Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

DFD 19 - Winnie Fee's Tavern

19 February 2024

-: Day 19 - Daily for Diary :-



Setelah sekian purnama, akhirnya aku kembali ke sini. Best Coffee & Wine Tavern milik Nona Fee. Jika terakhir kali aku berkunjung ke sini bersama Kak Frasco dan Kak Fighter, tapi kali ini aku berkunjung bersama Alarick. Seperti permintaan laki-laki itu tempo waktu, kami akan membuat kenangan baru bersama-sama, dan aku ingin kedai ini menjadi tempat pertama.

Aku memang sengaja mengajak Alarick ke sini, selain karena ingin menjadikan kedai ini sebagai tempat kenangan pertama, aku juga ingin berlibur sejenak setelah beberapa hari kemarin disibukkan dengan membantu Wilayah Croix yang baru saja terkena bencana.

Sebelum kemari, Alarick juga sudah memberitahu orang kepercayaannya agar dia menyampaikan pada Raja dan Ratu Moran kalau laki-laki itu akan berkunjung ke Veroxz sebentar. Tidak perlu menunggu jawaban dan persetujuan, karena Alarick bilang kalau ayah dan ibunya pasti mengizinkan.

"Biar kutebak, pasti pemiliknya adalah seorang perempuan."

Aku tertawa. Tebakan Alarick memang benar. Pemiliknya adalah seorang perempuan, lebih tepatnya seorang janda bernama Winnie Fee.

"Kau harus mencoba kopi racikan Nona Fee, Alarick. Aku yakin kau pasti akan ketagihan setelahnya." Aku berujar sembari menggiring Pangeran dari Kerajaan Moran itu untuk duduk di dekat jendela. "Aku biasanya pergi ke sini bersama kedua Kakakku saat senggang."

Alarick ber-oh ria dan mengangguk. Laki-laki yang hari ini tampak gagah dengan cravat biru di lehernya itu tersenyum saat seorang wanita dewasa yang merupakan pemilik kedai mendekati meja kami.

"Tuan Putri, senang rasanya bisa berjumpa dengan Anda. Hari ini Anda datang bersama siapa?" tanya Nona Fee padaku sambil tersenyum ramah pada Alarick.

"Perkenalkan, Nona Fee. Dia adalah sahabatku, Pangeran Alarick dari Kerajaan Moran."

"Ohh, astaga! Anda Pangeran Alarick?! Wahh! Saya sangat beruntung bisa bertemu dengan Pangeran Ketiga dari Kerajaan Moran yang terkenal akan kemampuannya dalam memanah." Nona Fee berkata dengan netra berbinar-binar seolah baru saja bertemu dengan idolanya.

Well, aku bahkan tidak tahu kalau Alarick sehebat dan seterkenal itu.  Yahh, wajar saja sih. Karena aku memang tidak mengingat dan mengetahui apapun tentangnya. Alarick Monroe dan Kerajaan Moran. Aku benar-benar tidak mengingat keduanya.

"Ya, saya Alarick Monroe. Salam kenal, Nona Fee."

Alarick mengulurkan tangannya dan disambut dengan sangat antusias oleh Nona Fee. Entah kenapa aku jadi mengerutkan kening dan berdecak tak suka dalam hati. Alarick sahabatku, tapi kenapa aku merasa tidak suka saat ia bersentuhan tangan dengan Nona Fee meskipun itu hanya sekadar berkenalan?

"Nona Fee. Bisakah Anda meracik kopi terenak untuk tamu kehormatan kita ini? Dia berasal dari kerajaan tetangga. Untuk itu kita harus menyambutnya dengan sebaik mungkin, bukan?" Aku cepat-cepat menyela sebelum salah satu dari mereka melanjutkan percakapan. Menatap Nona Fee dengan pandangan yang sulit diartikan.

"Ah, tentu saja Tuan Putri. Kalau begitu, saya akan menyiapkan terbaik untuk Anda dan Pangeran Alarick."

Nona Fee membungkuk dan segera pamit undur diri. Spontan aku menghela napas lega setelah kepergian wanita dewasa itu. Namun aku kembali dibuat kesal kala mendapati tatapan menggoda dan siulan kecil Alarick Monroe yang seolah meledekku.

"Cemburu, eh?"

Aku membulatkan kedua netraku dengan sempurna. Lantas menjawab pertanyaan laki-laki di depanku dengan ketus.

"Aku? Cemburu? Heh, maaf-maaf saja. Tapi aku tidak cemburu."



-: Winnie Fee's Tavern :-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro