Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

03. The Wedding

Cause if I want you, and I want you, babe
Ain't going backwards, won't ask for space
Cause space was just a word made up by someone who's afraid to get too close.

──────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰──────


Hari pernikahan Eden tiba. Kim Hongjoong menjemput Seonghwa di apartemennya dengan balutan kaos putih dan blazer hitam, serta celana khaki yang membuat Seonghwa menelan ludah.

Hongjoong begitu breathtaking.

Seonghwa tidak ingat Hongjoong bisa begitu mempesona, ia juga tidak ingat apakah Hongjoong sama mempesonanya saat dipesta pernikahan Yunho dan Mingi.

"Kau sudah siap?"

"Ya."

Rasanya aneh bagi Seonghwa untuk menghadiri acara formal seperti ini bersama Hongjoong, tapi ia cepat-cepat melupakannya. Mereka hanya akan datang, berfoto bersama, lalu pulang.

Ya, Seonghwa akan baik-baik saja.

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────

Hongjoong tidak bodoh untuk tak menyadari raut wajah Seonghwa yang terlihat gugup dan tidak nyaman. Mereka berdua baru saja selesai berfoto dengan Eden dan mempelai wanitanya. Eden sempat memberi senyum usil pada Hongjoong karena berhasil membawa Seonghwa sebagai teman kencannya yang dibalas Hongjoong dengan death glare dan senyum sinis.

"Kau ingin sesuatu?" Tanya Hongjoong setelah sekian lama membaca raut wajah Seonghwa.

"Tidak."

"Ada strawberry champagne, kau mau?"

"Aku tidak berencana untuk minum malam ini, tapi baiklah, aku mau."

Astaga, Park Seonghwa. Hongjoong tidak habis pikir mengapa pria dihadapannya ini begitu rumit dan dapat ditenangkan hanya dengan segelas sampanye.

"Tunggu disini, akan kuambilkan untukmu." Hongjoong berlalu setelah Seonghwa bergumam singkat padanya. Ia meraih dua gelas strawberry champagne dan kembali ke hadapan teman kencannya. Ralat, kembali ke hadapan Seonghwa. "Untukmu," Tangan kanan Hongjoong meletakkan satu gelas sampanye tersebut dimeja, "Kau ingin sesuatu lagi?"

"Tidak, terima kasih, Hongjoong."

Keduanya kembali terdiam, namun pandangan Hongjoong tak lepas dari Seonghwa yang tengah menyesap sampanyenya. Serius, Hongjoong merasa seperti penguntit sekarang.

"Mereka berdansa," ucap Seonghwa, menunjuk Eden dan istrinya yang turun ke lantai dansa dengan tangan saling bertautan, "Begitu juga dengan orang-orang disekitarnya."

"Seonghwa, kau mau berdansa denganku?"

Untuk kedua kalinya, Seonghwa kembali meraih telapak tangan Hongjoong, menyanggupi permintaan lelaki Kim itu untuk berdansa, "Tentu."

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────

Canggung.

Janggal.

Awkward.

Hal itu yang terlintas dibenak Seonghwa saat ini, dengan kedua tangannya yang melingkar pada leher Hongjoong, begitu juga kedua lengan Hongjoong yang melingkari pinggang Seonghwa dengan sempurna.

"Langkahmu masih kaku," ujar Hongjoong dengan sedikit kekehan kecil diujung ucapannya.

"Terakhir kali kita berdansa saat dipernikahan Yunho dan Mingi, sudah... empat bulan yang lalu aku rasa?"

"Kau benar."

Seonghwa menghela napas kasar, "Aku payah dalam hal ini."

"Hei, itu bukan masalah," Jemari Hongjoong membawa dagu Seonghwa untuk menatapnya, "Kau akan baik-baik saja, tatap aku, oke?"

Lelaki bermarga Park itu hendak menyutujui ucapan Hongjoong ketika ia melihat seseorang yang sangat familiar berjalan ke arah mereka berdua. Lee Juyeon. Bagaimana pria itu bisa berada disini?

"Sial." Gumaman Seonghwa terdengar terlalu keras dan dapat Hongjoong tangkap dengan baik.

"Seonghwa, kau tak apa? Apakah ucapanku ada yang salah?"

"Tidak," Lelaki itu semakin mendekat, menyambut kedatangan Juyeon, kendati mulut Seonghwa menjadi asam dan telinganya berdenging ketakutan, "Hongjoong, ayo berbalik."

"Kenapa?"

Terlalu banyak bicara, tidak ada waktu yang tersisa, maka Seonghwa melakukan tindakan paling nekat dalam hidupnya, mencium Hongjoong di tengah lantai dansa. Dapat Seonghwa rasakan tubuh Hongjoong menegang, namun tak butuh waktu lama sampai keduanya terlibat dalam kontak fisik paling panas yang pernah mereka lakukan. Dan semua itu, Seonghwa yang lebih dulu memulai.

Menyadari beberapa menit sudah terlewati, Seonghwa menyudahi ciumannya. Ia bergerak mundur, menatap wajah Hongjoong yang memerah dan matanya yang sayu. Jelas bukan hal yang dapat Hongjoong sangka dan ia pasti sangat terkejut.

"S-Seonghwa.."

"Ayo pulang."

Hongjoong tak sempat berpamitan pada Eden karena Seonghwa sudah lebih dahulu menarik tangannya, tapi ia tahu bahwa Eden melihat keduanya beradu bibir dilantai dansa tadi. Mungkin, Hongjoong harus menyiapkan pidato sebagai bentuk penjelasan pada Eden atas tindakannya dengan Seonghwa.

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────

Tidak ada pembicaraan yang tercipta selama Hongjoong mengantar Seonghwa pulang ke apartemennya. Lelaki yang duduk di kursi penumpang itu tampak diam sambil mengulum bibir, bola matanya bergerak tak nyaman dan Seonghwa berkali-kali memainkan jemarinya.

"Kau... baik-baik saja?"

Butuh beberapa detik sampai Seonghwa menjawab, "Ya."

Hening kembali menyapa, membuat Hongjoong tidak tahan untuk membuka mulut dan kembali berucap sampai Seonghwa berkata..

"Aku minta maaf," Pandangan Seonghwa jatuh pada wajah Hongjoong, "Tentang ciuman tadi."

Hongjoong ingin bertanya mengapa Seonghwa melakukan ciuman mendadak itu di tengah lantai dansa dan dihadapan orang banyak. Sempat terlintas dibenak Hongjoong apakah Seonghwa sedang horny tetapi ia memilih untuk tidak menyuarakan isi pikirannya.

"Tidak apa-apa," Sambil menelan ludah dengan gugup, Hongjoong kembali teringat bibir Seonghwa yang terasa seperti strawberry champagne, "Aku hanya terkejut."

"Kau pantas untuk terkejut, aku melakukannya dengan mendadak, bukan?"

"Ya, benar."

"Aku harap, kau tidak melihatku sebagai manusia aneh dan mesum sekarang."

"Tidak, tentu saja tidak."

Lelaki bermarga Park itu tersenyum kemudian mengalihkan pandangannya ke depan, menatap jalanan kota Seoul yang ramai meskipun di malam hari. Seonghwa tidak tahu apakah tadi Juyeon melihat ia berciuman dengan Hongjoong, Seonghwa juga tidak tahu tentang kelanjutan hubungannya dengan Hongjoong setelah kejadian ini.

Satu hal yang Seonghwa ketahui, ia mengacaukan segalanya.

─────╯˚⋆。˚ ⋆ ˚୨୧˚ ⋆。˚ ⋆˚╰─────


A/N:

Happy Atiny Day untuk para pembaca buku ini 💞💞

Iya ini aku update nya ada yang seminggu sekali, ada yang seminggu dua kali. Semoga kalian tidak bosan ya dengan JoongHwa (+Juyeon) 🤭

-yeosha

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro