Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

3

Serangan kejutan di sore hari, seorang pria menyerang SMA shadow sendirian dan melumpuhkan siswa-siswa dengan mudah nya. Suara sepatu pantofel yang dikenakan pria itu terdengar sampai di depan pintu markas yang bertuliskan dilarang masuk.

"Jadi ini..."

Brak!

Pria itu menendang dan merusak pintu tersebut membuat para penghuni yang sedang bersantai didalam sana menjadi sigap dan menoleh kearah pria yang saat ini tengah berjalan masuk ke dalam ruangan

"Kau yakin kau seorang siswa?" Ujar pria itu menunjuk salah satu pria yang terlihat tua dan berkumis

"Sekolah macam apa ini?"

Memperhatikan setiap sudut ruangan yang berdebu dan kotor, agak risih dengan keadaan sekolah itu namun demi mencari tau kebenaran, ia akan melakukan apapun meski harus kembali menjalani masa sekolah. Sebuah sofa hitam yang cukup bersih terlihat olehnya, tanpa berfikir panjang pria itu langsung berjalan cepat dan mendaratkan bokong nya disana.

"Hei, kau tidak diizinkan duduk disana!" Ujar siswa

"Oh, maaf.. tapi aku tidak melihat ada kursi lain?"

Tiba-tiba seorang siswa dengan wajah babak belur datang dan memberitahu bahwa pria yang sedang duduk itu telah melumpuhkan semua siswa.

"Kau cari mati?" Ujar siswa-siswa saling bersahutan sembari mengepung pria itu

"STOP!"

Sulih suara perintah terdengar familiar bagi murid sekolah shadow, membuat mereka berhenti dan menoleh kearah pintu secara bersamaan.

"Wah! Wah!" Ujar pria yang duduk di singgah sana milik pemimpin SMA shadow

"Ju-jungkook, bu-bukan kah d-dia-.."

"Minji..." panggil jungkook dengan mata berkaca-kaca

"Ha?"

Tanpa basa-basi jungkook langsung berlari untuk memeluk pria yang di kenal nya sebagai minji, namun sebelum keinginan nya tercapai pria itu langsung memukul dan menendang jungkook hingga tersungkur dilantai membuat seluruh anggota shadow marah dan ingin mengeroyoki pria itu.

"JANGAN!!!" Teriaknya

"Aku tidak apa-apa.." ujar jungkook lalu bangkit

"Kau pasti jungkook?" Tanya pria itu

"Minji, apa yang kau bicarakan, ini aku.. kau tidak mengenalku?" Sahut jungkook

"Hei, apa dia benar-benar minji? Tapi kan minji..." bisik D.K pada mingyu

"Aku tidak tau.. tapi wajahnya sangat mirip.."

"Hei, siapa kau? Apa yang kau inginkan?" Itu eunwoo

"Aku siswa tahun kedua disini.. aku juga akan menjadi yabg terkuat disini" jawabnya santai

"Hah?" Serentak

"Jangan harap!"

"Baiklah. Perkenalkan aku park jimin, siswa tahun kedua yang akan melawan jungkook-nim dan mengambil kehormatan nya!" Tekan pria bernama jimin

"Bagaimana menurutmu, jeon jungkook-nim? Ah, jeon jungkook hyung? Ah, itu tidak tepat. Jeon jungkook-sii?" Ucap jimin membuat jungkook merasa lucu lalu berseringai tajam

Jujur, jungkook sangat bingung namun juga senang melihat wajah yang telah lama ia rindukan. Tapi sikap dan cara berbicara jimin sungguh berbeda dan cukup menarik baginya, setelah beberapa tahun lalu jungkook menjaga dan melindungi minji ia berharap agar minji menjadi kuat dan tangguh supaya bisa melindungi dirinya sendiri jika berada diluar.

Namun apa sekarang, jungkook benar-benar melihat minji dengan sifat yang bertolak belakang, sungguh menakjubkan bagi jungkook. Lalu, dengan senang hati jungkook mempertimbangkan tawaran duel tersebut dan menjabat tangan jimin yang terasa lembut dan mungil.

"Kau yakin akan berkelahi dengan tangan ini?"

"Jangan tertipu dengan kehalusan nya!" balas jimin meremas tangan jungkook kuat

"Awww, sakit..." mengkek jungkook dengan mata yang binar-binar

"Wah, jungkook-nim bener-bener buaya.. ga bisa liat yang bening dikit langsung tuh ke mengek an..."

PLAK!

"Kau bisa diam tidak!" Eunwoo memukul kepala yugyeom

Usai berjabat tangan jimin langsung pergi meninggalkan markas tanpa disentuh sedikit pun oleh anggota shadow karna jungkook memberi kode untuk membiarkan siswa cantik nan sexy itu lolos begitu saja.

Jungkook merasa terbang hingga melayang sambil mencium aroma wewangian dari hasil berjabat tangan tadi, membuat mingyu, jaehyun, yugyeom Dll turut senang melihat senyum jungkook pulih kembali, setelah hilang 2 tahun lamanya.

"Ya, apa kau membatalkan pengajuan lulus SMA?" Tanya mingyu pada jungkook yang tak dihiraukan

"Seperti nya dia akan menunda kelulusan nya selama 10 tahun kedepan..." jawab yugyeom membuat seluruh anggota terkekeh kecuali eunwoo yang kini menatap sendu kearah jungkook lalu pergi meninggalkan markas.

●●●

Disebuah tempat makan pinggiran jalan, terlihat minghao sedang mabuk karna banyak meminum minuman alkohol yang membuatnya oleng saat berjalan keluar. Perempuan cantik menghampiri minghao sambil menanyakan keadaan minghao dan menuntun nya untuk duduk di sebuah kursi pinggir jalan.

"Kau ingin minum?" Tanya perempuan itu lalu minghao mengangguk

"Tunggu sebentar..." perempuan itu mengeluarkan botol aqua dari tas miliknya lalu memberikan nya pada minghao

"Minumlah, agar kau cepat pulih" ujar perempuan itu

Setelah beberapa saat terlihat minghao sudah cukup sadar dan mulai berkenalan dengan perempuan yang sudah memberinya air.

"Namaku jennie.."

"Ah, aku minghao..." jawabnya sambil mengusap mukanya yang terasa kusam

"Kau masih tampan kok..." ujar jennie membuat minghao tersenyum malu

"Apa yang kau lakukan disini?" Tanya minghao

"Oh, tidak ada.. aku hanya mencari udara segar" jawab jennie

"Oh begitu.."

"Sebenarnya aku ada satu tempat yang asik, tapi aku tidak punya teman untuk pergi kesana?"

"Tempat apa itu?" Tanya minghao penasaran

"Kau mau ikut?"

"Tapi aku tidak akan lama, karna temanku pasti sudah menunggu.." ujar minghao

"Tidak akan lama..." jennie langsung menarik tangan minghao untuk pergi bersama

Entah kemana arah tuju mereka minghao yang tidak pernah memiliki pacar atau teman perempuan akhirnya luluh dan mengikuti jennie untuk pergi ke tempat yang dikatakan asik itu.


●●●

Sebuah club malam yang terletak di bagian sisi utara, busan. Dentuman musik dj terdengar begitu jelas di telinga minghao yang hanya berfokus pada jennie, mereka masuk kedalam club itu dan mencari sebuah meja untuk bersantai dan menikmati malam.

"Hei, aku baru saja minum?" Ucap minghao yang tak terdengar oleh jennie

Jennie menarik minghao ke salah satu meja kosong yang kini menjadi tempat mereka berdua. Tak pernah terbayangkan oleh minghao ia duduk berdekatan dengan seorang wanita yang cantik dan memiliki senyum manis di wajahnya, minghao benar-benar terbuai oleh paras jennie.

"Kau suka?" Tanya jennie menaikkan volume suaranya di telinga minghao

"Suka!" Jawab minghao berteriak

Tunggu, minghao terdiam seketika saat menyadari seluruh isi club tersebut diisi oleh pria berpakaian putih dan juga night dancer wanita yang memakai bikini serba putih.

"Maaf, seluruh tempat ini bukan kah milik white smokey?" Tanya minghao melihat sekelilingnya

"White smokey? Apa itu?" Tanya balik jennie yang tak mengerti

"A-aku harus pergi... tidak bisa, aku tidak boleh kesini..." panik minghao bangkit dari tempat duduknya

"Tunggu, hei..." cegah jennie memohon pada minghao

"Kenapa?"

"Aku minta tolong padamu, plissss.. sekali saja.." mohon jennie dengan puppy eyes nya

"Apa itu?"

"Tolong berikan benda ini pada pria itu..." tunjuk jennie pada seorang pria botak berkaca mata hitam yang di temani oleh dua ladies di sebrang meja mereka

"Benda apa ini?" Tanya minghao

"Berikan saja, lalu kita pergi dari sini... pallii...."

Minghao yang begitu gelisah akhirnya mengambil benda yang diberi oleh jennie dan berjalan ke sebrang meja untuk memberikan benda itu pada pria yang dimaksudnya.

"Ini..." ujar minghao pada pria berkepala botak

"Apa ini?"

"Wanita itu menyuruhku untuk memberi ini padamu, cepat ambil!"

Saat hendak mengambil benda tersebut, tiba-tiba seorang pria berhoodie hitam menabrak minghao dan merebut benda itu dari tangannya. Minghao yang terkejut spontan mengejar orang itu hingga keluar club namun tak dapat menemukan nya.

Di lain sisi, sang pemilik tengah memperhatikan layar monitor yang berisi cctv seluruh club malam tersebut. Ia memperbesar bagian sudut lorong dan terlihat jelas wajah seorang pria yang cukup ia kenal berdasarkan pakaian yang di kenakan.

"Shadow..." pria itu menaikkan sudut bibirnya

"Taehyung-nim, apa yang akan kau lakukan?"

"Dapatkan orang itu!" Ucapnya dengan nada deep voice

●●●


Malam yang sama, terlihat seorang pria baru saja keluar dari kamar mandi menggunakan handuk kimono berwarna pink dan terkejut melihat adik laki-lakinya sudah berada dikamar sedang membongkar tas miliknya.


"Oh, brian..." ujar jimin

"Eh...?" Kaget brian

"Kau sudah makan?" Tanya jimin lalu brian mengangguk

"Bibi membuatkan ku ramen sama kimchi, tapi aku belum memakan nya.."

"Jangan terlalu sering makan makanan instan, itu tidak baik untuk kesehatanmu.."

"Hmm, okey.. bagaimana hari pertamamu di sekolah? Apakah menyenangkan?" Tanya brian membuat jimin teringat apa yang ia lakukan tadi

"Wah! Jinjja... aku seperti akan mati..."

"Wah! Ceritakan.. ayo! Ceritakan!" Kepo brian

"Jantungku..." ucap jimin sambil meragakan orang yang terkena serangan jantung, membuat brian tertawa pingkal

"Apa kak dohwan membantumu?" Tanya brian

"Hm, tentu saja.. jika tidak ada dohwan hyung, mana mungkin aku bisa menghabisi seluruh siswa yang bersekolah disana!"

Flashback sore hari_

Penampakan sekolah yang tidak layak untuk digunakan lagi sebenarnya, kumuh, sampah bertebaran, cat dinding yang rusak dan penuh coretan pilok diseluruh bangunan. Seorang pria turun dari mobil arah kursi mengemudi dan membukakan pintu belakang untuk park jimin yang kini bersandar cantik di depan pintu mobilnya bersama dohwan.

Dohwan, sebenarnya dia adalah asisten pribadi jimin sebelum pria besar itu di tarik oleh ayahnya karna perbuatan nya sendiri.

Dohwan memiliki tubuh yang besar, kekar dan keras. Eh, maksudnya ototnya. Postur tubuh yang sangat bagus jika dilihat dari segala sisi, membuat jimin selalu merasa hebat jika berada didekatnya tanpa perlu mengkhawatirkan hal sebesar apapun.

"Hyung..." panggil jimin

"Bantu aku untuk menyelesaikan ini, oke?" Sambungnya

"Eh, jadi ini alasanmu meminta ku dan mengorbankan brian?"

"Hehe.. aku bisa saja, tapi mana mungkin aku bisa menghabisi semua nya sendiri?" Alibinya

"Jadi apa rencanamu?" Tanya dohwan menaikkan resleting jaketnya siap.

"Aku akan bertemu dengan orang itu dan kau... tolong urus sisanya!" Ujar jimin membuat dohwan menoleh secara spontan

"Ha? Eh, maksudnya?"

"Ayo!" Final jimin langsung meninggalkan dohwan yang masih loading dengan perkataan jimin barusan

"Itu sama saja aku yang bekerja sendirian..." monolog nya tanpa protes

Flashback off_

Gelak tawa riang terdengar dari kedua saudara angkat itu, brian tidak menyangka pada jimin bahwa ia mengerjai dohwan untuk menghajar seluruh siswa dihari pertama nya masuk dan memanipulasi semua murid dengan uang dan sedikit ancaman.

"Astaga, kak jimin benar-benar..." geleng-geleng brian setelah mendengar keseluruhan cerita nya

"Ya, begitulah.. tidak masalah membuang sedikit uangku demi dia..."

"Dia tau aku memiliki segalanya, kenapa dia harus berbohong padaku.." sambung jimin menghela nafasnya lalu menyala kan hairdrayer

"Kenapa kak jimin tidak pernah mengunjunginya? Jika kakak mengatakan nya padaku, mungkin aku akan menemani kakak?" Ucap brian sambil merebahkan tubuhnya diatas temlat tidur jimin

"Dia selalu mengatakan bahwa dia baik-baik saja.. aku memberinya ponsel tapi dia jarang menggunakannya. Setiap ada dering yang berbunyi dariku, dia membiarkan ponselnya begitu saja lalu membalasku melalui email. Hanya itu yang dia tau..." panjang jimin membuat brian terdiam dan ikut merasa prihatin

"Apa kau tau dia seperti itu?" Tanya brian perihal riwayat hidup minji

"Hm, tentu saja... semua email yang dia kirim jika bukan aku yang menerjemahkan nya sendiri, mungkin oranglain tidak akan paham dengan apa yang dia tulis.." jawab jimin seketika mengingat pesan yang sama setiap kali mereka berkomunikasi.

"Hhhhh, aku merindukan pesan itu sekarang..." nangis jimin tiba-tiba

"Kakak..." brian segera mendekati jimin dan memeluknya erat

"Ini akan segera berakhir, sekarang kakak sudah disini.. aku dan kak dohwan janji akan merahasiakan ini dari ayah, sampai kakak menemukan bukti atas siapa yang telah melakukan kejahatan itu..." ucap brian sangat mencintai jimin walaupun jimin hanya seorang kakak angkat.

"Itu benar, aku juga tidak akan meninggalkan masalah ini jika belum selesai.. kau adalah saudara satu-satunya, panggil saja aku jika kau membutuhkan sesuatu.." itu dohwan, entah sejak kapan dia berdiri didepan pintu tanpa memakai baju atasan membuat jimin tertawa dan melempar dohwan dengan handuk kimono nya.

"Ya! Apa kau menggodaku kak dohwan?" Ucap brian

"Ini korea! Jadi kau harus memanggilku dengan kata hyung! Paham?"

"Baiklah dohwan hyung, apa kau menggodaku?"

"Aku tidak menggodamu, aku hanya lewat dan tak sengaja melihat kalian berpelukan.." alibi dohwan membuat jimin tertawa kembali

Dohwan mengembangkan senyumnya senang, ia tidak suka jika melihat jimin bersedih karna masa lalunya. Alih-alih mengungkapkan perasaan yang dipendam nya selama bertahun-tahun, hanya dengan melihat jimin tersenyum saja dohwan merasa tenang dan tidak perlu mengkhawatirkan apapun.

"Baiklah, tuan-tuan... sekarang waktunya makan malam!" Ujar dohwan membuat kedua bersaudara itu mengangguk.







Tbc:)



Ini dohwan gimana, ganteng gak 😭 spek bodyguard gak kalah besar ma jk

Wkk makin kemana" alurnya... jangan lupa vote nya yaa ⚘️

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro