Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

DFD 21 - The Disappearance of Firio's Potion Book

21 February 2024

-: Day 21 - Daily for Diary :-



Astaga, masalah apalagi ini?

Aku memijit pangkal hidungku dengan kuat. Baru saja aku kembali ke istana setelah bertemu dengan Safira, sudah ada masalah lain yang menungguku di dalam aula. Buku ramuan obat milik Firio hilang, dan aku dituduh sebagai tersangka utama. Karena memang aku yang terakhir kali meminjam buku itu darinya. Akan tetapi, aku yakin kalau aku sudah mengembalikan buku itu ke tempatnya.

Semua orang tengah berkumpul di aula. Ayah, ibunda, Kak Fighter, Kak Frasco, Firio, dan aku sebagai tersangka.

"Fia, kau benar-benar tidak menyembunyikannya, 'kan?"

Aku mendelik horror pada Kak Fighter dan memilih membuang muka sembari bersedekap dada. "Dengar, ya. Terutama kamu, Firio." Aku berdehem sebentar sebelum melanjutkan kalimatku. "Kakak tidak tahu ke mana larinya buku ramuan milikmu. Ya, memang kemarin Kakak meminjamnya, tapi sudah Kakak kembalikan buku itu ke tempat semula."

"Jadi, ada pertanyaan?" Aku menatap satu per satu wajah keluargaku. Terutama Firio yang masih merengut kesal karena tidak kunjung menemukan buku ramuan miliknya.

"Lalu kenapa ada jepit rambut ini di tempat biasa Firio menyimpan buku ramuan itu?"

Aku spontan mendekat ke arah Kak Frasco dan meraih jepit rambut kupu-kupu yang sangat kukenali karena itu memang milikku. "Bagaimana jepit ini bisa ada bersamamu, Kak?" tanyaku dengan satu alis terangkat.

Frasco Verriz mengangkat kedua bahunya tak acuh. "Aku membantu Firio mencari buku itu tadi, dan malah menemukan jepit rambut ini di rak teratas."

Kemarin aku memang meletakkan buku itu di bagian rak atas. Apakah aku melepas jepit rambutku saat itu dan meletakkannya di sana tanpa sadar?

"Jepit rambut itu memang milikku. Sepertinya aku tidak sengaja meninggalkannya di sana."

"Ck! Terus bagaimana dengan buku milikku, Kak? Kakak letakkan di mana buku itu?" tanya Firio tak sabar. Lihat saja bagaimana adikku itu sudah hampir menangis dengan netra berkaca-kacanya.

Dasar cengeng.

"Sudah kubilang, aku meletakkannya di tempat semula, Firio. Kenapa kamu tidak percaya pada Kakak?"

"Sudah-sudah, begini saja. Lebih baik kita cari buku itu sekali lagi di kamar Firio, bagaimana?" Ibunda menyela dan menengahi perdebatan kami dengan cepat.

Menurutku itu juga keputusan yang bagus. Akan lebih baik kalau kita menggeledah seluruh isi kamar Firio untuk menemukan buku ramuan tersebut.

"Ide bagus, Ibunda."

"Ya, aku juga setuju."

"Lebih baik kita mencarinya lagi."

Jadi, berhasilkah mereka menemukan buku ramuan obat milik si pangeran bungsu, Firio Verriz?



-: The Disappearance of
Firio's Potion Book :-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro