24 : Kemunculan Pleiades
Langkah Lee Jooheon berhenti ketika ia sudah pergi cukup jauh dari puncak gunung Halla. Perasaan semakin tidak tenang ketika meninggalkan Lim Changkyun di sana. Ia kemudian berbalik, dahinya mengernyit ketika ia melihat cahaya biru dari kawah gunung yang mengarah ke langit. Sebuah cahaya samar-samar yang kemudian menjadi lebih kuat hingga menyerupai sebuah pilar dengan ujung yang berputar terus menuju ke langit yang gelap. Jooheon memperhatikannya dengan seksama dan apa yang terjadi selanjutnya menjadi hal yang membuatnya cukup terkejut.
Cahaya itu membelah langit gelap. Berputar menyapu kegelapan di sekitarnya hingga cahaya lain yang tinggal di langit mulai menampakkan diri. Rahang Jooheon mengeras dan saat itu sebuah cahaya menyerupai tombak jatuh mengarah ke bawah dengan sangat cepat dan menghantam tempat di mana para rusa itu telah menghilang bersama dengan cahaya itu.
Ledakan cahaya terjadi, membiaskan cahaya ke segala arah sebelum pada akhirnya menghilang dan meninggalkan salju yang tiba-tiba turun dari langit. Netra Jooheon memicing.
"Pleiades?" gumam Lee Jooheon.
*****
"Dia kembali?" gumam Zheng Da Xian yang kala itu berdiri di balkon apartemennya.
Sebelumnya ia merasa tidak tenang dan memutuskan untuk keluar. Dan setelah keluar, ia menemukan sebuah rasi bintang berwarna biru yang hanya mengisi satu tempat. Dan itulah yang dilihat oleh Jooheon sebelumnya.
Pleiades, rasi bintang istimewa itu kembali terlihat di musim dingin, di waktu yang tidak tepat. Bagi orang biasa, itu adalah fenomena alam yang sangat cantik. Namun, bagi para tetua Silent Night, kemunculan Pleiades di waktu seperti ini merupakan sebuah pertanda akan adanya kekuatan baru yang akan bangkit.
Terakhir kalinya Pleiades muncul di langit gelap musim dingin saat kelahiran Gomdori. Bersamaan dengan itu, wabah terjadi di beberapa desa dan menewaskan ratusan orang. Lalu sekarang apa yang terjadi. Siapakah yang akan terlahir setelah Gomdori.
Da Xian memandang ke dalam kamar di mana ia meninggalkan Taehyung yang sudah tidur. Ia tiba-tiba memiliki kekhawatiran yang besar. Bergegas masuk, Da Xian mendekati Taehyung. Duduk di tepi ranjang, Da Xian membuka ikatan pada telapak tangan kiri Taehyung dan sempat terkejut ketika melihat luka bakar pada bekas ikatan pemuda itu.
"Dia tidak terluka sebelumnya," gumam Da Xian.
Meski ia belum memeriksa tangan Taehyung sebelum meninggalkan Silent Night, tapi ia yakin bahwa pemuda itu tidak sedang terluka. Karena jika sampai terluka separah itu, orang-orang di Silent Night pasti akan memberitahunya. Tapi dari mana Taehyung mendapatkan luka bakar itu.
Da Xian menggunakan tangan kirinya untuk menahan punggung tangan Taehyung. Tangan kanannya kemudian terangkat, menaruhnya di atas telapak tangan Taehyung. Perlahan, ia mendekatkan telapak tangannya pada telapak tangan Taehyung. Namun, pergerakannya tiba-tiba terhenti setelah ia merasakan sebuah kekuatan yang mendorong telapak tangannya ke atas, seakan tak membiarkan Da Xian menyentuh telapak tangan Gomdori.
Da Xian mencoba kembali dan kala itu ia bisa merasakan sebuah pembatas yang transparan yang berada di antara telapak tangannya dengan Taehyung. Dahi Da Xian mengernyit, hal ini belum pernah terjadi sebelumnya. Dan ia mulai menghubungkan hal ini dengan kemunculan rasi bintang Pleiades.
"Segel?" gumam Da Xian.
Perhatian pria itu teralihkan oleh punggung tangan Taehyung yang tiba-tiba menjadi sangat dingin. Ia menyingkirkan tangannya dari atas tangan Taehyung. Dan kala itu netranya memicing, menemukan garis bercahaya muncul pada telapak tangan Taehyung.
Netra Da Xian melebar, ia segera melepaskan tangan Taehyung ketika garis bercahaya menyerupai tanaman merambat itu menjalar dari telapak tangan Taehyung. Cahaya itu terus menjalar hingga terlihat seperti tengah mengikat telapak tangan kiri Taehyung. Da Xian pun bangkit dan kala itu bel pintu berbunyi.
Da Xian pun meninggalkan Taehyung. Dan tanpa memastikan siapa yang datang terlebih dulu, ia membuka pintu rumahnya dan sedikit terkejut ketika melihat seorang pria mengenakan pakaian serba hitam serta topi yang sedikit diturunkan sehingga menutupi sebagai wajahnya. Namun, dari reaksinya dia jelas-jelas mengenal orang itu.
"Ada masalah apa?" tegur Da Xian.
"Aku akan mengirimmu kembali ke Silent Night," ujar pria misterius itu.
"Ada apa?"
Netra tajam di balik topi itu bertemu dengan netra dingin Da Xian. Dia kemudian berkata, "Raja yang baru saja bertakhta ... mungkin akan pergi."
Garis rahang Da Xian mengeras. Tanpa mengatakan apapun dia kembali ke dalam hanya untuk mengambil mantel hangatnya. Namun, sebelum pergi ia sempat melihat Taehyung. Tak lagi menemukan garis bercahaya di tangan pemuda itu.
Da Xian kemudian pergi dengan langkah yang terburu-buru. Dia kemudian bertemu dengan pria misterius itu di atap gedung. Melawan hawa dingin di tempat itu, keduanya kembali berhadapan.
"Pleiades, apakah ini ada hubungannya dengan Kim Changkyun?" tanya Da Xian.
"Aku hanya memiliki sedikit informasi. Kembalilah, aku akan membantumu."
Da Xian terlihat ragu-ragu, ia sejenak memperhatikan tangan kirinya sendiri. Dia menyadari bahwa ia sudah melampaui batas dari kekuatan yang ia miliki. Dengan Changkyun mengambil alih segel Silent Night, membuatnya mampu untuk bertahan lebih lama. Tapi ia tidak yakin jika kali ini ia akan berhasil melakukannya tanpa konsekuensi.
"Aku mendengarnya dari ketua," ujar pria itu dan kembali menarik perhatian Da Xian.
"Kita akan membicarakan masalah ini nanti. Bersiaplah!"
Pria itu kemudian mendekati Da Xian. Ia mengeluarkan sebuah belati dari balik pakaiannya dan menggunakannya untuk melukai telapak tangannya sendiri. Tangannya yang terkepal itu terjatuh dan perlahan mulai dipenuhi oleh darah.
Pria itu kemudian mengangkat kepalan tangannya yang berlumuran darah, mengarahkannya ke dada Da Xian. Menggunakan ibu jarinya, ia membuat sebuah pola pada kemeja Da Xian menggunakan darahnya. Pria itu kemudian menggumamkan sesuatu.
"Columna quae in tenebris stabat. Tenebrae tegunt lucem. Aquilonis portae ... aperta est!"
(Pilar yang berdiri dalam kegelapan. Kegelapan menutupi cahaya. Gerbang utara ... terbukalah!)
Tepat ketika pria itu menarik tangannya dari Da Xian. Kabut hitam yang menyerupai akar pohon dengan ujung yang runcing tiba-tiba menyergap tubuh Da Xian dari belakang. Membelit seluruh tubuh pria itu sebelum menghilang dan menyisakan ruang kosong di hadapan pria itu. Sosok Da Xian tak lagi terlihat di sekitar sana. Dia, menghilang.
Pria misterius itu kemudian mengarahkan pandangannya ke barisan bintang yang masih memancarkan warna kebiruan. Pleiades kembali, membawa kekhawatiran bagi beberapa orang. Termasuk di tempat yang gelap dan jauh itu.
Ulleungdo, sebuah pulau yang jauh dari Seoul. Seorang pria yang berdiri di tengah hutan turut memandang rasa bintang Pleiades dengan kekhawatiran yang juga dirasakan oleh para tetua Silent Night.
"Siapakah dia? Yang akan terlahir setelah ini ..." suara lembut pria itu mengalun di tengah kegelapan malam.
*****
Wikipedia : Pleiades, Kartika, atau Bintang Tujuh (Objek Messier 45) adalah sebuah gugus bintang terbuka di rasi bintang Taurus, merupakan gugus bintang paling jelas dilihat dengan mata telanjang, dan salah satu yang terdekat dengan Bumi
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro