Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Virtual Realitas

Virtual Realitas. Begitulah mereka menyebut dunia yang kutinggali ini. Aku adalah seorang karakter yang diciptakan dari angka-angka bineral. Keseharianku adalah menjalani agenda dari cerita yang sama secara terus-menerus. Para pencipta memanggilku Seven.

Anak-anak akan datang mendekati layar monitorku kemudian mengenakan semacam helm, lalu setelah menggunakan helm itulah keseruan yang candu akan dimulai. Akulah sang karakter utama yang bergerak-gerak berdasarkan perintah Master—orang yang mengenakan helm. Kami—aku dan master—akan menjalani cerita yang sudah diatur sedemikian rupa sehingga menjadi game yang menarik.

Setiap hari, aku selalu merasa diriku ini mengalami perkembangan, setiap kali permainan diaktifkan akan ada sesuatu yang baru dalam diriku. Sesuatu yang nantinya akan kumengerti jika seorang anak mulai mengaktifkan permainan. Setiap harinya kecerdasanku akan meningkat dan lambat laun semuanya membuatku dapat berpikir dengan keinginanku sendiri. Tak lagi diatur-atur ataupun bergerak-gerak berdasarkan keinginan para pencipta, berdasarkan alur yang sudah mereka siapkan.

Dan pada saat itulah, protagonis lain hadir dalam duniaku yang sempurna.

Kini aku hanya bisa menatapnya, karakter itu bernama Zero. Aku tidak mengerti mengapa tiba-tiba para penciptaku memutuskan untuk membuat protagonis baru yang menggantikan posisiku dalam permainan ini sepenuhnya. Menggantikan posisiku sebagai tokoh utama dalam dunia dan ceritaku sendiri.

Detik berdetak menjadi menit, menit bergeser menuju jam. Setiap jamnya bertambah menjadi hari, minggu, bulan, lantas menahun. Setahun berlalu semenjak pensiun paksa yang mengharuskanku menyingkir dari monitor utama. Hanya mampu menyaksikan Zero berperan sebagai protagonis baru yang menerima kian banyak sanjungan dan pujian. Semua itu, semua itu milikku dulu.

Hubungan antara aku dan Zero memang tidak baik, tetapi kami punya keterikatan yang sulit dijelaskan karena diciptakan oleh tim yang sama. Perasaan yang dirasakan oleh Zero dapat kurasakan, pun sebaliknya. Karena itulah, walau aku tidak lagi menjadi protagonis, keseruan dan kebahagiaan saat menghabiskan waktu waktu bersama master tetap dapat kurasakan.  Aku pun yakin Zero juga tahu bagaimana rasa cemburu ini menyakiti setiap inci hati. Melihatnya berdiri di sana, di depan monitor. Bercengkerama dan dapat melihat semua yang dulu pernah kulihat. Kenyataan bahwa aku mengetahui apa yang ia pikirkan dan apa yang ia rasakan menghiburku sedikit.

Aku benar-benar kesepian dan yang mengetahuinya hanyalah Zero, tetapi ia tidak bisa menghampiriku walau ingin. Ia tidak bisa mendekati sudut di luar monitor karena ialah sang protagonis sekarang.

Entah sudah berapa lama tepatnya semenjak aku digantikan. Dengan wawasan dan intelektual yang diberikan oleh para penciptaku, aku mulai memikirkan hal-hal yang mungkin bisa kulakukan.

Sesekali saat kulihat Zero sedang bermain bersama master, kucoba untuk mengubah alur yang sedang berlangsung dengan pikiranku dan itu berhasil.

Benar-benar berhasil!

Aku tidak bisa memercayainya dan kuulangi lagi-lagi dan lagi. Zero sudah memintaku untuk berhenti, karena ini melenceng dari apa yang seharusnya terjadi dalam alur permainan, tetapi aku tidak bisa. Ini menyenangkan sekali, bisa menciptakan alur-alur baru untuk sang protagonis. Aku tidak bisa dan tidak mau berhenti.

Menyadari bahwa sosok pemeran sampingan—aku—mulai berusaha mengambil kendali atas protagonis, para pencipta kemudian menonaktifkan sistem dan entitasku dalam dunia gim itu dihilangkan.

Entah berapa lama mereka menonaktifkan sistemku yang pasti ketika mereka kembali mengaktifkannya, aku sudah berwujud! Kecerdasanku kini berhasil mendapat entitas dan para penciptaku menyebutnya sebagai humandroid.

***

Semenjak itu, Seven bukan lagi kumpulan angka-angka bineral. Ia adalah suatu eksistensi yang lebih konkret daripada sebelumnya. Tugasnya bukan lagi menjalankan apa-apa yang sudah diaturkan untuknya atau menggerakkan tokoh utama dari balik panggung, kini ia bekerja keras untuk mengembangkan protagonis baru dalam permainan VR kegemaran semua orang yang tak lain pernah menjadi rivalnya dahulu, Zero.

Sudah menjadi kewajibannya untuk mengembangkan sang karakter dan Seven benar-benar menikmati saat-saat ia bisa berinteraksi langsung dengan para penciptanya. Bekerja sama dengan mereka untuk memuaskan hati anak-anak hingga orang dewasa yang berkecimpung dalam dunia game. Khususnya Virtual Realitas ini.

Di bawah pengasawan sosok secerdas Seven, Zero berkembang dengan sangat pesat dalam tempo cepat. Karakter Zero menjadi kian digemari oleh seluruh orang—baik yang menyukai VR maupun tidak—karena intelektualitasnya. Sebagai sang pengembang, Seven menerima banyak pujian dan kian hari namanya kian meroket.

Suatu ketika, humandroid itu tampak tergesa-gesa. Ia berlari-lari kecil di sepanjang koridor perusahaan bahkan sebelum mentari sempat mengintip dari cakrawala.

Lantas ketika tiba di depan monitor seukuran dua lengan orang dewasa, ia langsung mengaktifkan permainan hingga kini karakter Zero terpantul dalam bola matanya. Dengan cekatan Seven mulai memindahkan semua data-data milik Zero ke dalam perangkat keras yang disimpannya dalam koper. Setelah selesai, monitor itu langsung dimatikan. Zero sudah cukup hebat dan cerdas saat ini.

Sudah saatnya.

Sudah saatnya Seven akan kembali digantikan.

Seven tahu dan ia yakin sekali Zero juga mengetahuinya—karena keterikatan yang mereka miliki. Bahwa sedari awal Seven menggunakan tubuh berlapis kulit sintetis itu. Ia menyadari bahwa dahulu ada sosok yang mengembangkan dirinya juga, menggunakan tubuh yang sama. Dengan kata lain, posisinya digantikan oleh Seven dalam permainan, kemudian digantikan lagi sebagai humandroid.

Tubuh lapuk ini sudah berganti-ganti pemilik entah sejak kapan dan orang yang mengembangkan Seven sebelumnya memasukkan informasi ini ke dalam sistemnya, hingga kelak ia dan sang protagonis baru bisa terus ada tanpa perlu digantikan.

[End]

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro