Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

06. Don't

Happy reading..

.

.

.

"Stop! Don't do that!" Teriak Jung Chaeyeon saat Johnny mulai menciumi lehernya.

Entah apa yang sedang ada dipikiran Johnny hari ini, sepertinya ia sedang tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

"Johnny! Stop it!"

Chaeyeon kembali berteriak saat Johnny tidak segera melepaskan bibirnya dari leher Chaeyeon.

"Why? Berhenti merengek, bukankah kau juga menyukai permainanku?" Protes Johnny tidak terima.

Johnny kembali memeluk Chaeyeon, menikmati harum parfum yang khas. Seperti kecanduan, Johnny ingin menciumnya setiap hari.

Chaeyeon mendorong dada bidang Johnny hingga mundur beberapa senti dari tubuhnya.

"Aku sudah punya anak Pak Johnny! Apa yang sedang kau lakukan padaku?"

Johnny menatap Chaeyeon dengan tatapan aneh, "Dimana suamimu hingga kau kesana kemari sendirian? Dimana suamimu hingga membuatmu kerepotan?"

Jung Chaeyeon hampir gila.

Ingin sekali ia meneriaki pria didepannya ini dengan kata umpatan yang sudah terukir manis dipikirannya.

"Kenapa kau penasaran dengan suamiku? Dia sudah mati." Ucapnya penuh emosi.

Johnny yang melihat itu terdiam mematung. Mati katanya?

"Atau jangan-jangan kau tidak punya suami?" Tanya Johnny atau lebih bisa dibilang mengejek? Karena wajahnya jelas seperti sedang mengejeknya.

Alih-alih menjawab, Jung Chaeyeon membenarkan kemejanya, berjalan keluar meninggalkan Johnny tanpa kata.

Johnny tertawa, menertawakan hal aneh yang sedang terjadi padanya. Kenapa dia merasa emosi? Kesal? Dan sakit saat Chaeyeon beranjak pergi meninggalkannya?

"Akhh! Jung Chaeyeon.. Jung Haechan.."

Brak

Johnny memukul meja kerjanya dengan tangan yang mengepal.

--

Melihat pantulan dirinya sendiri dikaca kamar mandi. Jung Chaeyeon membasuh lehernya dengan air berharap kissmark itu menghilang.

Kissmark yang ditinggalkan Johnny beberapa menit yang lalu. Jung Chaeyeon menghela napasnya kasar.

Bukan ini yang dia harapkan.

"Tenang, relax. Jung Chaeyeon kau pasti bisa."

Chaeyeon melihat ke cermin sekali lagi. Menata rambut panjangnya, menutupi kissmark agar tak terlihat. Menarik bibirnya ke atas, berusaha tersenyum kembali.

Ia keluar dari kamar mandi dan terkejut melihat seorang pria tampan sedang berdiri bersandar di tembok.

"Ngapain disini Jungwoo?" Tanya Chaeyeon penasaran.

Jungwoo sedang membawa sesuatu di tangannya.

"Ini, buatmu."

Sandal slipper berwarna hitam. Chaeyeon bingung menatap sandal dan Jungwoo bergantian.

"Katanya kakimu terkilir."

"Kata siapa?"

Jungwoo menggaruk tengkuknya sambil tersenyum manis.

"Katanya suruh pakai kalau nggak mau dipaksa pulang."

Chaeyeon mendesah kesal. Pasti ini ulah Johnny lagi.

"Kata siapa sih Jungwoo? Kaki ku baik-baik saja." Chaeyeon berputar, meyakinkan Jungwoo bahwa kakinya memang baik-baik saja.

"Chae, please sandalnya dipake ya. Yang minta serem banget orangnya."

Jungwoo mengeluarkan tatapan memelas andalannya.

Menyerah.

Jung Chaeyeon memilih untuk memakai sandal yang dibawa Jungwoo dan menenteng heelsnya.

"Udah, puas?" Kesal Chaeyeon.

"Ayo balik, Pak Taeil khawatir banget nungguin kamu."

Chaeyeon berjalan lurus sedangkan Jungwoo malah berjalan ke arah sebaliknya.

"Katanya balik Woo? Kok kesana sih?"

Jungwoo tersenyum sambil mengangkat alisnya. "Mau kesana dulu ngapelin si cantik." Katanya terkikik.

Jung Chaeyeon menggelengkan kepalanya heran, meninggalkan Jungwoo yang sedang berdadah ria padanya.

Setelah itu, Chaeyeon disambut kehebohan Pak Taeil yang terlihat sangat khawatir padanya. Sedangkan Ten, Aheng dan Heejin terus saja bertanya tentang apa yang terjadi.

"Chae! Nggak mau spill sama sekali nih?" Tanya Heejin untuk yang kesekian kalinya.

"Beneran cuma salah panggil Kak Heejin." Jawabnya untuk yang kesekian kalinya.

"Kau bukan simpanannya Pak Johnny kan?" Kali ini Ten yang bertanya.

"Bukan, Ten. Kalian tanya lagi dapat meja terbang."

Mood nya memburuk. Seharian ini tidak ada yang membuatnya bahagia. Ia merindukan Jung Haechan.

"Eh by the way, besok libur tau, mau ke bar?" Tawar Aheng pada semua orang yang ada diruangan.

"Oke." Jawab Heejin antusias.

Ten hanya mengangguk dan bahkan Pak Taeil ikut.

"Gimana Chae, semua ikut lo." Kode Aheng pada Chaeyeon yang sedang mengerjakan tugasnya.

"Aku ikut." Putusnya.

Biarkan sehari saja Jung Chaeyeon merasakan kebebasan.

Kembali pada kehidupan masa lalunya walau hanya sekali.

'Ibu, aku titip Haechan sampai larut. Aku harus lembur.'

Ia mengirim pesan singkat itu pada ibunya.





Bersambung...

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro