Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Act Five


"Empati, Inspektur," celetuk Arthur. "Aku ... ingin membantu anak itu." Kalimat itu tak pelak membuat Sang Inspektur berhenti berderap. Ia menyunggingkan senyum samar, lalu kembali berjalan dengan rasa kagum dalam dirinya.

———

Act Five

Setelah menghabiskan waktu berjam-jam untuk menganalisa dokumen pemberian Inspektur Mawson, barulah ia mendapatkan gambaran soal mengapa para seniornya begitu ingin agar ia berhenti menyelidiki kasus di rumah Wada; mengapa Wada tak mau bersikap kooperatif, namun memberikan tatapan berharap kepadanya.

Kasus 19 April 2009. Korban: Nyonya Violet.

Kejadian di rumah Wada nyatanya bukan sekadar kasus kriminal biasa. Penyusupan ini adalah rangkaian dari kasus Nyonya Violet, yang sampai sekarang belum menemukan titik terang. Tak ada saksi maupun bukti yang memadai. Data yang tersedia hanyalah rincian aktivitas sehari-hari milik Nyonya Violet, silsilah keluarganya, dan riwayat hidupnya.

Melalui Inspektur Mawson, barulah Arthur mengetahui bahwa Nyonya Violet disinyalir merupakan anggota dari sebuah agen itelijen swasta—yang kemungkinan besar illegal. Kasus ini sebenarnya sudah tidak ditindaklanjuti oleh pihak kepolisian atas permintaan dari keluarga Nyonya Violet. Jika kasus ini tetap ditindaklanjuti, keluarga Nyonya Violet khawatir akan keselamatan kedua putranya—dan Arthur memperkirakan kalau Wada adalah anak bungsu dari Nyonya Violet.

Arthur tahu betul, jika sebuah kasus sampai berurusan dengan agen intelijen, maka taruhannya adalah nyawa. Itulah mengapa, Inspektur Mawson selalu menghalangi Arthur untuk mengusut kasus di rumah Wada. Bukan untuk menghalangi pekerjaannya—karirnya—secara harafiah, melainkan mewanti-wanti dirinya agar tidak bertindak ceroboh dan gegabah. Ia harus mengakui bahwa dirinya telah berprasangka buruk pada mereka.

Kemudian, apakah Arthur akan mundur begitu saja setelah mengetahui kenyataan akan bahaya yang mungkin menghampirinya? Rasa-rasanya tidak. Wabah lama itu telah menjangkitnya sejak awal, wabah keingintahuan, disusul wabah empati, dan wabah rasa tanggung jawab terhadap pekerjaannya sebagai detektif polisi. Apakah ia merasa terbebani akan semua itu? Tidak juga. Itu adalah dirinya, dan ia amat bangga akan hal itu.

Arthur rasa, takdir telah memulai pertunjukkan yang lain—lagi—untuk dirinya. []

———

boo boo, a warm up, i guess.

28 Februari 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro

Tags: #shortstory