Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Lembar 07

    Selesai dengan acara malam mereka berdua, keduanya memutuskan menghabiskan lebih banyak waktu di sana untuk sekedar berbincang ringan dengan di temani beberapa botol Soju yang berada di meja makan setelah peralatan makan mereka di bereskan.

    Namun sepuluh menit berlalu, tak ada dari keduanya yang memulai pembicaraan terlebih dulu. Di saat Changkyun yang lebih memilih bersandar pada dinding kayu di bekakangnya dengan tangan yang bersedekap, memperhatikan tingkah Taehyung yang terlihat seperti seseorang yang mengalami tekanan batin. Menuangkan Soju dalam gelas kecil dan menenggaknya hingga tandas kemudian melakukannya secara berulang-ulang hingga satu botol habis dan ia mengambil yang baru. Pemandangan yang sangat langka bagi Changkyun di sepanjang karirnya sebagai teman dekat Taehyung.

    Tak tahan dengan sikap Taehyung, Changkyun pun bergegas mendekat ke meja dan meraih gelas yang hendak di ambil oleh Taehyung. Membuat tatapan sayu Taehyung terjatuh padanya. Bisa di lihatnya bahwa rekannya itu sudah mabuk.

    "Kenapa?"

    "Hyeong berniat menghabiskan semuanya tanpa menyisakan satu untukku?"

    "Kau bisa minum bersamaku jika kau mau," Taehyung merebut kembali gelas di tangan Changkyun dan menenggaknya sebelum ia menaruh gelas kosong tersebut ke atas meja, "kenapa kau malah duduk di sana?" lanjutnya.

    "Ada apa? Tidak biasanya Hyeong seperti ini."

    Taehyung tersenyum lebar di saat kesadarannya mungkin telah hilang separuh. Dia kemudian kembali menuangkan Soju ke dalam gelas kosongnya sembari berucap, "bagaimana dengan Yoohyeon?"

    "Bagaimana apanya?"

    "Bukankah kalian berkencan?"

    "Aku tidak merasa bahwa aku pernah berkencan dengannya."

    Sudut bibir Taehyung kembali terangkat. "Tapi artikelnya menuliskan hal itu."

    "Agensiku sudah memberikan pernyataan resmi, lagi pula siapa yang ingin berkencan dengan sepupu sendiri."

    Taehyung terkekeh pelan. "Gadis itu sepupumu?"

    "Benar."

    "Kau memiliki sepupu yang cantik. Aku pernah bertemu dengannya di acara musik, dia juga memiliki suara yang bagus."

    "Berhenti berbicara tentang sepupuku, sekarang bicarakan tentang Hyeong."

    Sebelah alis Taehyung sekilas terangkat dan pandangan yang sempat terjatuh itupun kembali menatap lawan bicaranya.

    "Aku? Ada apa denganku?" tersenyum miris, dia kembali mengangkat gelasnya dan hendak menenggaknya, namun tak ada apapun di dalam gelasnya yang kemudian membuatnya kembali menaruh gelasnya ke atas meja.

    "Berikan satu lagi untukku." ucapnya pada Changkyun ketika hanya ada beberapa botol Soju milik Changkyun yang masih utuh.

    "Berhenti minumnya, jika Hyeong minum lagi, Hyeong tidak akan bisa pulang."

    "Kau tenang saja, aku akan menghubungi Seojoon Hyeong."

    Taehyung mengulurkan tangannya, namun justru di jabat oleh Changkyun meski Changkyun tahu apa yang ia inginkan. Dia menarik tangannya dan menatap Changkyun dengan tatapan sayu yang seperti tak ingin terbuka.

    "Hyeong benar-benar tidak ingin bicara?"

    "Apa yang bisa ku bicarakan denganmu."

    "Hyeong memiliki masalah? Kita sudah mengenal cukup lama, tidakkah Hyeong merasa bahwa aku perlu tahu masalah yang Hyeong alami."

    Taehyung menunduk, di susul oleh bahunya yang sedikit berguncang ketika sebuah kekehan pelan terdengar keluar dari mulutnya. Dia kembali mengangkat wajahnya dengan seulas senyum yang tersisa di kedua sudut bibirnya.

    "Seminggu lagi kontrakku berakhir."

    "Lalu?"

    "Aku pikir, mungkin lebih baik jika aku mundur sekarang."

    Mata Changkyun memicing, mengikuti pergerakan Taehyung yang meraih botol Soju yang masih utuh di hadapannya.

    "Apa maksud Hyeong?"

    "Jika aku mempertahankan karirku aku bisa jatuh miskin, jika aku tidak berusaha mempertahankan karirku. Maka karirku akan segera hancur... Jika kedua jalan itu sama-sama memiliki akhir yang buruk, bukankah lebih baik aku mundur lebih awal... Setidaknya meski karirku hancur, aku masih memiliki uang untuk membiayai hidupku."

    "Seseorang sedang memeras Hyeong dan menggunakan kehidupan pribadi Hyeong untuk mengancam Hyeong, begitukah?"

    Tak ingin menanggapi, Taehyung hanya mengulas senyumnya dan menuangkan Soju ke dalam gelas kosongnya.

    "Siapa yang melakukannya? Apa yang dia katakan?"

    Bukannya menjawab, Taehyung justru menenggak gelasnya dan hal itu semakin membuat Changkyun menatap penuh kecurigaan terhadapnya.

    "Aku bukan seorang kriminal, berhenti melihatku seperti itu."

    "Jika Hyeong memiliki bukti, laporkan saja kepada Polisi."

    "Dan karirku akan segera tamat setelahnya."

    "Jadi berapa yang dia minta?"

    Lagi, Taehyung hanya tersenyum. Menghindar dari pertanyaan Changkyun dengan cara yang sama, yaitu menuangkan Soju dan menenggaknya tak peduli jika semakin lama kepalanya semakin memberat.

    "Hyeong." sebuah teguran yang membimbing pandangan Taehyung kembali pada lawan bicaranya.

    "Kau tidak bisa menghadapinya sendirian. Jika Hyeong berbicara dengan Agensi, mungkin mereka bisa membantu."

    Taehyung kembali terkekeh pelan dan berujar, "lalu, setelahnya apa yang akan di lakukan oleh Agensi? Mereka akan menutupi keburukan Artisnya untuk menyelamatkan karir si Artis dan juga asetnya."

    "Tapi mundur juga bukanlah hal yang bisa Hyeong lalukan saat ini."

    "Kau sudah menerima naskah dari pihak produksi?"

    "Sudah, kenapa?"

    "Terima saja, aku juga akan menerimanya." Taehyung kembali menenggak segelas Soju.

    "Apa yang sedang Hyeong pikirkan?"

    Senyuman tipis itu kembali di kedua sudut bibirnya. "Aku pikir akan sangat menyenangkan membuat kenangan baik bersamamu sebelum pergi."

    "Jangan bercanda, ini sudah tidak lucu lagi." sergah Changkyun.

    "Aku akan menjadikan ini proyek terakhirku sebelum karirku hancur... Kau tahu seperti apa fansku, mereka mendukungku untuk berkencan dengan Sohee Noona... Tapi jika aku ketahuan berkencan, mereka akan menjatuhkanku secara perlahan," Taehyung terkekeh pelan, "mereka sangat aneh, tidak! Hidup memang aneh, akulah yang tidak mengerti."

    "Jangan pergi," satu pernyataan yang kembali membimbing tatapan sayu Taehyung jatuh kepada Changkyun, "sesulit apapun, jangan pernah berpikir untuk pergi... Hyeong sudah melalui banyak kesulitan untuk bisa mendapatkan semua ini... Mereka pasti marah jika Hyeong benar-benar tengah berkencan, tapi kemarahan mereka hanya bersifat sementara."

    "Sementara, mungkin adalah waktu yang sangat lama bagiku."

    "Bicarakan dengan Agensi Hyeong, jangan mengambil keputusan seorang diri."

    "Jangan bicarakan ini dengan orang lain, aku hanya ingin bertahan sampai proyek terakhirku selesai."

    Changkyun menghela napasnya dan setelahnya keduanya kembali terdiam. Kembali pada masing-masing kegiatan mereka seperti semula hingga perasaan iba Changkyun membuat pemuda itu terus berpikir bagaimana cara ia bisa membujuk kembali rekan yang sudah seperti kakaknya sendiri tersebut dan satu ide tiba-tiba muncul di dalam benaknya.

    "Kita tentukan di Busan Film Festival." celetuknya yang menarik kembali perhatian Taehyung.

    "Apa maksudmu?"

    "Jika tahun ini Hyeong meraih Daesang, maka Hyeong tidak akan mundur dari industri hiburan."

    Seulas senyum kembali terlihat di wajah Taehyung yang sudah memerah. "Itu mustahil." gumamnya.

    "Berani bertaruh?"

    Kembali terkekeh namun dengan mata yang hampir terpejam. "Oke." satu kata terakhir sebelum tubuhnya ambruk ke samping dan sempat membuat Changkyun terkejut.

    "Aku baru merasa lelah sekarang, bukankah aku ini bodoh?" racau Taehyung yang membuat Changkyun hanya bisa menggaruk keningnya sendiri.

    Pintu ruangan tiba-tiba terbuka dan di sanalah Youngjae datang bersama Minhyuk.

    "Apa kami terlambat? Eoh, ada apa dengannya?" tegur Minhyuk begitu ia melihat Taehyung terbaring meringkuk di atas lantai.

    "Dia terlalu banyak minum."

    Youngjae dan Minhyuk segera bergabung setelah sebelumnya Changkyun sengaja menghubungi keduanya. Minhyuk duduk di samping Changkyun, sedangkan Youngjae duduk di sebelah kaki Taehyung.

    "Ya ampun... Sebanyak ini, apa dia yang menghabiskan semuanya?" heran Minhyuk.

    "Aku lelah, sangat lelah..." Taehyung kembali meracau, "aku sangat sedih, benar-benar menyedihkan. Kenapa mereka jahat padaku? Kenapa? Aku ingin pergi sekarang, aku tidak ingin bertemu dengan mereka."

    Minhyuk dan Youngjae segera memberikan tatapan menuntut mereka pada Changkyun dan pertanyaan di mulai oleh Minhyuk, "ada apa? Apa dia mendapatkan masalah?"

    Changkyun menggendikkan bahunya, bagaimanapun dia tidak bisa menceritakan masalah Taehyung di saat ia sendiri tidak tahu menahu masalah yang sebenarnya. Dan acara minum ketiganya berlangsung dengan suara bising yang di hasilkan oleh mulut Taehyung. Kadang pemuda itu memaki, merintih, tertawa dan bahkan menangis. Dan tentunya hal itu menjadi pemandangan yang asing bagi ketiga orang di sana. Namun terlepas dari itu, mereka menghabiskan waktu cukup lama di sana hingga waktu semakin larut malam dan mereka harus kembali ke rumah masing-masing.

    "Siapa yang akan mengantarnya pulang?" pertanyaan itu keluar dari mulut Youngjae di saat tak ada lagi suara yang keluar dari mulut Taehyung.

    "Hyeong saja, aku akan mengantar Minhyuk Hyeong."

    "Tidak, tidak. Tidak perlu, aku masih bisa mengemudi." ucap Minhyuk yang menyangkal bahwa untuk berdiri saja dia mungkin tidak sanggup.

    "Aku yang akan mengantar Minhyuk Hyeong, kau saja yang mengantar Taehyung."

    "Aku dan Minhyuk Hyeong sama-sama tinggal di Cheongdamdong, Hyeong dan juga Taehyung Hyeong sama-sama tinggal di Hannamdong. Aku pikir akan kebih efektif jika Hyeong yang mengantar Taehyung Hyeong."

    Youngjae menghela napasnya, bagaimanapun juga dia tidak memiliki alasan untuk menolak permintaan Changkyun.

    "Baiklah, aku yang akan mengantarnya."

    "Berhati-hatilah saat mengemudi." ucap Minhyuk.

    Keempat orang tersebut kemudian meninggalkan kedai dan dengan terpaksa, mobil Taehyung dan Changkyun harus di tinggal di sana. Seperti kesepakan awal, Changkyun mengantar Minhyuk dan Youngjae mengantar Taehyung.

Selesai di tulis : 14.01.2020
Di publikasikan : 15.01.2020

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro