Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

6 (rawan dikit)

Disebuah mansion yang sangat megah seorang pria tua sedang membicarakan hal penting bersama rekan-rekan organisasinya. Dengan tampilan yang cukup membuktikan bahwa sekumpulan orang itu benar-benar mempunyai kuasa yang jauh diatas dan tak ada yang bisa melampauinya.

Seorang pria lain datang dengan beberapa penjagaan yang menemaninya hingga membuat sang ketua pun menoleh dan menyambut kedatangan orang tersebut.

"Anakku..." ujar pria tua bernama, kim myungmin

Pria yang berdiri itu pun menoleh kearah pria tua yang memanggilnya dengan wajah dingin nan tak memperdulikan panggilan tersebut.

"Seokjin, selamat datang kembali..." ujar pria lain yang duduk diantara kursi wewenang

"Terima kasih atas penyambutan nya" jawabnya singkat

"Tuan kim, sepertinya kita akan memperoleh keuntungan besar kali ini, benar?" Ujar seorang wanita

"Sstttt, seokjin baru saja keluar dari penjara, biarkan dia bersantai sejenak.. sebelum dia menjalankan tugasnya, benar kan anakku?"

"Dengar pria tua, aku sudah terlalu lama beristirahat.. jadi aku tidak akan membuang waktu ku untuk beristirahat kembali." Ujar seokjin dengan wajah datarnya membuat sang ayah tertawa dengan maksud tertentu

"Kau tidak berniat untuk kembali? Ayah rasa teman-tem-...."

"Aku sudah membuang masalaluku!" Jawab seokjin cepat dan tegas

"Oh baiklah-baiklah... ayah akan memperkenalkan mu dengan seseorang, silahkan masuk!"

Tatapan hitam dan tajam yang terlihat jelas, sejak peristiwa yang membuatnya jatuh dan masuk kedalam penjara pria itu sungguh taj memiliki belas kasih terhadap siapapun, bahkan didalam penjara setiap hari ia selalu mengasah kemampuan nya dengan membunuh sesama narapidana. Hal itu memicu hati dan pikiran nya untuk berpihak kepada sang ayah untuk menghancurkan wilayah sword.




●●●




Disisi lain, tiga orang pria sedang meminum wine sambil menonton sebuah film disebuah kamar yang cukup luas. Pria itu memandangi pria yang saat ini sibuk berkutat dengan ponselnya mempelihatkan raut wajah yang aneh berulang kali saat ponselnya berbunyi.

"Hei, jimin! Apa yang sedang kau baca?" Tegur jungkook membuat pria manis itu terkejut

"Ah, tidak ada..." jawabnya langsung memasukkan ponselnya kedalam saku celana

"Hmmm, tiba-tiba cemberut.. tiba-tiba kesal.. wajahmu benar-benar tidak bisa di prediksi, aneh..." ujar jungkook

"Ya!! Fokus saja dengan yang kau putar itu, bukan kah kau menyukai film seperti itu, cih.."

"Aku tidak percaya seorang berandal bisa nonton film percintaan.. apa itu masuk kedalam otaknya?"

"YA!!!"

Tiba-tiba adegan berciuman tampil dilayar besar televisi membuat jimin terkejut dan menutup matanya untuk tidak melihat lebih lanjut adegan senonoh itu. Bagaikan jackpoct besar jungkook tidak akan menyia-nyiakan kesempatan itu, ia menampilkan seringai jahilnya dan langsung membesar suara volume televisi sehingga terdengar jelas suara keciplakan dari adegan tersebut.

"Ahhh.. ohhh... ahhhh.." desah jungkook membuat jimin seketika merinding dan memukuli jungkook dengan bantal sofa.

"Yaaaisshiball! Jungkook shibal! Kecilin gak..."

Jimin kelewat marah dengan jungkook, ia membuang bantal yang ia pegang lalu menukarnya dengan sebuah botol yang akan ia pukulkan ke kepala jungkook.

Srekk

Ah

Jungkook mengunci kedua tangan jimin dan mendorongnya hingga terjatuh disofa tunggal yang ia diduduki. Lagi, tatapan mengintimindasi dari nya membuat jimin seketika tidak berkutik dibawah sana, merasa puas melihat orang yang disukai begitu patuh dan tak melawan membuat hati jungkook turut begetar saat melihat tatapan polos jimin yang seakan-akan pasrah dan menyuruhnya untuk melakukan hal yang sama dengan adegan tersebut.

"Jimin..." ucapnya yang tak dijawab

"Kau sangat cantik..." sambungnya membuat kedua pipi jimin merona

"Bolehkah aku menciummu?"

Seperti biasa, tanpa menunggu jawaban yang pasti, jungkook langsung menerkam bibir plum jimin yang terasa sangat kenyal saat pertama kali bersentuhan. Berbeda dengan sebelumnya, jika sebelumnya jimin menolak dan jual mahal dengan ciuman tersebut justru kali ini jimin tanpa sadar membuka mulutnya dan membiarkan jungkook mendominasi dirinya.

"Emmhhh..."

Jimin mengerang saat jungkook memasukkan lidahnya sangat dalam, merasa tak mau kalah jimin memasukkan kedua tangannya kedalam baju jungkook dan memeluk punggungnya sedikit mencekram. Cakaran halus yang membuat jungkook semakin terbuai oleh nafsunya membuat lidah kedua insan tersebut semakin tak terkendalikan, tangan nya terangkat mengelus leher putih nan mulus jimin.

"A-a-astaga..."

"Egghhhh, jiminhh..."

Keduanya semakin brutal, jungkook menggesek-gesek penis nya yang masih terbungkus celana ke paha jimin, menjilati telinga sampai ke leher yang di hisapnya membuat jimin menggeliat geli namun terasa nikmat sampai tak sanggup untuk membuka matanya.

"Jungkook..."

"Iyahh, mhhh... aku tidak kuat lagi, bolehkah aku memasukkan punyaku..."

"JUNGKOOKKKKKK!!!"

Terkejut keduanya, mendengar jeritan yugyeom dan D.K yang saat ini terlihat sangat syok lengkap dengan muka bantalnya. Sedangkan yugyeom yang sedari tadi mabuk tak sadarkan diri kini telah sadar 100% setelah melihat pemerkosaan tepat didepan mata mereka.

Jimin membulatkan matanya besar mengetahui pakaian nya terbuka, ia berteriak, malu karna dadanya terpampang dengan jelas disana. Jungkook yang merasa kesal pun langsung menggendong jimin pergi ke kamar namun jimin menolak dan berbalik untuk mengancing kemeja nya yang berantakan.

"Kalian mengganggu saja..." ujar jungkook pada dk dan yugyeom

Ceklek...

"Oh! Disini kalian rupanya..." itu mingyu yang baru saja membuka pintu kos yugyeom.

Ya, saat ini mereka sedang berkumpul di kos yugyeom yang tak jauh dari area sekolah. Mingyu berjalan masuk ia memperhatikan dengan seksama raut wajah aneh serta suasana yang begitu canggung didalam kos tersebut, membuat nya sedikit ragu untuk bertanya karna jungkook terlihat begitu kesal

"Mingyu? Baju mu basah sekali?" Ucap yugyeom setelah mingyu mendaratkan bokongnya disamping yugyeom

"Hm, apa minghao kemari?" Tanya mingyu

"Tidak, ada apa?" Itu dk

"Kami berpisah setelah mencari wanita itu.. dia menelponku, tapi setelah ku telpon balik dia tidaj mengangkat?"

"Ahh, mungkin dia lelah berkeliling sepanjang hari, jangan terlalu khawatir.." sambung jungkook sembari melihat jimin mengambil tas serta sepatunya.

"Kau mau kemana?"

"Aku mau pulang.." jawab jimin

"Jam segini tidak ada bus lagi?"

"Aku naik taxi..."

"Tidak! Biar ku antar.." ujar jungkook menolak kepergian jimin

"Kau ingin mengantarku dengan berjalan kaki? Lalu jam berapa aku sampai dirumah?"

Mengingat kendaraan jungkook yang di tinggal disekolahan lantas jimin memutar bola matanya malas, ia berpamitan lalu menaiki taxi yang telah menunggunya diluar. Jungkook hanya menghela nafasnya panjang melihat kepergian jimin yang sangat ia khawatirkan, karna jimin telah menjadi salah satu murid di SMA shadow.

"Kook?" Panggil dk

"Apa?"

"Apa yang barusan kami lihat? Bisakah kau melakukan nya ditempat tertutup?" Ujar dk

"Ya, aku tidak akan melakukan nya lagi.."

"Apa kau bersungguh-sungguh? Meskipun wajahnya sangat mirip, tapi kepribadian nya sungguh berbeda? Apa kau tidak curiga?" Sambung yugyeom khawatir

Dengan gaya ciri khas nya sepertinya jungkook telah memutuskan apa yang pantas perihal tentang jimin, pandangan nya yang tajam seolah mengerti apa maksud dari perkataan yugyeom.

"Aku tau..." jawab jungkook

"Oh, aku juga menemukan beberapa foto di akun sosial media miliknya!" Ujar yugyeom tiba-tiba mengambil ponsel yang terletak di atas meja

"Foto siapa?" Tanya mingyu

"Jimin! Hm, aku menemukan nya tadi sore, hehe.. karna aku penasaran jadi aku telusuri aja..."

"Benarkah? Cepat perlihatkan pada kami!" Semangat dk dan mingyu mendekati sisi yugyeom

"Daebak!!!"

"Dia bertatto? Jungkook! Apa kau melihat tattonya?" Tanya dk terkejut

"Ha?" Jungkook berjalan mendekati ketiga temannya

"Waktu kau genjot dia! Apa kau melihat tattonya?"

Plak!!!

"Genjot, genjot.. bapak kau genjot sama kuntilanak! Enak aja kalau ngomong. Belum juga masuk kalian udah pada ganggu! Mana sini lihat!" Kesal jungkook memukul kepala dk lalu bergabung untuk melihat foto jimin


"Astaga, dia benar-benar terlihat seperti orang populer! Benar, kan... mingyu?" Ucap dk yang tak dijawab oleh mingyu karna terlalu fokus melihat gambar-gambar yang menurutnya sangat mencurigakan

"Dari atas sampe bawah, semua tampak mahal... jimin, siapa kamu sebenarnya?" Batin jungkook

"Nah yang ini... apa kau berpikiran sama dengan ku ming?" Tanya yugyeom pada mingyu

"Pemain boxing!"

"Benar! Aku rasa dia seorang petinju. Kau ingat? Saat pertama kali dia datang ke markas? Dia juga menghabisi seluruh siswa sendirian!"

"Ah..." pikir mingyu dan dk membenarkan ucapan yugyeom

"Tunggu! Aku punya satu foto lagi.." ucap yugyeom lalu melihat kearah jungkook

"Ada apa?" Tanya jungkook bingung

"Kau pasti akan terkejut melihatnya.." yugyeom kembali scroll layar hpnya ke samping dan memperlihatkan foto yang membuat ketiga temannya benar-benar terkejut

"What-t-fuck!!!"

"Aiii siaaaa!!!"

"Waaah jinjjaaa!!"

"Ja-jadi?" Dk

"Minji?"

"Apa yang kalian pikirkan, sama denganku..." ujar yugyeom

"Itu siapa?" Kata mingyu ngeblank seketika

Plak!!

"Itu jimin dan minji! Jika kau lupa, minji adalah siswa yang dulu satu-satunya dekat dengan mu, benar kan kook?" Sambung yugyeom setelah memukul kepala mingyu dengan botol minuman

"Yang baju hitam itu jimin dan yang satu lagi i5u minji.. bukan kah sudah jelas raut wajah mereka sangat berbeda!"

"Benar!" Ucap dk

"Jungkook..." panggil yugyeom yang melihat priq bertubuh besar itu berjalan menuju pintu

"Sebaiknya kau berhati-hati.. aku merasakan sesuatu yang buruk terhadap pria itu" sambung yugyeom membuat jungkook berhenti tanpa menoleh

"Aku tau..." putusnya lalu meninggalkan kos yugyeom

Yugyeom menghela nafasnya panjang, ia berfirasat buruk terhadap jimin setelah mengetahui sedikit info tentang latar belakang pemuda itu. Yang membuatnya takut, karna jungkook melihat jimin sebagai minji, orang yang sangat pria itu cintai dan lindungi, jadi yugyeom ingin jungkook menjauhi jimin agar pria itu tidak melampaui batas.

"Jika kau tau kebenarannya apakah kau akan menyakitinya, kook?"

"Hei, yugyeom! Jangan terlalu khawatir pada nya.. btw, eunwoo kemana ya?" Ujar mingyu menegur yugyeom yang memandangi pintu kosong

"Dia sudah menghilang sejak pencarian dimulai.." sambung dk mengingat tingkah laku aneh eunwoo sebelum meninggalkan markas

"Ahh, hari ini benar-benar aneh.. eunwoo pergi seperti orang misterius dan minghao tidak mengangkat telfonku setelah memanggilku beberapa kali, benar-benar aneh!" Mingyu merebahkan kepalanya ke paha yugyeom, lelah

"Yakk! Tempat ini luas, kenapa harus di pahaku!" Marah yugyeom

"Ya-ya.. pahamu empuk sekali, aku akan tidur nyenyak jika begini!" Goda mingyu membuat kedua pipi yugyeom memerah namun memberontak

"Yaaakkk! Menjauh dariku.. dasar badan bongsor!!"

Yugyeom menjambak-jambak surai coklat mingyu sampai berdiri tegak seperti habis terkena setrum, membuat mingyu membuka mata nya perlahan dan menatap yugyeom dari bawah sana.

"Ehh.."

"Biarkan seperti ini untuk sementara!"

Tegas mingyu besuara lembut, membuat pipi yugyeom semakin memerah malu. Sedangkan dk yang melihat adegan romantis keduanya, ia seperti membayangkan bahwa dirinya untuk menjadi psikopat kejam dan membunuh keduanya secara bersamaan.

"Sebaiknya, aku pulang saja.." ujar dk, capek melihat orang-orang di sekelilingnya penuh dengan percintaan

"Hei, dk... apa kau baik-baik saja! Apa kau tidak ingin memiliki kekasih?" Ujar mingyu menyadari kekesalan dk

"Haa? Aku tidak membutuhkan hal yang sangat merepotkan!" Jawab dk sinis

"Nyee nyee... bilang aja, kau ingin berada di posisiku.." ejek mingyu lagi

"Hei, mingyu!" Panggil dk dengan tatapan sinisnya

"Sebaiknya kau urus wanita tua yang bergandeng dengan pria seumuran mu!" Balas dk lalu meninggalkan kos yugyeom tanpa meladeni ocehan maut pria itu.

"Yaaaaa! Dk! Sialan! Kemariiii kauuu!"

"Dkkkkkkkk siiiiiiaaalllaaaaannnnn!!!"


●●●



Apartemen yang cukup besar untuk di tempati dua orang, seorang pria memencet tombol pin pitu apartemen dan membukanya perlahan

"Aku pulang..."

Ceklek

"Ehh... hyung?"

Jimin terkejut melihat sosok pria bertubuh tinggi semampai duduk menghadap pintu dengan stelan mewah berwarna hitam. Matanya mencolok tajam seolah ingin menerkam nya disnaa, lalu tiba-tiba suara teriakan meriah terdengar dari sisi pintu dapur memperlihatkan dohwan beserta adiknya membawa kue tart lengkap dengan lilin diatas nya.

"HAPPY BIRTHDAY!!!" Seru keduanya.

"Ka-kalian..."

Jimin terlihat muram karna sudah berburuk sangka pada pria yang ia panggil hyung tadi, lagian itu salah mereka, kenapa tidak memberitahu jika ingin membuat kejutan.

"Kalo dikasi tau namanya bukan kejutan, jimintul!" Author

Jimin meletakkan ranselnya lalu duduk bersandar pada sofa empuk di samping pria itu. Ia menoleh, bertanya pada pria itu kenapa datang kemari dan sejak kapan dia berada di korea.

"Aku merindukanmu, jimin? Apa kau melarangku untuk menemuimu?"

"Ah, bukan begitu.. hanya saja aku sekarang fokus sekolah, dan tidak ada waktu untuk mengunjungimu di penjara lagi. Jadi, kapan kau pulang?" Ucap jimin

"Sekolah ya?"

"Emm, aku tidak akan pulang.. karna aku sudah bebas!"

"Jinjja!! Jin hyung? Bercanda nya kelewatan!"

"Emang tampangku terlihat seperti sedang bercanda?"

Jimin terkejut, ia menoleh dan memastikan arti tatapan seokjin yang terlihat sangat tegas disana. Matanya berubah seketika, seperti ada bintang-bintang kecil dan pipinya merona merah setelah mengetahui seokjin telah terbebas dari penjara.

Walaupun diawal jimin terlihat sangat dingin tapi dia adalah satu-satu nya orang yang peduli dan mempercayai seokjin, pria muda itu selalu menyempatkan waktunya hanya untuk pergi mengunjungi sel pribadi yang difasilitasi barang mewah namun seokjin tidak berminat sedikit pun terhadap fasilitas yang disediakan, seokjin hanya menunggu kedatangan jimin.

"Apa kau senang? Adik kecilku?" Ucap seokjin mengelus kepala jimin lembut

"Hmmm, aku mengira hyung hanya sementara disini, makanya aku tidak ingin mengatakan banyak hal" Seokjin terkekeh mendengar ucapan polos jimin

Kim Seokjin adalah anak tertua dari saudara ayah jimin. Ia sempat tinggal di korea untuk meneruskan pendidikannya dan mengejar cinta nya pada seorang gadis, yakni teman sekelasnya.

Namun setelah peristiwa yang menimpanya membuat gadis itu mati dan seokjin masuk penjara atas tuduhan pembunuhan massal disebuah hotel ternama korea. Peristiwa itu masih misteri bagi jimin, karna setelah kejadian itu seokjin sedikit sensitif terhadap percakapan yang berbau bahasa, teman.

"Besok ingin ku temani?" Ucap seokjin

"Yaa! Kak jin! Aku akan juga adikmu!!!" Sahut brian

"Iya-iya.. kau juga adikku, tapi jimin berbeda. Kau mengerti" Tegas seokjin dengan nada yang lembut

"Hahhh! kak jin selalu saja berterus terang.."

"Jin hyung, sepertinya aku akan pergi sendiri.. karna besok adalah hari spesialku dan dia" ujar jimin membuat seokjin memahaminya.

"Baiklah kalau begitu, aku akan menyelesaikan beberapa pekerjaan lalu kembali kesini besok siang.." final seokjin memakai kembali jas nya.

"Bukan kah ini sudah malam? Sebaiknya hyung menginap.." ucap jimin

"Baiklah, aku akan tidur denganmu dan memelukmu sepanjang malam." Jawab seokjin berlagak membuka kancing bajunya membuat jimin menjerit dan berlari masuk kekamar

Ceklek (suara pintu kamar jimin)

"Dasar jin hyung mesum! Pergi sana!!!"

Suara teriakan jimin dari dalam kamar terdengar sampai keluar, seokjin tertawa lalu berpamitan pada brian dan dohwan yang kini menemani seokjin turun ke lobby untuk pergi menjalankan pekerjaannya.


















Tbc:)









Heleh ngawur.. semoga suka, maaf lama up. Sibuk jualan 😭😭😭










Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro