Fool
Dirimu merasa bodoh, manusia terbodoh.
Tidak cantik.
Tidak pandai.
Tidak bisa apa-apa.
Mungkin begitulah mendeskripsikan dirimu.
Kamu sama sekali tidak memiliki keahlian yang bisa di tunjukkan, hanya manusia biasa dengan segudang kesalahan.
Kamu yang seperti ini, tertarik dengan detektif disana. Detektif yang kini tengah memakan manisannya.
Kamu merasa berbeda seperti langit dan bumi, mungkin Ranpo bukanlah orang yang bisa segalanya, tapi kecerdasannya bukanlah hal yang bisa di anggap biasa.
Kamu yang tengah menatapnya terlonjak kaget, saat si empu--yang kau tatap--membuka matanya dan melihat ke arahmu. Sontak saja kau mengalihkan pandangan, tak lama kau merasakan pria itu memanggilmu.
Kau sedikit gugup, terpikir bahwa kau akan di interogasi atau di beri peringatan--barang kali tatapanmu membuatnya risih.
"[Name]-chan, bisakah kau ambilkan manisan lagi?"
Kamu mengangguk dan segera berlari kecil. Meraih beberapa snack di seberang detektif itu, kamu berjalan ke arah Ranpo dengan gugup. Saking gugupnya, tanpa sengaja kau tersandung. Tubuhmu limbung ke depan dengan dahi yang sedikit membentur sudut meja.
Makanan yang kau bawa berserakan, bibir kecilmu melenguh kesakitan. Tangan memegang dahi, tampak di dahimu luka kemerahan yang mungkin akan membengkak seiring berjalannya waktu.
Ranpo berdiri, ia meraih makanan yang berserakan, menaruhnya di atas meja dan kemudian membantumu untuk bangun.
"Maaf," katamu.
"Aku benar-benar, bodoh, sangat bodoh, maafkan kebodohanku Ranpo-san," katamu di sertai dengan tundukkan kepala sampai beberapa kali.
"Menurutku kau tidak bodoh, hanya sedikit ceroboh," kata Ranpo. Jemarinya meraih rambutmu, sedikit membetulkan beberapa bagian yang berantakan sehabis terjatuh.
"Aku ini bodoh Ranpo-san, terlalu bodoh," katamu dengam wajah tertunduk.
"Menurutku manusia yang bodoh tidak seperti ini," katanya, membuatmu terdiam dan menatap pria itu dengan tatapan bingung.
"Jadi...?"
"Manusia bodoh, adalah manusia yang tidak melihat seberapa lucunya kau," lanjutnya dengan mencubit pipimu.
Kau meringis sakit, sekaligus menatap tidak percaya pada pria di depanmu.
"Sudah kubilang bukan, kau itu tidak bodoh, hanya ceroboh dan itu lucu."
Tidak perlu di bilang pun, wajahmu memerah.
"Sudah sana, cepat kembali bekerja."
***
Omake :
"Ne~ ne~ Yosano-san," panggil Ranpo pada wanita yang kini tengah berjalan di depannya.
Yosano menoleh pada Ranpo, tapi masih berjalan walau sedikit melambat. "Ranpo, sepertinya kau senang sekali."
"Tadi aku habis melakukan hal yang keren," kata Ranpo dengan kagum.
"Maksudmu scene yang kau baca di shojou manga milik Naomi?" Ranpo mengangguk.
"Pada siapa kau melakukannya?" tanya Yosano.
"[Name]-chan," jawab Ranpo cepat.
Terdapat jeda sebentar, sampai akhirnya wanita itu memberi respon, tertawa. "Ku harap jantung [Name]-chan masih normal."
"Memangnya kenapa?" tanya Ranpo.
Yosano tersenyum pada pria di depannya, dan memilih tidak menjawab pertanyaan pria itu.
"Entahlah."
***
Di tambah omake biar Ranpo nya gak OOC parah 😂. Tapi masih OOC bangetkah setelah di tambah omake?? :''v
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro