DFD 05 - Annoying Day
05 February 2024
-: Day 5 - Daily for Diary :-
•
•
•
Aku tidak tahu kenapa orang-orang itu mengejarku. Mereka ada sekitar lima orang. Berpakaian serba hitam dan tampak seram dengan kumis tebal. Tampang mereka seperti preman penagih hutang. Ayolah, apa aku terlihat seperti seseorang yang memiliki banyak hutang?
Hei! Jangan salahkan aku.
Salahkan saja Kak Frasco yang mengajakku keluar Veroxz dan menyamar menjadi warga biasa untuk mencari tanaman obat yang dibutuhkan oleh Firio. Adikku itu memang merepotkan sekali. Dia bahkan menolak untuk ikut dengan alasan yang ...
"Aku harus tetap di sini dan memantau perkembangan kesehatan para warga."
... sangat klise.
Gara-gara dia, aku jadi dikejar-kejar oleh orang tak dikenal. Ck! Kak Frasco juga. Dia meninggalkanku di depan suatu rumah sederhana–yang aku sendiri bahkan tidak tahu rumah siapa itu–dengan alasan ingin mencari informasi soal tanaman obat yang sedang kami cari. Sungguh, aku benar-benar tidak mengenal daerah ini. Kata kakak, daerah ini merupakan desa kecil yang berada di daerah Utara Veroxz. Jaraknya sekitar 8 km dari wilayah Veroxz.
"Tunggu! Jangan lari, Nona! Anda harus bertanggung jawab dan membayar hutang orang tua Anda!"
What?!
Apa katanya tadi?! Jadi kalian benar-benar seorang rentenir?! Lantas kenapa kalian justru mengejarku?! Aku bahkan tidak mengenal siapa orang tua yang kalian maksud!
"Nona! Jika Anda tidak mau berhenti, maka kami tidak akan segan berbuat kasar!"
Ck, sial! Apa yang harus kulakukan? Ah, mungkin berlari lebih cepat adalah ide yang bagus. Beberapa meter di depanku ada hutan, dan sepertinya hutan itu memiliki pepohonan yang cukup rimbun. Aku pasti bisa bersembunyi dari mereka jika aku memasuki hutan tersebut. Mengingat kebanyakan orang awam lebih memilih untuk mencari aman daripada memasuki hutan rimbun yang tampak gelap karena cahaya matahari tidak bisa menembus pohon-pohon di sana.
Aku mempercepat langkahku, meskipun aku sudah merasa sangat kelelahan karena terus saja berlari sedari tadi untuk menghindari para rentenir itu. Namun begitu memasuki hutan, aku baru bisa merasa lega. Karena mereka tidak lagi mengikutiku. Entah aku yang memang salah lihat atau bagaimana, sekilas aku melihat raut ketakutan di wajah mereka sebelum memutuskan untuk pergi dan membiarkanku memasuki hutan sendirian.
Well, harus kuakui. Hutan ini memang sangat gelap dan cukup menyeramkan. Aku menggosok tengkukku yang terasa dingin, dan memantapkan hati untuk terus memasuki hutan tersebut. Karena aku yakin, pasti ada pemukiman di ujung hutan ini. Setidaknya, itulah yang kupercayai saat ini.
"Huft, tidak apa-apa, Fia. Kak Frasco juga pasti akan mencarimu ketika mengetahui kalau kau hilang dari pengawasannya."
Ya, aku berkata pada diriku sendiri bahwa semuanya akan baik-baik saja. Sampai aku menemukan sungai di dalam hutan. Sungai dengan air yang sangat jernih.
Aku yang memang merasa kelelahan dan kehausan, segera melepas semua pakaian yang kukenakan. Sepertinya mandi sebentar di sungai ini tidak masalah. Aku rasa airnya juga tidak terlalu dalam.
Byur!
"Ah, segarnya~"
Aku bermain-main di sungai itu selama beberapa menit. Namun aku lalai, karena terlalu asyik bermain, aku sampai tidak memerhatikan pijakanku dengan benar. Hingga mengakibatkan aku tergelincir dan terjatuh. Sialnya lagi, aku merasakan kalau kepalaku terbentur sesuatu yang keras, dan seketika ...
... semuanya gelap.
-: Daily for Diary :-
Aku tidak tahu apa yang terjadi, dan berada di mana aku sekarang. Karena begitu terbangun, aku sudah berada di dalam bianglala dengan seorang pemuda tampan yang duduk di depanku.
Hei! Jangan-jangan ... apakah aku terlempar ke dimensi lain saat aku pingsan karena terbentur tadi?!
Tidak-tidak! Itu jelas tidak mungkin, bukan? Aku tidak akan berpindah dimensi jika aku tidak menyalakan mesin penjelajah dimensi milikku. Lantas ada di mana aku?
"Kau terkejut? Tentu saja, kau pasti sangat terkejut sekarang. Aku menemukanmu pingsan di depan gerbang taman bermain ini, Putri Fialova. Jadi aku memutuskan untuk membawamu ikut serta menaiki bianglala ini."
"Kau-"
"Jangan salah paham. Aku menolongmu karena aku memiliki hutang budi padamu di masa lalu."
"Tunggu dulu-"
"Kau tidak usah khawatir. Aku sengaja ke taman bermain ini karena aku ingin sekali menaiki bianglala, dan sepertinya aku sungguh beruntung karena bisa bertemu denganmu."
"Jangan potong ucapanku! Lagipula aku sama sekali tidak mengenalmu! Dasar orang asing!"
Habis sudah kesabaranku. Menjengkelkan sekali karena dia terus saja memotong ucapanku. Lagipula, siapa laki-laki tampan yang sok akrab denganku ini, sih?
•
•
•
-: Annoying Day :-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro