Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

< protective >

Request by : Yuki_Drowned

Dazai x sick! Reader

---

"Hachu..."

"[Name], kau tidak apa?" pemuda berambut cokelat acak di sebelahmu seketika mengalihkan perhatiannya, menatapmu.

Dirimu menggeleng kecil dan menyapu hidung menggunakan sapu tangan.

"Aku tidak apa-apa."

Percakapan berakhir, kau kembali menggerakan jari mengetik surat laporan yang harus di kumpulkan hari ini.

Hening, kau tidak menyadari tatapan curi pandang yang di berikan pemuda di sebelahmu.

"Hachu-"

Kau kembali bersin, namun lebih keras. Kembali mengusap hidung kau merasakan sesuatu menutup dirimu.

"Pakailah, kau pasti kedinginan."

Kau menggeleng, tangan tergerak guna menyingkirkan trench coat yang menutup punggungmu. Tapi tangannya menahanmu, manik hazelnya menatapmu dengan ekspresi jengkel.

"Pakailah."

Kau sadar ini bukan pemberian tapi perintah. Mengangguk kecil, kau merapatkan trench coat tersebut agar tidak terjatuh.

"Sini tugas ini biar aku yang kerjakan, kau tiduran saja di sofa," Dazai seketika mengambil laptopmu membawa benda tersebut ke mejanya.

"Dazai, biarkan saja aku yang..."

"Ck.. Ck.. Ck.." menggerakan jarinya di udara, Dazai menggelengkan kepalanya seraya berdecak. "Orang sakit tidak boleh berkerja."

Ingin membantah, kau mengurungkan niat begitu dirimu kembali bersin.

Dirimu berjalan menuju sofa dan mulai merebahkan diri, terlentang.

Bermaksud memejamkan mata sebentar, kau malah terseret ke alam mimpi.

***

Kau dapat pastikan, cukup lama kau tertidur untuk mendapatkan kembali sedikit kesegaran.

Mendapati selimut menutupi tubuhmu ketika terbangun, tanpa perlu menebak dirimu sudah dapat mengetahui sang dalang.

Merasakan sedikit kejanggalan pada lingkunganmu, kau sadar jika sofa yang kau tiduri tidak berhadapan dengan meja. Tapi sekarang itu ada.

Manikmu dapat melihat meja yang di penuhi oleh kantung belanjaan berisi obat. Lebih dari itu, perhatianmu terfokus pada aroma therapy juga secangkir teh yang masih mengeluarkan asap.

"Kau sudah bangun?"

Dazai keluar dari bilik terpojok dengan membawa bantal bersamanya.

Menujuk benda yang di bawanya, kau menatapnya dengan tatapan bingung," itu untuk apa Dazai?"

"Ah, saat tidur kepalamu terus bergerak, ku pikir karena penyangga sofa kurang nyaman. Jadi kubawakan ini untukmu."

"Dan ini semua kau yang beli?" kau menunjuk pada kantung obat yang berserakan di atas meja. Dirinya mengangguk dan bibir kecilmu begitu saja menghela nafas.

"Dazai, kurasa ini berlebihan, aku hanya terkena flu ringan saja."

Sepatu pantofelnya kembali bergerak, dirimu yang sedikit tertunduk tidak sadar akan kehadiran pemuda yang sudah berdiri di depanmu.

"Jika begitu-"

Alih-alih melanjutkan ucapannya, kau merasakan sofa di sebelahmu di duduki. Menengok ke arahnya kau mendapati wajahnya yang amat dekat.

Sedetik kemudian, kau terdiam tidak bisa berbicara. Manik membulat kala Dazai menempelkan bibirnya pada bibirmu.

"Aku akan mengambil flunya," ucapnya seraya menjilat sudut bibir.

Sontak saja wajahmu memerah, suhu tubuhmu seketika naik menjadi 40°.

Dazai menyentuh dahimu, bukan kepanikan justru dirinya menyeringai.

"[Name]-chan kau sepertinya semakin sakit. Kau harus menginap di tempatku, dan akan ku berikan pengobatan yang special."

Kau mendorong tubuhnya, membawa dirinya menjauh dari dirimu.

"Dazai, hentikan."

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro