Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

DFD 01 - A Talking Red Rose

01 February 2024

-: Day 1 - Daily for Diary :-



Pagi ini aku dibangunkan oleh bau harum yang menusuk indra penciumanku. Kalian tahu? Baunya terasa asing, tapi memabukkan.

Aku yang dibuat penasaran, spontan bergegas turun dari atas ranjang dan membuka pintu kamar. Saat itu, aku menyusuri lorong istana yang kupijak dengan langkah terburu-buru. Saking buru-burunya, aku bahkan tidak peduli jika gaun tidur panjang yang dipilihkan Ibunda Ratu saat hari ulang tahunku kemarin jadi menyapu lantai.

Entah kenapa, lorong istana terasa sangat sepi. Padahal matahari sudah mulai terbit dari arah Timur. Apalagi bau harum itu seolah terus saja mengundangku agar mendatanginya. Aku terus saja berlari. Melewati dua belokan dan satu tikungan. Hingga sampailah aku di taman toga istana. Ya, taman yang penuh dengan tanaman obat-obatan.

Saat tiba di sana, bau harum itu semakin menguat. Aku merasa pusing sekali saat itu. Namun rasa penasaranku mengalahkan rasa pusing tersebut. Aku membuka pintu pagar yang membatasi diriku dengan taman toga istana. Sinar matahari yang baru saja muncul membuat pandanganku jadi agak silau.

Lalu, apakah kalian tahu apa yang membuatku terkejut hingga berdiri mematung dengan mulut terbuka saat itu?

Aku menemukan bunga mawar merah berlapis salju yang hampir layu karena kedinginan. Aku rasa, bau harum yang begitu memabukkan itu berasal dari bunga berduri tersebut. Karena tidak tahan dan terus saja tergoda dengan baunya, aku memutuskan untuk membawa bunga mawar aneh itu ke dalam kamarku. Tentunya setelah aku membersihkan kelopak-kelopaknya dari salju-salju nakal itu.

Aku meletakkan bunga itu di dalam vas, berikut dengan tangkai-tangkainya juga. Hahaha, dan kurasa aku sudah gila saat telingaku mendengar bunga itu berbicara.

"Tolong! Tolong selamatkan teman-temanku!"

"Kau berbicara denganku?" Aku spontan bertanya dengan hati-hati, tak lupa melihat kanan dan kiri. Karena aku tidak ingin dipergoki dan disangka orang gila karena berbicara dengan setangkai bunga mawar berduri.

"Iya! Aku berbicara denganmu, penolongku! Tolong selamatkan teman-temanku! Para Lady di istana ini suka memetik mereka seenaknya!"

Hahaha, lihatkan? Aku benar-benar sudah gila. Mawar ini benar bisa bicara!

"Bukankah mawar ditanam karena memang untuk dipetik setelah mekar dengan indahnya? Lantas, apa yang bisa kulakukan untuk menolongmu dan teman-temanmu?"

"Bilang saja kepada para Lady itu untuk tidak asal memetik mawar-mawar yang ada di kebun bunga istana, Putri!"

Aku bingung dengan perkataan bunga mawar di depanku ini. Ah! Aku jadi teringat satu hal. "Lalu kenapa kau bisa berada di taman toga istana? Bukankah kau seharusnya bersama dengan teman-temanmu di kebun bunga?" Benar. Itulah yang seharusnya kutanyakan sejak awal.

"Ada seseorang yang memetikku dan membawaku ke sana! Aku sangat takut dan kedinginan! Dia seorang laki-laki dengan rahang tegas. Tampaknya dia adalah seorang Pangeran."

Mendengar pengakuan dari bunga mawar yang bisa bicara ini membuat pikiranku seketika tertuju pada satu orang.

"Ah! Itu pasti Pangeran Firio! Dia adalah Adikku. Firio mungkin bermaksud menjadikanmu bahan percobaan dalam eksperimen obat-obatannya yang terbaru. Kau tenang saja. Nanti aku akan menegurnya dan para Lady yang telah menyakiti teman-temanmu."

Menolong bunga mawar yang bisa berbicara ini tidak ada salahnya, bukan?



-: A Talking Red Rose :-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro