Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 10

    "Kalian sudah bekerja keras, terimakasih." lantang seorang staf perempuan, mengakhiri aktivitas Minhyuk dan Youngjae hari itu.

    Keduanya berjalan beriringan menuju ruang tunggu dengan sedikit obrolan ringan yang sesekali terinterupsi ketika mereka bertegur sapa dengan beberapa orang yang mereka kenal.

    Berjalan sembari merangkul bahu yang lebih muda, Minhyuk kemudian melontarkan sebuah pertanyaan. "Bagaimana semalam?"

    Youngjae sekilas memandang, merasa aneh dengan pertanyaan Minhyuk. Keduanya memasuki ruang tunggu dan tangan Minhyuk terlepas dari bahu Youngjae.

    Youngjae lantas memberikan respon pada pertanyaan sebelumnya. "Apanya yang bagaimana?"

    Youngjae menempati kursi di depan meja rias, sedangkan Minhyuk lebih memilih bersandar pada meja dengan tangan yang meraih ponsel yang sebelumnya ia tinggal di meja dan mulai membiarkan jarinya menjelajahi layar ponselnya.

    "Aku menanyakan anak itu, kau mengantarnya pulang 'kan?" sebelah alis Minhyuk terangkat ketika melihat sebuah artikel yang di buat oleh fans di layar ponselnya, dan sebelum Youngjae sempat menjawab pertanyaan darinya sebelumnya. Dia lebih dulu kembali berbicara.

    "Tunggu sebentar."

    Youngjae lantas memandang Minhyuk dengan penuh tanya, begitupun Minhyuk yang menjatuhkan pandangannya. Ia kemudian melontarkan pertanyaan, "apa kalian membeli baju Couple?"

    Kedua alis Youngjae saling bertahutan. "Siapa yang Hyeong maksud?"

    "Kau dan Taehyung."

    Dahi Youngjae semakin mengernyit.  "Jangan asal bicara, untuk apa aku melakukannya?"

    Minhyuk menunjukkan layar ponselnya, di mana terdapat foto Youngjae dan Taehyung yang di sandingkan. Tampak keduanya memakai baju dengan model serta warna yang sama, hanya gaya rambut berbeda. Youngjae lantas mengambil ponsel Minhyuk guna melihat dengan lebih jelas.

    "Aish... Kenapa dia harus mengambil yang ini?" gumam Youngjae kemudian dan mengembalikan ponsel Minhyuk, lalu mengambil ponselnya sendiri.

    "Kenapa kalian memakai baju yang sama? Kebetulan atau memang sudah di rencanakan?"

    "Dia meminjam bajuku." ucap Youngjae, sedikit mengacuhkan Minhyuk.

    "Kapan? Bukankah semalam kau mengantarnya pulang?"

    "Aku tidak tahu di mana rumahnya, semalam dia menginap di rumahku."

    Minhyuk mengangguk-anggukkan kepalanya dan memperhatikan Youngjae yang tengah melakukan panggilan kepada seseorang. Namun beberapa detik kemudian,  tercipta kerutan di dahi Youngjae ketika ia di sambut oleh sebuah bentakan dari seberang.

    "Kau ini sedang berbicara dengan siapa?" ucap Youngjae yang tak meninggikan suaranya, karna alih-alih marah, dia lebih merasa heran dengan respon yang di berikan oleh Taehyung. Terlebih saat pemuda itu tak kunjung meresponnya.

    "Kim Taehyung, kau masih di sana?"

    "Ah... Y-youngjae Hyeong? Ada apa?" suara yang terdengar gugup, memancing kecurigaan bagi lawan bicaranya.

    "Kau sedang berbicara dengan siapa tadi?" pengucapan dengan nada menyelidik. Minhyuk sempat menarik senyum tipisnya sebelum kembali berkutat dengan ponselnya. Sedangkan di sisi lain, kepanikan tengah melanda Taehyung.

    "Ah... Tidak, tidak. Bukan siapa-siapa, aku pikir Hyeong tadi siapa?"

    "Kau di mana?"

    "Aku ada di Agensi, ada apa Hyeong menghubungiku?"

    "Kenapa kau memakai baju yang itu? Aku tidak memberimu izin untuk memakai yang itu."

    "Hyeong sendiri yang mengatakan bahwa aku boleh mengambil sesukaku. Aku juga mengambilnya secara acak."

    "Setidaknya jangan mengambil baju yang baru ku kenakan beberapa waktu yang lalu."

    "Aku tidak tahu, aku hanya mengambil asal di gantungan."

    "Jaga baik-baik, itu baju favoritku. Dan kembalikan secepatnya."

    "Aku ta-, ya, ampun!"

    Dahi Youngjae mengernyit ketika mendengar suara bernada panik milik Taehyung. "Ada apa?"

    "T-tidak, tidak... Aku sangat sibuk hari ini, aku pasti akan segera mengembalikannya pada Hyeong, Hyeong tenang saja. Sekarang ku matikan teleponnya."

    Sambungan terputus secara sepihak, menyisakan sedikit rasa heran di wajah Youngjae.

    "Ada apa?" tegur Minhyuk yang kembali menaruh perhatiannya pada yang lebih muda.

    "Ada yang aneh dengan anak itu, apa dia sedang berulah?"

    "Maksudmu?"

    Youngjae memandang sang lawan bicara. "Dia memakiku begitu dia menerima panggilanku."

    "Bagaimana bisa? Apa terjadi sesuatu semalam?"

    Youngjae menggeleng. "Dia mengatakan, 'Jika ingin menikah, menikah saja. Kenapa masih menganggu hidupku'," ucap Youngjae memperagakan nada bicara Taehyung sebelum ia memiringkan kepalanya, "dia sangat aneh."

    "Semalam Changkyun mengatakan padaku bahwa anak itu ingin meninggalkan industri hiburan."

    Netra Youngjae memicing, menyatakan keheranannya. "Kenapa? Apa dia terlibat skandal yang besar?"

    Minhyuk mengendikkan bahunya. "Aku juga tidak tahu, aku dengar dari Changkyun bahwa ada seseorang yang tengah mencoba memerasnya."

    "Apa?"

    "Mungkin alasan di balik pemerasan itu yang menjadi alasannya untuk meninggalkan industri hiburan."

    "Apa dia sudah melakukan tindak kriminal?"

    "Siapa yang sedang kalian bicarakan?" sebuah teguran dari Manager Minhyuk seketika membuat keduanya bungkam. Sempat saling bertukar pandang hingga akhirnya Minhyuk yang mengatasi masalah kecil itu.

    "Bukan siapa-siapa, apa sudah selesai?"

    Si Manager mengangguk. "Kita harus pergi sekarang."

    "Aku tahu." Minhyuk beranjak, dia mengulurkan tangannya yang langsung di jabat oleh Youngjae. "Aku pergi dulu."

    "Jaga diri Hyeong baik-baik."

    "Sampai bertemu di Busan."

    Kedua aktor muda itu lantas berpisah dan kembali pada kesibukan masing-masing hari itu sebelum melakukan reuni besar-besaran di ajang pernghargaan untuk perfilman yang akan di selenggarakan di Busan minggu depan.

     Meninggalkan kedua aktor itu. Di sisi lain, Taehyung sibuk membersihkan kemeja putih yang ia kenakan setelah tak sengaja terkena tumpahan kopi yang baru saja di berikan oleh salah satu staf Perusahaan padanya.

    Merutuki diri sendiri yang terlalu ceroboh, mengingat kemeja itu bukanlah miliknya. "Kenapa hariku sial sekali? Setelah ini apa lagi?" gerutuan yang keluar dari mulutnya sebelum pendengarannya menangkap suara pintu yang di buka.

    Seojoon kembali masuk dengan membawa sebuah berkas yang langsung ia taruh di hadapan Taehyung. Membuat Taehyung mengangkat pandangannya.

    "Kenapa dengan kemejamu?"

    "Terkena tumpahan kopi."

    "Dasar ceroboh."

    Meninggalkan noda di kemejanya, Taehyung mendekat ke meja dan meraih berkas yang baru saja di bawa oleh Seojoon.

    "Berkas apa ini?"

    "Kontrak yang kau minta."

    Taehyung meraih pena di sisi meja dan membuka berkas tersebut. "Di mana aku harus tanda tangan?"

    Seojoon mengambil alih berkas dan menunjukkan di bagian mana Taehyung harus memberikan tanda tangannya.

    "Kau yakin tidak ingin memperpanjang kontrak? Bagaimana dengan Album mu? Bagaimana dengan konsermu? Direktur pasti akan menangis jika kau tinggalkan."

    "Sudah ku katakan bahwa aku akan memikirkannya setelah dari Busan."

    "Dan di hari yang sama, kontrakmu sudah habis. Apa yang sebenarnya sedang kau rencanakan?"

    Taehyung menatap jengah dan membuat Seojoon menjadi salah tingkah.

   "K-kenapa melihatku seperti itu? Aku bukan sedang memaksamu."

    "Dari pada mengurusi hidupku, lebih baik Hyeong pikirkan sekarang. Minyeong Noona atau Ara Noona."

    Kedua netra Seojoon seketika membulat. "Dari mana kau tahu?" tuntut sang Manager.

    "Tahu apa? Aku tidak tahu apa-apa." sedetik kemudian sebuah seringaian muncul di wajah Taehyung, membuat Seojoon sedikit bergidik.

    "Jangan bilang Hyeong menyukai keduanya?" seringaian itu melebar.

     "Ya! Apa yang sedang kau bicarakan? Kami tidak memiliki hubungan apa-apa, jangan asal bicara!"

    Taehyung mencibir, "cih! Pantas saja Minyeong Noona tiba-tiba pergi."

    "Ya! Dia pergi bukan karna salahku."

    "Siapa yang sedang menyalahkan Hyeong? orang aneh!"

    Hari itu menjadi hari terkahir Taehyung bersantai, karna setelah hari itu. Dia memiliki jadwal yang padat di detik-detik kontraknya akan berakhir. Mengambil aktivitas solo dan sempat melakukan wawancara majalah bersama dengan Changkyun sembari mempersiapkan diri untuk fan meeting serta acara penghargaan di Busan, di mana ia dan Youngjae juga akan membawakan lagu masing-masing di acara penghargaan perfilman terbesar di Korea Selatan itu.

Selesai di tulis : 01.02.2020
Di publikasikan : 01.02.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro