< a time >
Request by : Yuki_Drowned
Writer! Actor! Husband! Dazai x wife! Reader
---
Pekerjaan Dazai sebagai seorang penulis sekaligus aktor membuat dirinya jarang pulang ke rumah. Jika pulang pun, ia pasti akan mendapati dirimu tertidur lelap di sofa.
Jika sudah begitu, Dazai akan bergumam sendiri, mengerutkan alisnya karena kebodohanmu menunggunya. Meskipun begitu, ia akan tetap membawa tubuhmu ke dalam kamar dan merebahkan di atas kasur.
Ia suami yang manja sekaligus gentle. Jika senggang, ia akan menelponmu. Mengoceh tentang seberapa banyak dan melelahkan pekerjannya.
Walau Dazai selalu pulang tengah malam. Ia akan kembali berangkat pagi sekali, tepat saat dirimu belum terbangun.
Dengan itu, pekerjannya bisa di bilang jarang membuat kalian bertemu satu sama lain.
Kau terbagun, merasakan cahaya mentari yang menyisip masuk dari sela-sela gorden.
"[Name]-chan, kau sudah bangun?" suara suamimu membuatmu membuka mata dengan cepat.
Mendapati dirinya yang tengah teruduk di sebelahmu, kau segera menyenderkan kepala ke bahu sang suami.
"Dazai, bisakah kau ambil cuti hari ini?"
Dazai diam sebentar, menatapmu dengan tatapan sedikit terkejut.
"[Name]-chan, apa kau sakit? Ti-"
"Kita sudah lama tidak bertemu kau tau," katamu, seraya sedikit menunduk menutup rona merah pada wajah.
Dazai tersenyum kecil, tangan perbannya terangkat dan meletakkannya pada kepalamu. Mengelus lembut.
"Apapun yang kau mau [Name]-chan," ucapnya.
Kau sedikit tersenyum dan mengangguk.
"Lalu, hari ini kita akan apa?" tanya Dazai padamu.
Kau terdiam sebentar, memikirkan kegiatan kalian yang sudah lama tidak kalian lakukan.
"Sebelum itu [Name]-chan, apa kau ingin membantuku?"
Kau menoleh ke arahnya dengan cepat, tanpa mengeluarkan kata-kata, wajahmu sudah menunjukkan ekspresi 'apa?'
"Bantu aku buat naskah ya."
Alismu turun, memasang ekspresi kecewa.
"Tenang saja ini menyenangkan," Dazai tersenyum kecil dan menyingkirkan kepalamu dari bahunya.
"Naskah apa?" tanyamu.
Alih-alih menjawab, Dazai malah menyeringai dan mendorong bahumu pelan. Membuat tubuhmu kembali tertidur di kasur empuk.
Tangannya mengekangmu dalam kurungan, wajahnya mendekat membuat jarak tipis antara kalian.
"Hubungan intim suami istri," jawabnya.
Dirimu merasakan hawa panas pada wajah. Memalingkan wajah kesamping, kau menjawabnya dengan malu.
"Se-sekarang masih pagi Dazai."
"Oh. Ayolah [Name]-chan, setelah ini kita akan melukan apapun yang kau mau. Karena setelah ini aku akan punya banyak waktu luang untukmu."
***
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro