pak pol! - goushi kaneshiro
putriyuuki, this is your order(?)
.
"[NAME]! [FULL NAME]!"
"Apaan sih, Mits,"
"Temenin gue ke warteg Bu Ijah di deket pos polisi yuk, plissss," rayu Mitsuki dengan manik puppy eyes menggoda iman lolicon. "Gue traktir deh,"
"Lah, emang mau naik apaan?" balas [Name] bingung.
"Ya naik motor!"
.
.
runasaki presents
pak pol!
a b-project fanfictionnnnnn--
for putriyuuki
.
.
[Name] dan Mitsuki melangkah menuju parkiran Fakultas Kedokteran dengan malas. Emang sih, [Name] lapar, juga tergoda dengan traktiran Mitsuki yang wauw. Makanan di kantin Universitas Yagitu memang lumayan mahal, belum ditambah pajak.
Oke, abaikan.
"Helm-nya mana?" tanya [Name].
"Kita nggak pake helm--gue nggak bawa maksudnya," jawab Mitsuki polos.
"Deket pos polisi, Mits, itu warteg deket pos polisiiiii," [Name] menghela napas gemas. "Lo mau ditilang?"
"Ya enggak sih, tapi gue sama Yuri udah pernah ke situ, tapi enggak pernah ditilang. Selow aja," balas Mitsuki.
Perempuan berambut pirang itu menaiki motor, diikuti [Name] yang agak enggan. Ketika melewati kawasan lampu merah, hati [Name] entah mengapa--
pritttttttt
--kacau.
Baru dibilang, langsung terdengar priwitan dari Pak Polisi yang menghentikan lajuan motor Bario-nya Mitsuki. "Kalian! Berhenti!"
"Wanjir," umpat Mitsuki.
"Kalian memasuki kawasan polisi tanpa helm?" suara berat nan seksi milik Pak Polisi itu membuat Mitsuki dan [Name] nyaris pingsan. Apalagi ketika Pak Polisi itu melepas masker dan kacamata hitamnya.
Cabut qoqoro saya, Mz
"Kalian kena tilang, motor ini saya sita dulu," jelas Pak Polisi itu tegas--dengan nametag Goushi K. pada seragam polisinya. Mitsuki dan [Name] turun dari motor dengan enggan.
.
.
o m a k e
.
.
"Pak! Tunggu dulu!" cegat [Name] mencegah Pak Goushi pergi.
"Kenapa? Mau saya tambahin hukumannya?" balasnya jahat.
"Masih ada yang harus disita selain motor!"
Mitsuki langsung cengo.
"Kalian hanya mengalami pelanggaran kecil, harusnya bersyukur. Helm tidak akan saya sita," ucap Pak Goushi sambil ogah meladeni [Name]. "Apalagi yang harus disita memangnya?"
"Hati saya, Pak, sita aja hati saya,"
.
.
asdf.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro