Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

CRUSH 02

Sekecil apapun bentuk dari yang namanya perhatian, jika dilakukan dengan Ikhlas pasti akan tetap membekas. Seperti halnya Kamu yang memberikan perhatian itu.
-

Natalia Tami

¤¤¤


Menjadi Secret admirer selama 1 tahun itu gak enak, itu yang dirasakan oleh Natalia Tami kepada Marcello Hermawan. Perasaan Alia muncul ke Kak Selo itu berawal pada waktu latihan Paskibra sekolah Tahun pertama Semester 1 yang kebetulan menjadi senior adalah kak Selo jadi bisa dibilang pada waktu kelas X Alia sudah memiliki perasaan itu sampai sekarang.


Flashback On

Tahun pertama, Semester 1

Alia POV On

Dibawah teriknya sinar matahari yang membakar kulit ini, para anggota Paskibra tidak patah semangat untuk tetap latihan baris berbaris. Beberapa saat kemudian senior yang melatih anggota baru Paskibra memerintahkan untuk istirahat sejenak.

Aku dan teman-temanku istirahat dibawah sinar matahari sambil menselojorkan kaki sambil mengipas ngipas wajah dengan tangan saking panasnya udara saat ini.

Sementara di depan salah satu anggota cowok membagikan air minum ke anggota lainnya dan anggota lainnya meng-oper ke anggota lainnya lagi.

Sementara para senior mendapatkan air minum dan roti sebagai cemilan, apalah daya sang junior yang hanya mendapatkan air.

Setelah Aku mendapat bagian entah ada angin apa Kak Selo yang kebetulan senior melatih hari ini mendekatiku dan menyodorkan rotinya kepadaku. Sontak Aku mendongak melihat pemilik roti dengan tatapan heran.

"Nih ambil, kayaknya lo lemes dan laper banget." kata Kak Selo menyodorkan rotinya kearahku.

"Gak usah kak, gue kenyang kok, walaupun minum air doang." kataku sambil menggelengkan kepalanya.

"Udah ambil aja, khusus buat lo supaya lo makin kuat latihannya." kata Kak Selo menyimpan roti itu dipahaku dan bejalan meninggalkanku menuju tempat Senior berada.

Sementara temanku yang melihat itu hanya cekikikan sambil menyorakiku dengan kata CIEE. Mulai saat itu Aku menyimpan perasaan kagum kepada Kak Marcello.

Tidak hanya sampai disitu, keesokan harinya Kak Selo sering dateng ke kelasku. Aku pernah bertanya tentang kenapa Kak Marcello sering datang ke kelasku dan Kak Selo cuma bilang mau ngobrol sama tetangganya alias Mike yang kebetulan teman kelasku. Tentu saja Aku menggunakan kesempatan itu untuk terus memandang Kak Selo apabila sedang ngobrol dengan Mike, awalnya Aku sempat berpikir kalau Kak Selo juga suka denganku karena sempat beberapa kali Aku menangkap basah Kak Selo juga sedang memperhatikan kearahku, tapi itu tidak lama karena Alia mendengar langsung dari mulut Mike kalau Kak Selo berpacaran dengan anak kelas X Seni 1 yang kuketahui adalah anak osis yang satu ekskul dengan Kak Selo, Aku sempat tidak percaya tapi setelah melihat dan mendengar langsung dari mulut Kak Selo tentu saja Aku merasa sangat sakit hati, sakit hati sendirian. Rasanya saat itu Aku ingin menghilang dari dunia saat melihat Kak Selo mengantar pacarnya pulang.

Pernah juga suatu hari Kak Selo dateng ke kelasku untuk bertemu dengan Mike. Saat Mike dan Kak Selo mengobrol, Kak Selo memanggilku untuk bergabung. Awalnya Aku menolak tapi karena sedikit paksaan dari Kak Selo, Aku jadi bergabung. Kami bertiga mengobrol di depan kelas dengan posisi Mike sebelah kananku dan Kak Selo di sebelah kiriku, tapi obrolan itu terhenti karena Pacar Kak Selo memanggil Kak Selo.

"Kak Selo!!" Teriak Pacar Kak selo.

"Kamu sini!!" Ucap Kak Selo memanggil pacarnya ketempatku, Mike dan Kak Selo ngobrol.

Pacar Kak Selo jalan menuju kearah kami, dan langsung duduk didekat Kak Selo sambil meringis pelan.

"Kak, Aku mau pulang!!" Kata pacar Kak Selo dengan nada yang dimanja manjain. Menurutku.

"Yaelah lebay amat jadi cewek, sok manja lagi, pengen gue tabok tuh mukanya. Bikin panas tau." Batinku mendumel melihat adegan india terpampang depan mata.

"Kamu kenapa?" Tanya Kak Selo kepada pacarnya sambil menyentuh dahi pacarnya.

"Duileehh pake Aku-Kamu segala lagi, pengen muntah dengernya coba." Batinku lagi-lagi memaki pasangan alay itu.

Mike yang mungkin kebingungan melihat ekspresiku berubah ubah kadang cemberut, mencibir dan lain lain merasa heran.

"Lo kenapa Al, kok muka lo kayak  gitu?" Kata Mike sambil mencolek bahuku.

"Gitu gimana?"

"Lo cemburu?" Tebak Mike

"Enak aja!!" Aku meninju pelan bahu Mike, "Gue gak kenapa-napa kok." Jawabku yang masih tetap memandang ke ara Kak Selo dan pacarnya.

Acara memandang Kak Selo harus terhenti kulakukan dikarenakan Kak Selo ingin nganter pacarnya pulang yang katanya lagi sakit perut karena sedang PMS.

"Gue mau nganter pacar gue pulang dulu yah katanya dia sakit perut." Kata Kak Selo sambil beranjak dan pergi.

"Yaudah sono, antar pacar lebay nan alay lo." Gumamku sangat kecil tapi masih terdengar oleh Mike dan Kak Selo.

"Apa Al? lo ngomong apa barusan gue gak denger." Ucap Kak Selo sambil menatapku dengan dahi yang berkerut.

"Gue bilang Hati-hati yah Kak." Ucapku ngeles. Dasar dramaqueen.

Sepergian Kak Selo dan pacarnya, Mike juga masuk kelas, kini tinggal Aku yang memikirkan nasibnya yang tadinya banyak bunga langsung layu semua di hatiku.

Aku adalah Secret Admirer yang sempat geer tapi langsung down seketika.

Alia POV Off

Flashback Off

Alia memasuki kelasnya dan ingin cepat-cepat pulang, dirinya serasa mau berlabuh di pulau kapuk untuk meredakan sakit hatinya mengingat awal kedekatannya dengan Kak Marcello. Tapi, entah kenapa menurut Alia waktu terasa lambat sekali berjalan.

Beberapa teman kelas Alia memang mengetahui kalau Alia sedang kagum berat dengan Kak Selo dari kelas X. Tapi teman kelasnya juga tau kalau Alia itu masih berada dalam zona Secret Admirer yang artinya Kak Selo itu gak tau kalau ternyata Alia yang awalnya cuma kagum, yang udah suka ke Kak Selo, jadi yah teman-teman Alia juga pada diem, gak mau nyampurin urusan yang bukan urusannya.

Sampai pada waktu lonceng dibunyikan, orang paling pertama yang keluar kelas menuju gerbang adalah Natalia Tami. Sampai Iin, Tiara, dan Nisa serta teman kelas lainnya terbengong-bengong meliat Alia yang secepat kilat menuju gerbang untuk pulang.

Alia berdiri di bawah pohon depan sekolah untuk menunggu Kakaknya menjemputnya, rambutnya yang lurus sebahu itu dia ikat karena panas menunggu kakaknya yang ngaretnya minta ditabok pake pantat panci.

"Ampun dah, mana sih tuh kang ngaret, ngaretnya lama banget dah!!" Ucap Alia sambil terus mengecek jam tangannya.

Beberapa saat kemudian Alia menunggu, ada seseorang yang menghentikan motornya tepat di depan Alia. Sontak Alia mendongkakan kepalanya melihat siapa orang tersebut. Ternyata orang tersebut Windy, teman kelas, teman Paskibra, dan teman masa kecil Alia yang memang rumahnya searah dengan Alia.

"Lo dijemput yah?" Tanya Windy Ke Alia.

"Niatnya sih gitu, tapi sampai sekarang kakak gue gak jemput-jemput." Balas Alia sambil terus melihat jam tangannya.

"Yaudah bareng aja, kan kita searah." Kata Windy dengan menepukkan tangannya ke jok motornya.

"Oke deh, daripada gue gosong disini." Balas Alia sambil beranjak ke motor Windy.

Windy mulai menjalankan motornya. Di perjalanan Windy tak henti-hentinya bercanda, Windy ini orangnya emang humoris yang gak lucu dibikin lucu dan yang lucu dibikin tambah lucu, selama perjalanan itu pula Alia tak henti-hentinya ngakak dan yah, bisa dibilang bisa melupakan sedikit kesedihan serta sakit hatinya pada Marcello Hermawan.

Kemesraan ini janganlah cepat berlalu...

Bersambung........

Jangan lupa VoMment

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro