CRUSH 17
Maaf krn pendek, Pasti kalian mikir gini,
"Crush lama baru dinext, sekali next malah pendek."
Maaf gais, gak tau kenapa Aku stuck banget gak tau mau nulis apa. Tapi tenang, itu kemarin. Krn udah dapat tips dari beberapa Author kece, Aku janji bakalan update lebih sering dan lebih panjang.
Targetnya, Aku mau selesaiin Crush sampe bulan 2 2018. Knp? Soalnya Aku udah mau ujian sekitar bulan 3, jadi mungkin harus Hiatus dulu.
Jadi, jangan lupa Vomment Kalian, krn itu sangat membantu mood Aku.
Aulia pacarnya Dilan😆😆
¤¤¤
Igra menatap langit-langit kamarnya yang berwarna hitam. Igra suka hitam, hitam dan hitam. Warna yang menurut Igra paling cerah daripada warna -warna lainnya.
Sepulang dari mengantar Alia pulang, Igra langsung pulang ke rumahnya, padahal niatnya sebelum bertemu Alia, Igra berniat bermain basket bersama Mike, Juna, Edgar, dan teman kelasnya yang lain.
Masih asik memandangi langit-langit kamarnya, suara getaran yang berasal dari saku celananya berhasil memecahkan perhatiannya.
🙈COGANSQUAD🙈
JunaGanteng: IGRA!!! Mana tuh bocah?
Igraanggara: Ap? Knp Nyri gw?
JunaGanteng: Allahuakbar Gra!!! Pantes lo Jomblo
Egisugigi: Keyboard hape lo rusak Gra?
Mikewis: 💕💕
Mikewis: Anjir salah emot gue!!
Igraanggara: Brsk njing!!
Egisugigi: Lo gak tau kesalahan lo apa?
JunaGanteng: Tega kamu Gra!! TEGA!
Igraanggara: Sri
JunaGanteng: Siapa Sri? Salah lapak lo ye??
Egisugigi: KAMU SELINGKUH MAS!!! JAHAT!!
Igraanggara: Sorry mksd gw
JunaGanteng: Aelah makanya ngetik tuh jangan ngirit
Mikewis: Akhirnya yang ditunggu terucapkan
Egisugigi: Gak segampang itu bro
JunaGanteng: Kita capek nunggu woii
Mikewis: Gampang Gra, lo tinggal traktir kita besok di warungnya Bang Jamal
Igraanggara: Bsk gw trk
JunaGanteng: Hape lu beneran rusak Gra?
Mikewis: Kamus mana kamus?
Egisugigi: Besok gue traktir (kamusIgraModeOn)
Mikewis: Hebat lu Gar bisa ngartiin bahasa aliennya Igra
Egisugigi: Iyalah, Egi anaknya kepala sekolah gitu loh
JunaGanteng: Sombong lo Tai
Egisugigi: Nak Juna gak boleh iri, nanti rejekinya ilang
JunaGanteng: Tai lo!!
Mikewis: Lo berdua ribut mulu, si Igra ngilang lagi tau gak
JunaGanteng: Oh iye, si Igra mana nih?
Egisugigi: Palingan ngilang lagi tuh anak
Igra tersenyum sebentar menatap ponselnya yang menampilkan grup yang berisi chatnya dengan teman-temannya. Igra terlalu malas untuk membalas chat yang daritadi masuk.
Setelah mengecek semua notif yang masuk dan merasa tak ada lagi yang penting, Igra me-nonaktifkan data selulernya dan beranjak menuju kamar mandi untuk membasuh diri.
"Capek juga nunggu cewek berhenti nangis. Nguras tenaga sama otak." Ucap Igra sebelum tertelan pintu kamar mandi.
¤¤¤
Tring....
Lonceng pintu cafe terdengar pertanda bahwa seseorang memasuki cafe.
Setelah mengantarkan Aileen pulang ke rumahnya, Marcello tidak langsung pulang menuju rumahnya melainkan membelokkan motornya menuju cafetaria depan sekolah.
Setelah latte yang dipesan Marcello datang, pikiran Marcello merambat pada kejadian 30 menit yang lalu saat berada di GOR Olahraga.
"Gue rasa ada yang aneh sama Aileen," Marcello menyesap sedikit lattenya.
"Tapi gue gak tau apa." Lanjut Marcello semakin bingung. Benar-benar bingung, Aileen bertindak aneh semenjak dirinya dan Aileen makan siang dan tertangkap basah oleh Alia.
Ah Alia, Marcello teringat adek kelasnya yang imut itu. Jika dipikir-pikir, Marcello merasa aneh saat mendengar dari mulut gadis tersebut bahwa dia berpacaran dengan Barra, seperti sesuatu yang tidak rela. Entah perasaan apa sebenarnya itu.
Tring....
Lonceng pintu cafe terdengar sekali lagi dan membuat Marcello mengarahkan pandangannya kearah pintu tersebut.
"Oi!!" Marcello mengankat tangannya sebagai kode saat melihat orang yang memasuki cafe adalah Barra.
Barra yang melihat itu berjalan menuju kearah Marcello yang 5 menit lalu mengirimkan pesan kepadanya.
"Mau pesen apa?" Tanya Marcello saat Barra telah duduk dihadapannya.
"Samain aja kayak punya lo." Balas Barra dingin.
Setelah memesan latte kepada pelayan, Marcello mengalihkan perhatiannya kembali pada Barra.
"Jadi? Kenapa lo ngajak ketemuan?" Tanya Barra dingin pada Marcello, entah kenapa Barra merasa kesal dengan Marcello semenjak mengetahui jika Marcello mempermainkan Alia.
"Santai Bro, gue cuma mau nanya dikit, gak banyak kok." Balas Marcello dengan santai.
"Apa? Cepetan. Gue gak punya waktu." Cuek Barra.
"Lo beneran pacaran sama Alia?" Tanya Marcello dengan nada serius.
Barra mengerutkan dahinya bingung, namun sesaat kemudian senyum menghiasi wajah tampannya.
"Iya, gue beruntung banget bisa pacaran sama cewek sebaik dan secantik dia."
"Lo bohong, kalian cuma pura-pura."
Perkataan Marcello membuat Barra tertegun sebentar lalu tertawa terbahak-bahak sehingga membuat pengunjung cafe menoleh kearahnya,
"Pura-pura lo bilang? Cuma cowok bodoh yang mau pacaran pura-pura sama Alia. Cewek kayak Alia itu pantasnya diseriusin bukan dimainin."
Marcello diam. Dirinya merasa tertohok dengan pekataan Barra. Seketika Marcello ingat saat dimana dirinya dengan tega membohongi Alia dengan alasan rapat Paskibraka se-kabupaten hanya untuk lunch dengan Aileen.
Setelah berkata seperti itu, Barra beranjak dari kursinya dan berjalan menuju tempat Marcello duduk. Tanpa berbalik, Barra menepuk bahu Marcello, "satu lagi, Aileen gak sebaik yang lo pikir."
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Barra melenggang pergi tanpa berbalik lagi kearah Marcello yang kini duduk dengan pikiran yang berkecamuk dikepalanya.
Ada apa dengan Aileen?
¤¤¤
Aileen manatap pantulan dirinya pada cermin fullbody yang berada dalam kamarnya.
"Sedikit lagi, lo bakalan rasain apa yang pernah gue rasa."
"Aileen?"
Ailen berbalik dan mendapatkan Mamanya berdiri didekat pintu.
"Kenapa Ma??" Tanya Aileen dengan nada yang dibuat ceria.
"Kamu ngapain diem depan cermin sampai gak sadar kalau Mama disini?" Tanya Mama Aileen dengan nada kebingungan.
"Aku tadi lagi merhatiin jerawat, jadi gak ngeh kalau Mama disitu." Balas Aileen dengan nada yang sama.
"Yaudah, nanti kalau udah selesai, jangan lupa turun buat makan malam." Ucap Mama Aileen yang mendapat anggukan dari Aileen.
"Iya Ma."
Setelah Mamanya pergi, Aileen berbalik kembali kearah cermin didepannya,
"Wait me, ah i mean wait your suffering!!"
Bersambung.......
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro