyata benar. Lembut dan enak."
Sang gadis mengangguk tanda mengerti sambil melihatnya makan. "Baguslah kalau Daichi-senpai menyukainya. Memang disini banyak yang memesan karena kelezatannya. Sasaki-chan pernah mengajakku kesini dan berkata kalau dia suka suasana tempat ini setelah menemaninya piket."
"Begitu ya... Karena aku hanya mementingkan turnamen depan, jadi kurang tahu tempat dan menikmati yang beginian. Sesekali istirahat mungkin tak masalah." Dia tertawa kecil sambil agak canggung ketika berterus terang.
Walaupun kencan ini dikarenakan tantangan, namun Navira senang bisa lebih dekat sebagai teman berbincang untuk sang kakak kelas.
"Oh iya! Sampai lupa. Senpai, bisa kita foto bersama? Sebagai bukti untuk tantangan ini telah dijalankan-aku tak mau nanti dibilang pembohong oleh Arisa."
Sawamura tertegun dan tertawa lagi dengan renyah. "Baiklah, ambil fotonya."
Setelah dapat persetujuan, mereka berdua berfoto dengan pose makan dan sambil memegang minuman untuk beberapa potret.
"Terima kasih, Daichi-senpai! Kau baik sekali!" Navira menyunggingkan senyum, dibalas senyum tipis dari Sawamura.
"Tak masalah. Yuk makan lagi."
"Oke!"
Setelah itu, mereka berbincang sesaat, dari aktivitas klub, hobi, serta tentang group call tadi malam-karena Sawamura tak bisa bohong, jadi diberitahu dan Navira tak ada masalah tersebut-sebelum menghabiskan pesanan mereka dan membayarnya di kasir.
Keluar dari café, Navira dan Sawamura melanjutkan perjalanan ke pusat berbelanjaan terdekat lalu ke lantai tiga dari bangunan tersebut; dimana terdapat ruang bioskop yang cukup ramai jika saat akhir pekan.
Dan di dalam sudah lumayan ramai saat mereka berdua tiba disana.
Setelah masuk, mereka melihat-lihat pilihan film. Romansa, Sci-fi, Horor, Drama, Komedi, dan masih banyak lagi.
Sawamura tengah memilih beberapa film yang ditayangkan. "Banyak juga pilihannya... Ainamida-san, coba kau pilih salah satu."
Sambil berpikir akan film yang dipilih-pilih bersama, dia menunjuk singkat salah satu film.
"Wah, yang ini ya... Aku pernah lihat trailer-nya, dan sepertinya menarik. Mau yang ini?" Dia menoleh padanya sebelum disambut anggukan mantap.
"Ya. Aku belum pernah lihat sih, jadi penasaran saja. Jadi film drama ini saja, senpai."
"Baiklah, aku akan beli tiket dan popcornnya."
Pemuda tersebut pergi untuk membeli beberapa hal, sementara Navira menunggu di bangku tunggu.
Dia melihat-lihat beberapa pilihan lain dan mendapati seseorang yang cukup familiar tak jauh dari tempatnya duduk. Seperti seseorang yang ia kenal, tapi lupa.
Siapa itu ya? Sepertinya kenal, pikirnya dalam hati sambil berangkat dari kursi-sebelum pundaknya ditepuk pelan oleh senior yang telah kembali dengan tiket serta 2 popcorn berukuran medium.
"Ainamida-san, mau kemana?" Sawamura bertanya sambil sedikit bingung karena juniornya seperti mau pergi dari tempatnya duduk.
Navira langsung menoleh kepada Sawamura dan mengedarkan pandangannya ke arah dimana ia melihat seseorang tadi. "A-Anu... Tadi, aku seperti melihat seseorang darisana."
Pemuda bertubuh tegap tersebut mengernyitkan dahi sebelum melihat ke arah yang ditunjuk oleh junior-tetapi tidak melihat siapapun yang dikenalnya.
"Tidak ada siapapun disana. Mungkin halusinasi saja." ujarnya pada Navira, membuat yang bersangkutan terdiam dan menoleh ke arah tadi.
"Ya... mungkin saja." Sebenarnya dia tidak yakin-tapi karena tidak mau membuat sang kapten khawatir, Navira sengaja untuk tak mengetahuinya dulu.
"Ayo kita masuk. Filmnya diputar sepuluh menit lagi." Sawamura menyahut dan berjalan terlebih dahulu, disusul oleh gadis berambut panjang tersebut sebelum masuk ke dalam ruangan yang telah ditentukan-
-tanpa mengetahui, kalau sebenarnya mereka berdua di stalking oleh Sugawara dan Kiyoko.
"Hampir saja! Untung saja mereka sudah masuk. Kalau tidak, bisa gawat. Sayang sekali Azumane tidak datang karena urusan lain."
Pemuda bertopi hitam itu menghela napas lega sambil menoleh ke arah Kiyoko yang bertanya, "Jadi bagaimana sekarang? Mau sampai masuk ke dalam?"
"Bagaimana menurutmu, Shimizu-san?" Yang ditanya malah menanyakan balik.
Mendengar itu, sang gadis berkacamata dan berpakaian kasual itu langsung menggeleng pelan. "Sudahi saja. Kita juga tahu nanti kalau mereka akan melakukannya dengan lancar."
Sugawara tertegun dan tersenyum kecil. "Iya. Kau benar, aku terlalu khawatir. Aku percaya kalau Daichi bisa diandalkan. Mau ke Magiba?"
Kiyoko mengangguk setuju, sebelum dua sekawan itu berlalu dari tempat bioskop yang meramai.
.
.
.
.
.
Sekitar dua jam kemudian, para penonton keluar dari ruangan-termasuk Navira dan Sawamura.
"Su-Sudahlah, Daichi-senpai. Jangan menangis..."
"Ta-Tapi... Aku tak menyangka, tokoh utamanya musti pergi demi kebahagiaan adiknya menikah dengan kekasihnya sendiri..."
Sawamura menyahut tersedu sambil serak suaranya; dikarenakan sudah menangis setelah melihat film drama tadi di dalam bersama Navira.
Ceritanya berpusat pada protagonis perempuan yang punya kekasih, tapi adiknya mencintai kekasihnya-sampai selingkuh diam-diam dan memilih pergi ke kota lain setelah putus dan membiarkan mereka bahagia.
Makanya Sawamura bisa mewek begitu hanya karena film drama yang sangat menyedihkan.
Navira yang sudah kelar menangis; mencoba menenangkan sang kapten yang sedih melihat akhir filmnya tadi.
"Aku juga menangis kok, senpai. Tapi tenanglah, itu 'kan hanya film saja." Tangannya menepuk punggung pelan sang pemuda bertubuh tinggi tersebut dan menyodorkan tissue untuknya.
"Sudah, sudah. Ini. Ingus senpai nanti meluber, hehe..."
"Trims.." Sawamura baru sadar dia jadi emosional hanya karena film dan menerima tissuenya, sebelum menghapus airmata serta ingusnya.
"Ah.. Aku tidak keren sama sekali. Maafkan aku, Ainamida-san. Jarang-jarang aku bisa begini, kecuali kalau filmnya memang sedih sekali."
Mendengar pernyataan tersebut, Navira melemparkan senyuman senang. "Tak masalah. Kita harus melepas stress dan bersenang-senang sesekali. Bagus juga kok untuk sesekali menangis-Daichi-senpai jadi kelihatan manusiawi."
"Memangnya aku tidak manusiawi, begitu?? Astaga..."
Selagi berjalan-jalan di tempat pusat perbelanjaan, tak terasa hari begitu cepat-menandakan bahwa mentari akan terbenam kurang dari satu jam lagi.
"Tak kusangka, hari pertama ini berjalan lancar." Sawamura menyeletuk-sambil berjalan santai pulang bersama dengan gadis berambut gelombang kemerahan yang tertawa kecil.
"Jujur, aku juga menyangka negatif begitu,"
Navira menoleh sambil melemparkan senyuman lebar.
"Tapi, hari ini sangat menyenangkan! Terima kasih sudah mau mengikuti permintaanku dalam tantangan ini, Daichi-senpai."
Ditepuknya pelan puncak kepala si junior, tersenyum kecil. "Tak masalah. Lagipula, lebih cepat lebih baik, bukan?"
Navira mengangguk mantap mendengarnya. "Iya!"
Tak terasa, mereka sudah sampai di perempatan jalan. Artinya, mereka harus berpisah dan pulang ke arah rumah masing-masing.
Sawamura menarik tangannya kesisinya sendiri dan berkata, "Baiklah. Sampai jumpa di sekolah. Jaga kesehatan, Ainamida-san."
"Siap, senpai! Jangan menangis lagi ya!" ujarnya sambil melambai, membuat sang kapten tertawa garing akan ucapan si aaisten manajer-sebelum melambai singkat dan berjalan menjauh.
Melihat Sawamura telah menjauh, Navira berbalik ke jalan pulang; untuk kembali ke arah rumahnya sendiri.
Hari ini tak disangka olehnya begitu menyenangkan. Apalagi bisa melihat sisi lain kapten Karasuno tersebut-yang banyak tak ia ketahui.
Nanti dia akan mentraktirnya shoyu ramen saja, sebagai tanda terima kasih.
Ide bagus, pikirnya senang-sambil melangkah pulang ke rumah yang sebentar lagi terlihat oleh pandangan matanya.
Dan berharap tantangan kencan kedua sama mulusnya seperti yang terjadi pada hari ini.
.
.
.
To Be Continued
===========================================================================
The first date chap is done!!! XD
SORRY FOR THE LATE UPDATE BECAUSE I JOINED OKIKAGU EVENT YESTERDAY (Thats why I am so sorry for late update)
I put the link for the entry fic. Its on ff.net cuz its used my partner's acc to posted it.
Link: https://www.fanfiction.net/s/12636739/1/Umbrella-X-Sword-OkiKagu-Weeks-Drabbleshots
OMFG I am so happy and almost spent my days-off just for this date chap wwww
Hopefully I can do the next one, if I can lol
So whatcha guys think about it? Please give the vomments and tell me what do you think about the story☆
The next chap will be the next captain a.k.a Trashykawa (forgive me lmao)
Will she successed to persuade him? See you at the next chaps~
Okay now, bye~~~
Regards,
Author🌞
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro